Bab 1
Kuliah hari ini sangat melelahkan. Setelah sampai dikamar kossku, aku langsung membersihkan diri. Butuh 10 menit aku membersihkan diri. Setelah itu aku mulai membuka labtobku untuk mulai mengerjakan tugasku. Perkenalkan namaku Vinka Agustine. Aku anak pertama dari 3 bersaudara. Dan dari kecil hidupku sudah sangat berat. Dari umur 4 tahun,aku disuruh mamaku untuk berjualan pisang goreng. Sekedar info umurku sekarang 25 tahun. Dan sampai aku selesai Sekolah Menengah Ataspun aku masih berjualan keliling ataupun berjualan dipasar. Wajahku menurut orang yang bertemu denganku ataupun yang mengenalku mereka bilang cantik dan sangat manis,ditambah dengan tinggi badanku yang proposional yaitu 170cm. Tapi bentuk tubuhku cenderung kurus,tapi masih enak dipandang,dan agar lebih cepat aku bisa mendefinisikan bahwa tubuhku jika dibandingkan dengan model-model yang kulihat di HandPhone atau TV dan majalah,mungkin tak berbeda jauh. Dan aku sangat bersyukur dengan apa yang ada dalam diriku ini,hidungku tak terlalu mancung,tapi tak juga terlalu pesek,mungkin bagian wajahku yang paling indah dilihat adalah alis mataku. Bukannya sombong tapi memang begitulah adanya,tapi kata beberapa orang yang mengenalku,bentuk mulutku tak terlalu bagus,dan yah bisa dibilang itu point minesku.
Saat aku sedang bergumul dengan tugas-tugas kuliahku tiba-tiba handphoneku berbunyi. Pacarku yang menelponku,namanya Louwrentz, aku dan dia sudah berpacaran 6 tahun lebih.
"Kamu dimana?" ucap louwrents.
"Aku diKoss,ada apa?", jawabku.
"Aku sudah memasuki toll,siap-siap kita keluar makan malam", lanjutnya.
"Okay, Hati-hati dijalan", jawabku.
Tak menunggu waktu lama,aku langsung berganti baju,dan memakai sedikit bedak tabur untuk anak-anak. Karena aku tak biasa memakai make up ataupun scincare. tak menunggu lama dia menelpon dan memberitahuku bahwa dia sudah di depan rumah kossku. Aku langsung turun dan naik kemobilnya.
"Kenapa kau lama sekali tadi? Tadi anak buahku melihat mobilku", katanya saat aku duduk disampingnya. Aku hanya diam karena aku terlalu malas untuk menjawabnya. " Aku sudah bilang padamu kalau kamu ngekoss kita bisa bahaya,banyak sekali anak buahku yang tinggal di sekitar sini, dan aku sudah beberapa kali ditanyai apa yang aku lakukan disekitar sini", katanya.
Akupun hanya diam,karena tak mau berdebat.
Yah begitulah kami,kalau akan bertemu pasti sembunyi-sembunyi,karena takut diketahui oleh orang lain. Aku dan dia berbeda 25 tahunan. Yah dia hampir seumuran ayahku. Aku dan dia awalnya bertemu biasa saja,tapi setelah beberapa kali aku bertemu dengannya akhirnya dia berani meminta nomor telponku. Dan mulai saat itu kita mulai dekat.
Aku tau aku bersalah,karena menerima telpon dari suami orang. yah pacarku saat ini adalah pria beristri. Dan aku sudah tau itu. Aku tau aku bersalah,tapi aku juga tak bisa memilih cintaku akan jatuh pada siapa.
Dari kecil aku selalu dibenci oleh ayahku,saudara-saudaraku,dan ibuku. Aku tak pernah tau apa masalahnya hingga aku sangat dibenci mereka. Mungkin itu salah satu faktor sampai aku bisa jatuh cinta pada pacarku. Yah dia orang yang sangat baik,sifatnya sangat kebapakan. dan mungkin karena aku tak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah, dan aku merasakan hal itu dari dia.
"Kau pasti berpikir untuk meninggalkanku lagikan", katanya.
"Aku hanya mengembalikan apa yang orang buat padaku", kataku.
"Sampai sekarang aku masih bertanya-tanya kenapa kau sampai hati meninggalkanku dan berpacaran dengan orang lain", katanya.
"Aku tak mungkin berbuat sesuatu kalau tidak ada alasannya", jawabku.
Setiap kali kita bertemu pasti kata-kata itu tak pernah tidak di bahas. Dia tipe laki-laki yang sangat pencemburu, suka mengatur, dan temperamental. Tapi dia tak pernah memukulku hingga saat ini. Tapi dia memukulku dengan kata-kata yang kadang membuatku sangat sakit.
Aku tak tau apakah aku bodoh atau apa,hingga masih mau bertahan dengannya. Aku yang tak tau nasipku akan seperti apa. Aku yang tak tau mau dibawah hubungan ini. Aku yang tak tau apakah dia benar mencintaiku atau hanya sebagai pelampiasan dan teman mengisi kekosongannya.
Tak pernah ada kata cinta dan sayang dari mulutnya untuku. Dia hanya selalu bilang kalau dia suka padaku. Bisa dibilang,dia adalah cinta pertamaku. Dan yah begitulah, karena terlalu mencintainya,hingga aku tetap disampingnya sampai saat ini.