bc

Istri 500 Juta Milik Pewaris Arogan

book_age18+
172
IKUTI
2.4K
BACA
family
HE
age gap
friends to lovers
arranged marriage
arrogant
heir/heiress
bxg
city
lies
like
intro-logo
Uraian

Demi membatalkan perjodohan yang direncanakan sang Ibu, Damar menarik seorang pelayan kafe untuk menjadi istri kontraknya. Thalia, perempuan yang hidup sederhana setelah kematian sang Ayah harus terjebak dalam pernikahan yang tak dia inginkan karena suatu alasan. Menikah dengan pria asing dan angkuh seperti Damar tentu tak pernah ada dalam pikiran Thalia, tetapi keadaan memaksa Thalia menerima tawaran pria tampan yang sialnya begitu angkuh. Di tengah-tengah pernikahan mereka yang mulai terlihat seperti pernikahan pada umumnya, kehadiran masa lalu yang Damar nantikan berhasil mengubah semuanya. Kehadiran masa lalu Damar mengacaukan segala hal yang telah ditentukan takdir bahkan perpisahan terasa sulit untuk dihindari. Akankah pernikahan mereka akan berakhir sebelum satu tahun atau justru sebaliknya?Demi membatalkan perjodohan yang direncanakan sang Ibu, Damar menarik seorang pelayan kafe untuk menjadi istri kontraknya. Thalia, perempuan yang hidup sederhana setelah kematian sang Ayah harus terjebak dalam pernikahan yang tak dia inginkan karena suatu alasan. Menikah dengan pria asing dan angkuh seperti Damar tentu tak pernah ada dalam pikiran Thalia, tetapi keadaan memaksa Thalia menerima tawaran pria tampan yang sialnya begitu angkuh. Di tengah-tengah pernikahan mereka yang mulai terlihat seperti pernikahan pada umumnya, kehadiran masa lalu yang Damar nantikan berhasil mengubah semuanya. Kehadiran masa lalu Damar mengacaukan segala hal yang telah ditentukan takdir bahkan perpisahan terasa sulit untuk dihindari. Akankah pernikahan mereka akan berakhir sebelum satu tahun atau justru sebaliknya?.

"Saya nggak peduli, 500 juta yang saya kasih setidaknya bisa buat saya nikmatin tubuh kamu," bisik Damar di telinga Thalia lantas membawa tubuh Thalia ke ranjang.

chap-preview
Pratinjau gratis
Bab 1. Dapat Istri 500 Juta
"Cepat buka baju kamu dan layani saya!" Perempuan dengan balutan gaun pengantin itu melotot tak percaya, dia menggelengkan kepalanya cepat. Thalia, perempuan cantik itu mundur satu langkah saat pria di hadapannya berjalan mendekat. Dia mengangkat tinggi-tinggi gaun pengantinnya. "Saya nggak mau!" tolak Thalia mentah-mentah. "Katanya nikah kontrak, kenapa saya jadi harus layanin Bapak?!" "Saya bayar kamu 500 juta dan kamu pikir saya mau rugi?! Tugas seorang istri tetap ngelayanin suaminya!" sahut Damar, nada bicara pria itu naik satu oktaf. Thalia kembali menggelengkan kepala, dia merasa dipermainkan di sini. Pria itu mengatakan hanya menikah dan itu bukan pernikahan asli alias bohongan, lalu kenapa sekarang Damar menagih haknya? Mengacak rambut frustrasi, Thalia kembali mundur selangkah saat Damar mendekatinya, lagi. "Kamu pilih buka baju kamu sendiri atau saya yang bukain?" Nada tenang pria itu seakan mengancam Thalia. Thalia menggeleng cepat. "Saya nggak mau! Saya balikin aja deh uangnya, saya nggak mau ngelakuin itu sama orang yang nggak saya cinta," tutur Thalia dengan napas terengah, gugup sekaligus kesal karena merasa terpojokkan. Damar menyeringai, dia melangkah perlahan ke arah perempuan itu. Sementara Thalia terus melangkah mundur sampai punggungnya menabrak tembok, dia melihat ke kiri dan kanan lantas berdecak pelan. Kembali menatap Damar, Thalia menggeleng panik, wajah perempuan itu berubah pucat saat menyadari jarak antara dirinya dan Damar sedikit. "Pak ...," lirih Thalia dengan tatapan memelas. Damar menarik Thalia dengan kuat, dia memeluk pinggang Thalia. "Saya nggak peduli, 500 juta yang saya kasih setidaknya bisa buat saya nikmatin tubuh kamu," bisik Damar di telinga Thalia lantas membawa tubuh Thalia ke ranjang. *** Beberapa hari sebelum malam pertama itu, Damar sedang berada di kafe. Hanya di sana dia dapat menghindari sang ibu, setelah perdebatan perkara pernikahan dan cucu itu, Damar memilih untuk menenangkan pikirannya di kafe yang berada di dekat kantornya. Jika dirinya tak membawa pasangan juga, maka tak menutup kemungkinan perjodohan itu akan terjadi. "Apa susahnya kamu nikah, Damar? Mama heran banget sama kamu! Nikah doang, lho!" kesal Astrid, dia mendengus cukup keras. Pria itu menarik napas panjang. "Nikah doang?" ulang Damar dengan frustrasi. "Itu bukan sekadar nikah, Ma! Damar nantinya akan punya tanggung jawab saat Damar belum siap yang ada Damar menelantarkan anak orang, Mama!" lanjut pria itu memilih pergi dari hadapan ibunya demi menghindari pembahasan soal menikah. Suara nampan yang beradu dengan meja kafe mengalihkan lamunan Damar, pria itu mendongak. Dia memandang seorang perempuan yang mengantarkan pesanannya, Damar kembali menundukkan kepala, kali ini alis pria itu berkerut saat melihat pesanan yang ditata oleh pelayan perempuan itu. "Maaf, Anda salah memberikan pesanan." Damar mendongak, dia memandang datar perempuan itu. Mata perempuan itu berkerut lantas menggeleng pelan. "Bener kok, ini 'kan memang pesanan Bapak," sahutnya yakin. Damar mendesis, pria itu lantas berdiri. Dia memandang tajam sosok perempuan di hadapannya, kepala Damar menunduk membaca name tag milik perempuan itu. Thalia Amelia, itulah yang Damar lihat. Dia kembali menatap netra perempuan yang dia ketahui bernama Thalia. "Saya tidak memesan makan, saya hanya memesan kopi! Ganti!" protes Damar. "Ini beneran pesanan Bapak, kok!" Alis Thalia menyatu, dia memandang Damar dengan mata memicing. "Bapak penipu, ya?! Bapak pasti pembuat onar!" Damar menaikkan sebelah alisnya mendengar tuduhan perempuan itu, dia berdecak. "Di mana manager kamu?! Saya akan melaporkan kamu!" Mata Thalia membulat mendengar itu. "Ini salah Bapak, kenapa malah laporin saya?!" sentak perempuan itu tak terima. Damar tanpa sengaja melihat buku catatan berukuran kecil. Dia mengambil buku tersebut dan mencari pesanannya, setelah mendapatkannya, Damar langsung memberikannya pada Thalia dengan kasar. "Baca!" titah Damar dengan nada ketus. Thalia menurut, semenit kemudian dia meringis. Perempuan itu menggaruk pipinya yang tak gatal. "Kalau punya masalah jangan bawa masalah itu ke kerjaan!" ketus Damar. Mendengar itu membuat Thalia memejamkan mata, dia menggigit bibir bawahnya. Apa yang diucapkan Damar tidak salah, masalah yang terjadi satu jam lalu mengganggu pikiran perempuan itu. Pikiran Thalia seketika berantakan saat mendapatkan telepon dari orang rumah. Menarik napas panjang, Thalia memandang Damar dengan tatapan bersalah. Dia meraih tangan Damar dan memegangnya. "Maafin saya, Pak. Saya lagi nggak fokus, tolong jangan aduin saya." Damar yang mendengar permohonan itu mendengus, dia menepis kasar tangan Thalia. Wajah memelas dan tatapan sedih perempuan itu sama sekali tak membuat Damar merasa iba, suasana hatinya terlanjur rusak! "Saya akan tetap laporin kamu, di mana etika kamu? Di mana keramahan kamu dalam melayani tamu? Ditegur bukannya minta maaf dan memperbaiki kesalahan malah ngotot, kalau kamu itu bener," tutur Damar dengan nada tak bersahabat. Thalia menggeleng pelan. "Saya mohon maafin saya, Pak!" "Memang maaf kamu yang terlambat itu bisa mengembalikan waktu saya yang terbuang? Bisa mengembalikan suasana hati saya yang kamu rusak?" beber Damar yang membuat Thalia terdiam. "Orang miskin seperti kalian memang bisanya membuat masalah," celetuk Damar yang membuat Thalia langsung mendongak dan memandang tak suka ke arah Damar. "Maksud Bapak bawa-bawa status sosial apa? Ini murni kesalahan saya bukan perihal miskin dan kaya!" berondong Thalia dengan tatapan tajam. Damar berdecih, dia mengambil ponsel miliknya yang dia letakkan di atas meja. "Saya akan mengadukan kinerja buruk kamu ke manager supaya kamu dipecat." Thalia melototkan mata, kemarin sudah ada yang mengadu jika sekarang Damar melakukan hal sama, maka dirinya akan dipecat. Thalia segera membalikan badan, dia menarik tangan Damar dan menahannya. Perempuan itu memandang Damar dengan tatapan memelas saat pria itu menoleh dan memandang dirinya. "Saya akan lakukan apa pun itu asalkan Bapak nggak laporin saya!" tukas Thalia dengan yakin. Damar yang mendengar itu menaikkan sebelah alisnya, dia tengah berpikir sekarang. Pria itu melihat penampilan Thalia dari atas sampai bawah, dia lantas tersenyum miring. Damar rasa tak ada salahnya jika memanfaatkan Thalia untuk kepentingannya, 'kan? Damar berdeham, dia melepas tangan Thalia lantas menghadap perempuan itu. "Kalau begitu, menikah dengan saya!" putus Damar dengan tenang. Mata Thalia membelalak mendengar itu, dia lantas menggeleng cepat. Menurut Thalia ini terlalu di luar batas wajar, menjadi pembantu bisa, kenapa justru menjadi istri? Thalia meringis di dalam hati membayangkannya. "Harus banget istri, Pak? Nggak bisa pembantu aja?" tawar Thalia dengan wajah meringisnya. Damar menggeleng mantap. "Pembantu saya udah banyak, tapi istri saya belum ada." Thalia mendengus kesal mendengar itu. Dia terdiam memikirkan penawaran Damar, jujur saja Thalia belum siap untuk menikah. Perempuan itu masih ingin menikmati masa mudanya, usianya masih 22 tahun dan menikah di usia ini terbilang terlalu muda untuk Thalia. "Jadi, kamu nggak mau dan milih saya laporin?" Mata tajam Damar memandang lekat Thalia. "Bukan gitu!" Thalia menggelengkan kepala cepat, sedangkan tangannya bergerak di depan d**a, menyangkal ucapan Damar. "Nggak ada penawaran lain?" "Enggak, ini bukan pasar. Jadi, kamu nggak bisa tawar-menawar dengan saya," sahut Damar. Thalia yang mendengar itu mendengus, pria di hadapannya ini sungguh arogan dan sombong. "Menikah dengan saya, maka kamu akan mendapatkan 500 juta setiap bulannya," ucap Damar dengan enteng. Menurut pria itu tidak ada salahnya membayar mahal Thalia yang penting perempuan itu bisa menyelamatkan dirinya dari perjodohan. Mendengar nominal yang cukup fantastis membuat mata Thalia melotot sempurna. Siapa yang bisa menolak uang sebanyak itu? Tentu Thalia tak bisa menyiakan kesempatan ini. "Menikahnya bohongan, 'kan? Nggak beneran?" tanya perempuan itu memastikan. "Iya," balas Damar seadanya. Senyum Thalia semakin lebar, perempuan itu lantas mengangguk dengan semangat. "Okey, saya terima tawarannya!"

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

MY LITTLE BRIDE (Rahasia Istri Pengganti)

read
19.2K
bc

Revenge

read
35.2K
bc

Oh, My Boss

read
386.6K
bc

Beautiful Pain

read
13.5K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.0K
bc

Penghangat Ranjang Tuan CEO

read
33.3K
bc

Hati Yang Tersakiti

read
6.7K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook