“Pelampiasan, kamu bilang?” ”Apa aku pernah memaksa kamu?” tanya Gahar dengan perasaan kecewa dan terluka. “Jawab aku, Pus, apa aku pernah memaksa kamu? Coba ingat baik-baik, bahkan saat pertama kali, justru kamu lah yang meyakinkan aku buat melakukannya. Apa pernah aku memaksa kamu?” Gahar mengulang dan menekankan pertanyaannya berkali-kali agar Puspa menjawabnya. Dalam sekejap mata Gahar berubah menjadi seburuk itu di mata Puspa, seolah-olah enam bulan lebih kebersamaan mereka, hanya bagian itu yang diingat Puspa. Puspa membuang muka, tersadar bahwa ia terlalu emosional sehingga ucapannya agak berlebihan. Mendadak Puspa tidak punya muka di depan Gahar, malu karena merasa dimanfaatkan tubuhnya padahal kenyataannya mereka melakukan itu atas dasar mau sama mau, suka sama suka. Puspa har

