Suasana rumah minimalis itu begitu hangat, pohon-pohon rindang di taman depan rumah itu menambah kesan asri dari rumah yang tak terlalu besar dan kecil itu. Rumah yang terbilang cukup untuk dihuni oleh tiga orang di dalamnya. Di teras rumah itu, Damar duduk lesehan bersama dengan Dilan di sampingnya. Di antara mereka ada beberapa kue buatan Hana dan ada rujak yang sengaja Dilan buat karena melihat pohon mangga di depan rumahnya berbuah lebat. "Lu tumben ke sini, kenapa?" tanya Dilan seraya mencocol bumbu rujak. "Pengen aja," balas Damar seadanya. Dilan mendengus, tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Damar. Dilan mendongak, dia memandang heran wajah berseri sang sahabat. Kening pria itu berkerut, Damar memasukkan mangga ke dalam mulutnya lantas menelannya setelah dikunyah halus.

