*Membaca Alquran lebih utama* Dosen Izrail Temui saya di ruangan Nabila membaca sekali lagi sederet kata itu dengan tubuh yang melemas. Astaga, sedari tadi ia sudah menunggu dosen Izrail itu di depan ruangan, lah sampai sekarang tidak terlihat batang hidungnya. Ia bahkan sudah menunggu di depan ruangan ini selama hampir dua jam. Bayangkan, dua jam? Emang dosen gak ada akhlak yah begini ni, dikira dirinya ini pengangguran apa? Ya Tuhan, hanya satu permintaan Nabila, semoga saja itu dosen segera bertaubat dan masuk surga. "Neng Nabila, masih di sini?" Tanya seorang petugas kebersihan kampus yang kebetulan mengenal Nabila. Pertanyaan itu hanya dijawab dengan anggukan serta mimik wajah yang sengsara. "Iya nih pak, pak Izrail ngaretnya keterlaluan banget." Sungut Nabila kesal. Petugas

