Bara menarik ucapannya setelah melihat Puspa menjadi satu-satunya orang yang tertawa di dalam studio bioskop ini, ketika penonton lain terlihat tegang menonton adegan di film horor yang tengah ditayangkan di layar lebar di depan. Bara berusaha mengerti, mungkin Puspa memang punya cara unik untuk merayakan hatinya yang terluka. “Katanya dia punya dia penjelasan buat lo,” ujar Bara begitu kembali duduk di sebelah Puspa. “Baguslah, aku nggak mau ketemu memang biar dia punya waktu buat ngaranh alasan,” jawab Puspa sinis, masih dengan otot wajah yang tertarik karena tawa. Namun, sesaat kemudian tarikan ototnya memudar dan wajahnya menjadi datar. “Atau … biar dia nyusun kata-kata santun buat mutusin aku.” Lalu tiba-tiba Puspa menolehkan kepalanya menatap Bara. “Bagaimana pun juga, dia pasti

