112 🌺

1027 Kata

Dengan begitu mereka sungguhan putar haluan setelah ponsel Bagas yang tertinggal. “Kita akan menginap lagi saja jika Ibu mengizinkan.” “Kalau tidak?” tanya Windi hati-hati. Senyuman lebar penuh ide dipamerkan Bagas kepada istrinya, “Kita bisa menginap di hotel. Ingat hotel yang dulu pernah kita singgahi?” Windi seketika malu. Terkenang momen itu, saat mereka masih sangat menjaga jarak dan menepi dengan kamar terpisah. Menemukan diamnya Windi beserta wajah merona, Bagas mengangguk dengan hati senang, “Kamu mengingatnya, Sayang.” Windi mencubit pelan suaminya. “Apa yang Anda rencanakan, Tuan?!” “Mungkin Wandi atau Winny?” sahutnya usil. Karena pembicaraan ringan itu ketegangan mereka mencair bersama penat dan kekhawatiran yang menyingkir sesaat. Windi menemukan kelegaan suami

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN