Happy Reading
.
.
"Aku tidak membutuhkan dia yang sempurna. Tapi, aku hanya membutuhkan dia yang bisa membuat ku bahagia dengan caranya sendiri." Alecia Adara Camron.
-
2 minggu telah berlalu, dan selama itu juga Alecia dan Raefal sudah tidak bertemu. Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Setelah dari malam dimana mereka berada ditaman komplek, Alecia sudah tidak terlalu khawatir jika Raefal tidak mengabarinya. Toh, nanti Raefal juga akan meminta maaf karena lupa menghubunginya.
Memang benar, kepercayaan adalah kunci sebuah hubungan. Dan Alecia sudah mencoba untuk percaya kepada Raefal.
Saat ini, Alecia tengah sibuk mempersiapkan acara pernikahan untuk kakaknya, Alvaro. Ya, malam ini adalah pesta pernikahan Alvaro dengan Celyn.
"Al, bunganya udah dateng tuh. Kamu suruh orangnya nata sesuai arahan kamu ya." ucap Celyn yang tengah sibuk melihat baju pengantinnya.
Aleciapun hanya menangguk, lalu menuju teras halaman. Bakat lain Alecia, yaitu pandai merancang sesuatu, seperti baju, mendekorasi, dll.
"Mas, bunganya nanti ditata dibagian sini setengah. Dan dibagian sana setengah ya." ucap Alecia pada kurir bunga.
Kurir tersebut pun hanya mengangguk, dan langsung menuruti ucapan Alecia. Saat Alecia ingin melangkah untuk melihat ruangan lain, tiba-tiba ponselnya berbunyi.
"Semangat deh, buat bantuin ngedekor pesta pernikahannya bang Varo." Love❤
"Btw, kamu curang ih): " Love❤
"Baru dua minggu udah buat kangen): " Love❤
Terlihat, wajah Alecia langsung tertawa setelah membaca pesan dari Raefal. Ya, itu adalah ulah Raefal.
"Kalo kangen, cepat pulang dong." Alecia Camron.
"Lagi siap-siap mau ke bandara kok " Love❤
"Senangnya mau ketemu calon istri." Love❤
"Soon. Kita bakalan nyusul bang Varo sama kak Celyn ya, sayang" Love❤
"Iya, soon ya" Alecia Camron.
Alecia tersenyum saat membaca pesan terakhir yang dikirim Raefal. Karena Raefal selalu mengucapkan kata-kata itu. Akhirnya Alecia kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda karena membalas pesan Raefal.
°°°°
Saat ini, sudah jam 16:00 WIB. Dan sudah saatnya acara ijab qobul dimulai. Alecia tidak menghadiri acara ijab qobul kakaknya yang diadakan di masjid Ar-Rahman. Karena Alecia sedang sibuk menata sisanya.
Satu jam berlalu, akhirnya semua orang berkumpul dihalaman gedung untuk menyambut pengantin baru. Termasuk Alecia, yang saat ini sedang mengenakan kebaya berwarna pink yang pas dan melekat bagus di tubuhnya yang ramping.
Alecia tersenyum bahagia saat melihat mobil berwarna hitam memasuki halaman gedung. Tidak lama setelah itu, sepasang penganti baru keluar, dengan senyum yang tidak hilang dari wajah keduanya.
Tetapi, yang membuat Alecia semakin tersenyum lebar adalah saat melihat adanya Raefal dibelakang kakaknya. Raefal berjalan mengikuti sepasang pengantin itu sambil mengenakan jas hitam, dan celana berwarna hitam yang selaras dengan jasnya. Raefal terlihat sangat berwibawa.
Semua orang memberi jalan saat sepasang pengantin ini berjalan memasuki gedung, sedangkan Raefal berjalan untuk menemui Alecia.
"Kamu kalo gini ganteng deh." ucap Alecia dengan merapikan jas Raefal.
"Kamu baru tau?" ucap Raefal dengan membelai lembut kepala Alecia.
Mereka berdua bertatapan, untuk melepas rindu. Raefal menatap setiap inci wajah Alecia yang selalu membuatnya tidak karuan. Raefal tersenyum dan semakin mendekatkan wajahnya kearah wajah Alecia.
Cup..
Raefal mencium kilat bibir pink Alecia.
"Kamu makin cantik kalo pake kebaya kayak gini. Jadi pengin cepet nikahin kamu." bisik Raefal pada telinga Alecia.
Alecia pun mencubit pinggang Raefal dengan ganas, karena disaat seperti ini Raefal kembali mengucapkan kata-kata itu.
"Kenapa sih, setiap aku ngomong gitu selalu dicubit. Kamu ngga mau nikah sama aku?" ucap Raefal dengan kesal.
"Bukan gitu. Aku mau, tapi ngga harus selalu diucapin. Aku ngga mau terlalu berharap." lirih Alecia.
Raefal tersenyum dan langsung mendekap tubuh Alecia. Raefal memeluk tubuh mungil Alecia dengan hangat. Pelukan ini, menjadi pelukan favorit Alecia.
"Kamu salah. Seharusnya, kamu boleh berharap lebih. Karena, aku bakalan tetap nikahin kamu. Itu janji ku." bisik Raefal yang membuat Alecia tersenyum didalam pelukan Raefal.
Sepasang kekasih ini sedang asik dengan dunianya sendiri. Tidak memperdulikan sekitarnya yang ramai, hingga akhirnya mereka tidak sadar kalau ada orang tua yang sedang menyaksikannya.
"Ekhmm."
Suara deheman itu akhirnya membuat Alecia secara spontan melepaskan pelukan Raefal. Mereka berdua kompak melihat kearah sumber suara, dan ternyata itu adalah perbuatan Naresh. Papa Raefal.
"Waduh, papa jadi ganggu kalian. Tapi papa ngga tau, harus masuk sama siapa. Soalnya papa belum kenal sama keluarganya Alecia." ucap Naresh dengan tersenyum.
Alecia pun segera berjalan menghampiri Naresh yang berdiri tidak jauh darinya. Alecia menyalami tangan Naresh dengan sopan.
"Oh, maaf om. Tadi Alecia ngga tau kalo ada om." ucap Alecia sambil tersenyum malu.
"Kalo gitu, om masuk barengan sama aku aja. Nanti aku kenalin ke mama sama papa." ucap Alecia lalu memperkenankan Naresh untuk masuk.
°°°°
Sudah lebih dari 5 jam pesta pernikahan Alvaro dan Celyn di gelar. Dan tamu-tamu juga semakin banyak yang berdatangan. Tidak heran jika tamu-tamu terus berdatangan, karena Alvaro adalah CEO di cabang Perusahaan milik Afsheen, papanya.
Selain itu, Alvaro juga tipe orang yang mudah bergaul. Oleh karena itu Alvaro memiliki banyak teman.
Pesta ini sangat ramai, ada saja orang yang menyumbangkan suaranya untuk bernyanyi dan meramaikan pesta. Termasuk Raefal dan Alecia.
Awalnya, Raefal hanya menaiki panggung sendiri. Dan semua mata tertuju pada Raefal.
"Okee. Aku berdiri disini karena mau kasih kejutan buat perempuan yang aku cintai." ucap Raefal.
Alecia yang sedang sibuk dengan tamu Alvaro yang dikenalnya, akhirnya mengalihkan pandangannya saat mendengar suara Raefal.
"Tapi sebelum itu, aku mau nyanyi lagu dulu. Buat kamu, Alecia." lanjut Raefal dengan tangannya yang memanggil Alecia untuk naik panggung bersamanya.
Semua orang tersenyum dan bertepuk tangan. Alvaro yang melihat pun tersenyum bahagia saat melihat adik kesayangannya sudah mendapatkan pasangan yang bisa membahagiakan adiknya.
Musik pun diputar, dan lampu sedikit meredup. Suara Raefal pun keluar, dan membuat semua orang teriak histeris. Karena suasana menjadi sangat romantis.
Aku disini padamu
Sekali lagi padamu
Kubawakan rindu yang kau pesan utuh
Aku disini untukmu
Sekali lagi untukmu
Percayalah tak perlu lagi kau gundah
Pun aku merasakan getaranmu
Mencintaiku seperti ku mencintaimu
Sungguh kasmaran aku kepadamu
Hidup adalah tentangmu
Selalu saja tentangmu
Sepertinya kau adalah candu bagiku
Kau buat aku tak mampu
Selalu saja tak mampu
Menahan perasaanku atas dirimu
Pun aku merasakan getaranmu
Mencintaiku seperti ku mencintaimu
Sungguh kasmaran aku kepadamu
Pun aku merasakan getaranmu
Mencintaiku seperti ku mencintaimu
Sungguh kasmaran aku kepadamu
Pun aku merasakan getaranmu
Mencintaiku seperti ku mencintaimu
Sungguh kasmaran aku kepadamu
Pun aku merasakan getaranmu
Mencintaiku seperti ku mencintaimu
Sungguh kasmaran aku kepadamu
Kasmaranku kepadamu
Setelah selesai bernyanyi, Raefal memegang kedua tangan Alecia dengan lembut. Raefal menatap mata cokelat milik Alecia. Dan lagi-lagi semua orang berteriak histeris.
"Dihari yang spesial. Aku juga mau kasih sesuatu buat orang yang spesial." ucap Raefal.
Raefal mencium tangan Alecia. Dan Raefal mengeluarkan gulungan kertas yang berada disaku belakangnya.
Raefal memberikan gulungan kertas itu pada Alecia. Dan Alecia menerima kertas itu. Alecia segera membuka kertas dan membaca isinya.
Wajah Alecia terlihat dua kali lebih bahagia setelah mengetahui isi kertas tersebut. Alecia menatap mata Raefal dengan mata berseri-seri.
"Kamu lulus sidang?" ucap Alecia mencoba untuk menemukan jawaban.
Raefal menagguk dan tersenyum.
"Beban LDR kita, udah selesai sayang. Sekarang, aku ngga akan pergi jauh tanpa kamu." ucap Raefal dengan mencium kening Alecia kilat.
Raefal memeluk Alecia, begitu juga Alecia. Bebannya sudah hilang. Tidak ada LDR lagi diantara mereka. Semua orang, termasuk pengantin baru dan keluarga pengantin bertepuk tangan atas kebahagiaan Alecia dan Raefal.
°°°°
Jangan lupa Vote dan Komentar☺