My Driver 2

863 Kata
Kevin berada dirumah Mattew ia duduk dihadapan bos besar itu, Mattew sendiri tengah membaca CV milik Kevin sembari memperhatikan penampilan lelaki itu. "Pernah bekerja dimana?" tanya Mattew. "Di salah satu perusahaan pak, namun kemaren perusahaan tersebut sedang mengalami masalah ekonomi dan sebagian pegawainya di PHK termasuk saya" ucap Kevin. "Kamu sudah tau posisi apa yang akan kamu tempati nanti kalau saya menerima kamu" ucap Mattew. "Ya pak, sebagai supir putri bapak" ucap Kevin. "Kamu gapapa? gak keberatan dengan bekerja sebagai supir?" tanya Mattew. "Saya gak masalah pak, yang penting saya mendapat pekerjaan dan bisa memberi nafkah untuk ibu saya" ucap Kevin. "Kenapa kamu malah melamar sebagai supir? kenapa tidak mencoba melamar di perusahaan saya di PT. AIRLANGGA?" tanya Mattew lagi. "Kemaren saya sempat kesana pak, namun security bilang sedang tidak ada lowongan dan pulang dari sana saya bertemu supir bapak, katanya ada lowongan disini" ucap Kevin menjelaskan. "Oh begitu... tapi... kamu tatoan, biasanya seseorang yang bertato itu indentik dengan seorang yang nakal, dan maaf saya tidak bisa menerimamu, saya tidak bisa menyerahkan putri saya pada seorang yang seperti kamu" ucap Mattew seraya menatap Kevin. "Apa tidak bisa dipertimbangkan lagi pak, saya sangat butuh pekerjaan ini. Dan saya bisa jamin putri bapak aman bersama saya, karena saya memiliki keahlian bela diri" ucap Kevin. Mattew kembali menatap Kevin dan mempertimbangkan lelaki itu untuk ia pekerjakan. "Apa jaminannya kalau putri saya bisa aman bersamamu?" tanya Mattew. "Saya gak bisa menjaminkan apa-apa pak, tapi bapak bisa pegang omongan saya. Saya memang bertato pak, tapi bukan berarti saya seorang yang nakal dan liar" ucap Kevin. "Baiklah kalau begitu kamu saya terima, kapan siap bekerja Kevin?" tanya Mattew. "Hari ini pun saya siap pak" ucap Kevin. "Baiklah kalau begitu. Sumi..." Mattew memanggil seorang art-nya. "Ya tuan" ucap art-nya. "Berikan seragam untuk Kevin, dia nanti yang akan menjadi supir untuk Mila" ucap Mattew. "Baik tuan" ucap art-nya. Santi istri Mattew keluar dari kamarnya ia menghampiri suaminya yang duduk bersama Kevin. "Mah ini Kevin, dia yang akan menjadi supirnya Mila" ucap Mattew. "Pah... papa yakin? orangnya bertato loh... apa gak bahaya?" bisik Santi. "Dari cara bicaranya dia orang yang sopan mah, dia juga bisa menjamin Mila akan aman bersamanya" ucap Mattew. "Papa yakin?" tanya Santi lagi. "Ya kita lihat saja mah" ucap Mattew. Kevin sudah mengganti bajunya dengan seragam supir, ia juga sudah diberikan sebuah mobil untuk mengantar jemput Mila. Dan siang ini ia langsung bertugas dengan menjemput remaja 17 tahun itu disekolahnya. "Lo siapa?" tanya Mila saat melihat Kevin berada didekat mobilnya. "Ini non Mila? saya Kevin non, supir baru dan saya ditugaskan bapak mengantar jemput non" ucap Kevin. "Elo supir baru gue? pak Arman kemana?" tanya Mila. "Pak Arman kembali mengantar jemput bapak non" ucap Kevin. "Masa papa mempekerjakan orang macam lo sih" Mila memperhatikan penampilan Kevin dari ujung rambut hingga ujung kakinya. "Iya non saya yang ditugaskan" ucap Kevin. "Ya sudah ayo pulang" ucap Mila. Kevin membukakan pintu belakang untuk Mila dan gadis itu pun langsung masuk ke dalam mobilnya. --- Sore hari saat sang papa baru pulang kantornya Mila menghampirinya. "Pah... papa gak salah memberikan supir seperti itu sama Mila? berandalan begitu" omel Mila. "Namanya Kevin sayang, awalnya papa memang ragu memperjakan dia, tapi melihat bagaimana sopan santunnya papa mulai sedikit menyukainya dan... dia juga sangat memerlukan pekerjaan, dia tulang punggung di keluarganya tidak tega rasanya menolak lamaran pekerjaannya" ucap Mattew. "Tapi dia berandalan pah, dia memiliki banyak tato ditubuhnya" ucap Mila. "Tidak semua orang bertato berandalan sayang, buktinya supir kamu itu, dia sopan sama papa dan mamamu" ucap Mattew. "Tante... bukan mama" ucap Mila meralat ucapan sang papa. "Awalnya mama juga kurang setuju saat papamu mempekerjakan dia nak, tapi melihat sikap serta sopan santunnya saat bicara dengan kami maka kami mempertimbangkannya dan akhirnya menerima dia bekerja" ucap Santi. "Pasti tantekan... pasti tante yang menghasut papa untuk menerima dia, menerima cowok berandalan itu" ucap Mila marah. "Mila... yang sopan bicara dengan mamamu" ucap Mattew marah. "Dia bukan mama Mila, mama Mila sudah berpulang dan dia dia hanya perempuan pemuas papa" ucap Mila. "MILA" teriak Mattew marah. "Sudah pah tenangkan dirimu" ucap Santi pada samuaminya. "Memang benar begitukan, dia perempuan yang papa ambil dari salah satu club malam, perempuan liar yang berhasil memuaskan papa dan akhirnya papa pungut dan jadikan istri" ucap Mila. "MILA" teriak Mattew lagi. "Biar pah biarkan dia meluapkan semua kekesalannya padaku" ucap Santi. Ucapan Mila serta pertengkaran gadis itu dan papanya membuat hati Santi terasa sakit, ia merasa kehadirannya dirumah itu hanya membawa dampak buruk. "Mama memang berasal dari sana Mil, tapi bukan berarti mama perempuan yang gak baik, mama bekerja disana pun karena terpaksa karena gak ada pekerjaan lain lagi sampai akhirnya mama bertemu pria baik seperti papamu" ucap Santi. "Bukan hanya baik, tapi tajir banyak duitnya, itukan yang selama ini tante incar dari kami" geram Mila. "Mila..." tegur sang papa. "Dan kalau memang kehadiran mama dirumah ini sangat mengganggu kamu mama akan pilih untuk pergi" ucap Santi. "Oh bagus... silahkan pergi, bawa semua barangmu" ucap Mila. "Cukup... gak ada yang pergi dari rumah ini, dan liat siapa yang lebih berandalan disini? supirmu yang memiliki banyak tato itu? atau kamu sendiri Mila? ucapan dan tingkah lakumu sangat buruk" ucap Mattew. "Sekarang masuk kamarmu, jangan keluar tanpa ijin papa" Mattew menarik sang putri menuju kamarnya. ♥♥♥
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN