Chapter 33

1212 Kata

Api unggun telah menyala. Enggak! Gausah lu pada bayangin kalau acara malam ini adalah acara nangis-nangis bombay perkara si panitia ngomong, “Bayangkan jika kamu pulang ke rumah, ada bendera kuning berkibar-kibar, lalu kalian lihat di rumah kalian banyak orang. Ternyata, orang tua kalian jadi anggota partai!” Acara puncak malam ini beda. Setelah kami mendapatkan masing-masing satu tusukan panjang marshmallow, kami- para anak maba mendekatkannya ke api unggun besar yang sedang kami kelilingi. Rimba? Tenang aja. Gue udah pernah ngomong kan kalau makhluk itu emang gak bisa lepas dari gue? Nah, ini dia. Cowok kaum kadang ini, inget ya, kaum kadang, bukan kaum adam. Kadang kalem, kadang kaya reog Ponorogo, kadang baik, kadang ngeselin, kadang bijak kek bapak-bapak pulang jumat'an, kadang ju

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN