1
Suatu hari di sebuah taman,2 anak berumur 6 tahun bermain bersama.Yang satu perempuan,rambutnya pendek sepundak dengan poni lurus.Ia paling suka berada di semak-semak bunga,dan ia sangat menyukai bunga Lily merah.Yang satu lagi laki-laki,penampilannya agak culun,tapi menarik.Ia selalu membawa buku gambar dan pensilnya ke mana-mana,termasuk sekarang ini.Ia tidak lepas menatap anak perempuan yang berada di seberangnya,dan tangannya pun mulai membuat sketsa wajah.Belum selesai menggambar,tiba-tiba buku itu direbut dengan cepat oleh anak yang menjadi objek lukisannya.
"Kamu mau apa?"
"Kamu sendiri ngapain bikin beginian?Ke mana-mana bawa buku gambar terus,emangnya cita-cita kamu kalo kita udah gede tuh apa sih?"
"Aku mau jadi pelukis"
"Hmmm,pelukis ya?Aku lebih senang jadi koki,buat aku jadi koki itu menantang!"
Mereka adalah Fivta Lichentie dan Rendy Suprana Kusuma,yang tinggal bertetangga di Pamulang.Orang tua Fivta termasuk pasangan ideal,menurut para tetangga.Doddy Mahendra,ayah Fivta,adalah seorang koki yang hebat dan terkenal.Istrinya bernama Tika Siswanti,yang ia nikahi sejak mereka bertemu pada sebuah pesta perpisahan sekolah.
Mereka selalu akur dan bahagia,membuat Fivta menjadi anak yang paling bahagia.
Sedangkan Rendy termasuk dalam keluarga broken home,karena ia terlahir dari hasil pernikahan kedua ayahnya.Pernikahan pertama ayahnya telah membuahkan Reno Musthofa,yang kini sudah beranjak remaja.Sesungguhnya Rendy sedih,karena perlakuan kakak tirinya selalu saja jauh dari kata sayang.Tidak henti-hentinya Rendy mendapat makian dan bentakan dari Reno,sehingga ia selalu curhat pada Fivta setiap kali ada waktu.
Saat itu,sebagai anak kecil yang masih belum tahu apa-apa,Fivta hanya bisa memberi saran tanpa bertanya siapa nama kakak Rendy.Sampai pada suatu sore,Fivta dan Rendy berteduh di bawah pohon kersen dan duduk bersebelahan.Matahari yang hampir terbenam menciptakan siluet di antara mereka,hingga tanpa sadar Fivta berkata "Rendy...Kalau aku sudah dewasa nanti,aku akan menikah denganmu",tanpa melihat Rendy sama sekali.
"Kamu serius Fiv?"tanya Rendy dengan mata berbinar penuh harap.Fivta kaget,lalu menggeleng cepat."Udah ah,ayo pulang!Bisa dimarahin kalo pulang kemalaman!!!"sahut Fivta.
*****
Sesungguhnya rumah bukanlah tempat yang Rendy sukai,karena tidak ada kebahagiaan di sana.Ayahnya,Erwin Heryatno,adalah rekan kerja Doddy Mahendra,ayah Fivta.Sedangkan ibunya,Yulianti Mitraperwira adalah mantan model majalah panas yang dinikahi ayahnya,setelah istri pertamanya yang bernama Nina Alflee meninggal setelah melahirkan Reno.Selama itu pula Rendy selalu menjadi bulan-bulanan Reno,tak sedikitpun ia memberikan perhatian pada adik tirinya ini.Baginya,Rendy hanya pengganggu!!!Ia tidak rela kasih sayang ayahnya terbagi,terlebih lagi Yulianti lebih menyayangi Rendy daripada dirinya,seolah dirinya tidak pernah ada.Hal itu memicu api kebencian dalam diri Reno,dan tidak henti-hentinya melampiaskannya kepada Rendy.
Selama di rumah pun,Rendy menyibukkan diri dengan melukis karena baginya melukis adalah sebuah kebanggaan.Ia bercita-cita menjadi seorang pelukis yang bisa menghasilkan karya masterpiece dan mendapatkan banyak penghargaan.Tapi hal itu tidak pernah digubris oleh Reno,baginya Rendy hanya pengganggu!
Seandainya saja kau bisa menerimaku Kak....Aku akan sangat bahagia...Tapi kenapa Kakak tidak pernah memperhatikan aku?Apa sebenarnya salahku padamu Kak?batin Rendy sambil berusaha menyeka air matanya.
*****
"Dari mana saja kamu Ren?"tanya Erwin dengan mata dingin."Aku habis main bareng Fivta",sahut Rendy jujur.Sekilas Rendy melihat sorot mata kakak tirinya berubah aneh.Kenapa dengan kakak tirinya ini?Biasanya dia tidak akan peduli,tapi kali ini apa yang membuatnya berubah?Sebelum sempat Rendy bertanya,Reno sudah mendahuluinya."Di mana kamu kenal Fivta?"tanya Reno penuh selidik.
"Kita satu sekolah Kak,kita juga sekelas....Aku senang banget Kak,dia tuh baik,ramah...."urai Rendy penuh semangat.Tapi dia juga tidak memungkiri bahwa ia melihat sorot mata kakak tirinya berubah aneh setelah ia menceritakan tentang Fivta.
*****
Di sekolah,Fivta dan Rendy berpapasan di koridor.
"Fiv,apa kamu serius dengan omongan kamu kemarin?"
"Ah gak,omongan yang mana?"
"Itu yang kamu mau..."tiba-tiba Fivta membekap mulut Rendy karena melihat guru datang."Ayo masuk,sebelum kita disetrap!"ujar Fivta sambil berlari ke kelas.
Nahas,mereka berdua terlambat masuk sehingga guru menghukum mereka dengan cara menghormat di tiang bendera sampai jam pulang.Hal itu membuat Rendy mendadak lemas,tubuhnya seperti tidak bertenaga lagi,dan menjelang bel ia sudah ambruk di lapangan dengan hanya ditemani Fivta.
*****
Ketika Rendy tersadar,ia mendapati dirinya berada di UKS.Fivta tampak menungguinya dari jauh."Fiv...aku kenapa?"tanya Rendy pelan."Kamu pingsan,jadi kubawa kamu ke sini",sahut Fivta sekenanya."Apa kamu sayang sama aku?"tanya Rendy tiba-tiba."Iya,tapi hanya sebagai teman",lanjutnya sambil menggenggam tangan Rendy.
"Fiv..."
"Sssst,udah deh jangan banyak omong!"
Lalu Fivta meraba kening Rendy,dan ia merasa lega karena panasnya sudah turun.