Happy Reading Chagiya
.
.
Sesudah malam dimana pesta pernikahan Alvaro dan Celyn diadakan. Disitu lah, Raefal sudah tidak kembali ke LA. Mengapa Raefal tidak kembali ke LA? Karena dia sudah menyelesaikan semuanya, dan hanya menunggu wisuda kelulusannya.
Sudah satu minggu Raefal di Indonesia. Dan Alecia merasa sangat bahagia, karena beban LDRnya sudah berakhir.
Seperti saat ini, Raefal dan Alecia menghabiskan waktu bersama dirumah Alecia.
"Sambil ngerjain tugas ya." ucap Alecia sambil beranjak mengambil laptop dikamarnya.
Diruang tamu, tidak hanya ada Raefal dan Alecia. Tetapi juga ada Raina dan Afsheen juga. Papa dan Mama Alecia.
"Fal. Om mau nanya nih." ucap Afsheen tiba-tiba.
Raefal menatap mata Afsheen sopan.
"Nanya apa om?" tanya Raefal.
"Kamu serius sama Ara.?" tanya Afsheen dengan raut wajah seriusnya.
Raefal tersenyum menanggapi perkataan Afsheen.
"Kalo aku ngga serius sama Alecia, di LA aku udah cari pacar om. Lagian kalo om ngizinin, aku juga pingin nyusul bang Varo sama Alecia ke pelaminan." jawab Raefal dengan wajah seriusnya.
Afsheen mengangguk. "Bilang aja udah ngga sabar. Lagian Ara belum selesai kuliah. Belum om izinin." ucap Afsheen dengan tertawa kecil.
Raefal, dan Raina pun tertawa setelah mendengar ucapan Afsheen. Tiba-tiba saja Alecia datang dengan raut wajah penasarannya.
"Kenapa pada ketawa?" tanya Alecia.
Semua orang menggeleng kecuali Raefal yang tersenyum penuh arti pada Alecia. Alecia menatap malas kedua orang tuanya yang kompak tidak memberitahunya.
Alecia melangkahkan kakinya untuk duduk disamping Raefal. Lalu menyalakan laptopnya.
"Bantuin kerjain tugas dong." pinta Alecia pada Raefal yang sedang duduk disampingnya sambil memakan camilan yang ada di depannya.
Raefal menoleh dan menatap Alecia. Lalu tersenyum.
"Sini." ucap Raefal sambil mengambil alih laptop Alecia.
Afsheen dan Raina yang melihat anak perempuannya dan Raefal pun diam-diam tersenyum penuh arti saat melihat anaknya tertawa bahagia bersama lelaki yang dicintainya.
"Bentar lagi Ara lulus, dan bakalan nikah. Rumah jadi sepi ya pa?" ucap Raina dengan memeluk sebelah tangan suaminya. Sedangkan Afsheen hanya mengiyakan perkataan istrinya.
Alecia dan Raefal menoleh kearah Raina.
"Iya kalo Ara langsung nikah. Lagian Ara pingin cari kerja dulu ma." ucap Alecia.
"Kerja di kantor papa aja. Jadi sekertarisnya kakak kamu." ucap Afsheen.
Alecia menggelengkan kepalanya, menolak ucapan papanya.
"Ngga mau ah kalo jadi sekertarisnya kak Varo. Ngomel mulu dia." ucap Alecia.
"Yaudah kalo ngga mau diomelin sama orang. Jadi istri aku aja." sahut Raefal yang membuat wajah Alecia merah merona.
Alecia yang sedari tadi berisik pun akhirnya diam tidak mengeluarkan kata sedikitpun.
"Mama sama papa ke dalam dulu ya." ucap Raina dengan tersenyum jahil pada anak perempuannya.
Sekarang hanya tinggal mereka berdua. Raefal dan Alecia. Raefal saat ini tengah fokus mengerjakan tugas kuliah Alecia, sedangkan Alecia menyenderkan tubuhnya pada sofa sambil menikmati camilan dan menonton tv.
Raefal dan Alecia memang satu jurusan, tetapi beda Universitas. Mereka sama-sama menggambil bisnis, karena keduanya memang suka dengan berbau bisnis. Jadi, itu sama sekali tidak susah bagi Raefal untuk mengerjakan tugas kuliah pacarnya.
"Fal." panggil Alecia yang tengah fokus pada layar televisi.
Raefal hanya berdehem dan fokus dengan layar laptop Alecia.
"Tadi ngomong apa aja, sama mama papa ku? Kok pake ketawa sih?" tanya Alecia dengan mengalihkan pandangannya untuk menatap Raefal.
Raefal hanya menggelengkan kepala. "Ngga ada. Cuma nanya kabar aja." jawab Raefal.
Alecia menghela nafas. Saat ini, Alecia merebahkan tubuhnya diatas sofa dan kepalanya ia sandarkan pada paha Raefal.
"Ngga mungkin kan, kalo cuma nanya kabar. Sedangkan kalian pake ketawa." ucap Alecia dengan rasa penasaran.
Raefal tidak menjawab dan terus fokus dengan tugas Alecia. Alecia mulai kesal, karena Raefal tidak terbuka padanya. Akhirnya Aleciapun memiringkan badannya, dan menyembunyikan wajahnya diperut Raefal.
Raefal tersenyum saat melihat Alecia mulai kesal padanya. Raefalpun membelai lembut kepala Alecia.
"Mereka tadi nanya ke aku. Kalo aku itu serius atau engga sama kamu." ucap Raefal dengan terus membelai lembut kepala Alecia.
"Yaudah, aku bilang ke mama sama papa kamu, kalo aku serius. Dan aku juga pingin cepat nyusul bang Varo ke pelaminan sama kamu." jelas Raefal.
Raefal kembali fokus pada tugas Alecia. Tetapi, saat Raefal ingin mengerjakan tugas Alecia kembali. Raefal samar-samar mendengar suara dengkuran kecil.
Raefal segera membalikkan tubuh Alecia. Dan benar saja Alecia tertidur dipangkuan Raefal. Raefal tersenyum lalu mencium kening Alecia.
"Pisah rumah sama kamu aja, rasanya males banget buat pulang. Apalagi kalo kita satu atap nanti. Bisa males buat kerja aku." lirih Raefal sambil terus memandangi wajah cantik Alecia saat sedang tertidur.
"Good night, love. I love you." ucap Raefal dengan mencium bibir Alecia.