Arafah mengusap air matanya. Dia tersenyum lega, hatinya yang sakit perlahan mulai menghilang tergantikan dengan perasaan haru karena tidak menyangka semua ini akan terjadi padanya. Selama ini Arka tidak bersalah. Dia tidak menyentuh Bintang apalagi sampai membuat Bintang mengandung. Diapit oleh lelaki tampan dan gadis cantik yang tak lain adalah Cloe dan Noah. Arafah berjalan menghampiri Arka yang kini telah berdiri di depan kursi yang diisi oleh Pak Asep—selaku wali Arafah—dan Pak penghulu sendiri. Betapa rindunya Arafah pada lelaki tampan itu hingga dadanya saja terasa begitu sesak penuh kebahagiaan. Apalagi saat melihat senyuman manis Arka membuat air matanya tidak dapat ditahan. Sesampinya di sana, Noah dan Cloe menyerahkan Arafah pada Arka. Mereka tersenyum dan berbisik. "Ayo,

