1

414 Kata
"Tiga tahun menikah kamu tidak juga memberiku keturunan. Melani, kamu kucerai sekarang juga." Tenggorokanku tercekat, dadaku berdenyar sakit. Kutarik napas panjang lalu aku mengangguk, tersenyum padanya seceria mungkin, tak peduli hatiku sakit. Aku tak ingin terlihat rapuh, aku menunjukkan kepada orang-orang betapa kuatnya aku selama ini. Saat teman atau tetangga tanya kapan punya anak, aku selalu tersenyum, walau jantung seperti diremas kuat. Sakit. Sekarang pun, saat suamiku menjatuhkan talak, aku tetap tenang. Tak ingin menanyakan alasannya, yang jelas-jelas aku tahu. Kemarin, aku mendapati pesan WAnya yang begitu mesra ke perempuan lain, yang isinya akan melamar perempuan itu segera setelah bercerai denganku. Siang hari saat aku ke kantornya, seorang perempuan cantik tengah bergelayut manja di lengannya. Suamiku bekerja di kantor milik orangtuaku. "Maafkan aku, Mel. Jujur aku sangat mencintaimu, tapi aku butuh keturunan. Aku minta maaf. Aku harus mentalakmu karena ibu ingin memiliki cucu. Mel, kamu kutalak sekarang juga." Rasanya sangat sakit. Aku mengangguk, lalu melangkah cepat keluar rumah tanpa mendengar seruannya yang memintaku agar berhenti. Hujan deras di luar, aku tak peduli, aku terus berlari menerobos hujan, tubuh ini basah, air mataku tumpah membaur dengan air hujan yang terasa keras mengenai wajah saking derasnya. Dingin. Tapi yang kurasa hanya rasa sesak dan tersengat di d**a. Aku jelas tahu ia mentalak bukan semata-mata karena aku mandul, tapi karena ia sudah selingkuh lama. Aku sangat mencintai Mas Adi Jaya , sangat. Kuberikan apa saja untuknya, termasuk harta, tahta, juga cinta. Aku belikan ia rumah mewah atas namanya, memberi jabatan di kantor agar ia tak dipandang rendah walau lulusan SMA, bahkan kemarin aku beri ia uang cukup banyak untuk operasi penyakit jantung ibunya. Dan ini yang aku dapat, dibuang. Aku, tidak akan membiarkan diriku dibuang, karena aku sangat mencintainya. Aku sangat cinta. Aku tahu cara agar aku tidak jadi ditalak, atau talak jadi batal. Ini memang tak boleh, haram, tapi aku tak peduli. Akan aku lakukan segalanya demi cinta. Aku berhenti di emperan toko lalu merogoh tas kulit mewah, mengeluarkan HP dan menghubungi orang kepercayaanku. "Ar, carikan aku lelaki tangguh yang bisa menghamiliku dalam waktu satu bulan. Aku akan bayar dia mahal kalau bisa buat aku hamil!" "Apa, Bu?!" Terdengar terkejut suara dalam HP. Aku mematikan sambungan. Aku tidak akan biarkan kamu bersama perempuan lain, Mas, kamu milikku seorang. Akan aku lakukan apa pun agar tak jadi cerai, tak peduli perbuatanku dosa. Aku cinta kamu, sangat cinta. Tidak akan pernah kulepas berlian sepertimu. *Yang terjadi dua bulan kemudian bikin kaget, kamu mungkin syok dan gak nyangka banget.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN