Rasa benci di hati Uwais

1073 Kata

"Ma-maksudnya Bundamu sudah tiada kemana Uwais?" tanya Ahza dengan d**a yang mulai sesak. "Dia sudah tiada 'kan di hati Ayah semenjak hadirnya wanita itu, untuk apa Ayah mencarinya lagi." Uwais terdengar ketus. Ahza bisa menghirup oksigen dengan lega, ternyata ia masih bisa melihat Fatma di dunia ini walau wanita itu menyimpan kebencian teramat dalam, itu tak mengapa asalkan ia bisa hidup bahagia. "Ayah kira Bundamu sudah benar-benar tiada, Uwais." Suara itu terdengar bergetar. Uwais hanya mendelik setelah itu terdiam, dalam hati sebenarnya ia merasa rindu pada lelaki di hadapannya. Namun, semua perlakuan Ahza di masa lalu menjadi tembok penghalang yang menjulang tinggi. Hatinya tengah berjuang mengalahkan rasa benci, dan menumbuhkan kembali rasa cintanya yang dulu sempat terkubur dal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN