Bab 19. Kain Merah Muda

1032 Kata

Thalia mencuci tangan, dia segera berlari ke ruang keluarga. Asih baru saja mengatakan jika Astrid berkunjung dan membawa koper. Jantung wanita itu berdetak kencang, Thalia yakin akan terjadi sesuatu yang tak diinginkan sekarang. Dia menghampiri Astrid, wanita itu mengatur napasnya hingga tenang, Thalia tersenyum tipis, dia mencoba untuk tenang meskipun dia gugup. "Mama ke sini kok nggak kasih tau aku?" tanya Thalia dengan tawa karir. "Sengaja." Astrid berseru dengan senyum bahagianya. "Mama mau nginep di sini, kesepian banget kalau sendirian di rumah." "Ha?! Nginep?!" Thalia berseru, dia melototkan mata terkejut. Astrid mengangguk dengan santai, wanita itu duduk di sofa. Kaki kiri wanita itu bertumpu pada kaki kanannya, dia memandang Thalia dengan wajah keheranan. Astrid benar-benar b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN