Happy Reading, dan maaf soalnya baru up
.
.
"Jika kamu sudah memilih satu hati. Tekuni dan jaga dia sampai mati."
-
Hari ini, adalah hari bahagia Raefal. Karena, hari ini adalah hari kelulusan Raefal. Saat ini, Naresh, Alecia dan kedua orang tua Alecia sedang berada di LA untuk menghadiri acara wisuda Raefal.
Saat ini, Alecia, Naresh, Raina, dan Afsheen sudah berada di dalam gedung. Dimana di dalamnya sudah dilangsungkan acara wisudanya. Hari ini, Alecia tampak begitu cantik. Dengan mengenakan dress selutut berwarna pink soft yang membuatnya tampak begitu cantik.
Sudah tiga jam lebih acara dimulai. Dan kini saatnya, adalah untuk memanggil nama-nama siswa dengan lulusan nilai terbaik.
"OK. now is the time to call the name of the best graduates in our university. with ipk 3.95. and get a degree, c*m laude." ucap salah seorang pembawa acara yang memimpin acara tersebut.
Tampak, raut wajah Alecia dan keluarganya tegang. Karena sedari tadi, nama Raefal belum juga disebut sebagai mahasiswa yang sudah lulus.
Alecia, berharap kalau nama Raefal yang akan disebut dan menjadi lulusan terbaik dan mendapatkan gelar "c*m laude."
Suara mic kembali berbunyi, saat dekan tersebut bernafas sebelum kembali berbicara.
"He is, Raefal Cetta Early from indonesia. give applause." ucap pembawa acara tersebut.
Suara tepuk tangan pun memenuhi ruangan. Raefal naik keatas panggung dengan gagahnya. Raefal tampak sangat bahagia dengan usaha yang telah dicapainya.
Ia mencari-cari keberadaan dimana Alecia dan papanya duduk. Beberapa dosen maju untuk memberikan penghargaan. Tali di topi wisuda Raefal sudah dipindahkan. Dan sekarang, berarti ia sudah lulus.
Dosen lain juga maju untuk memakaikan kalung wisuda dan juga medali pada Raefal. Dan dosen lainnya juga memberikan map wisuda Raefal.
Raefal tampak tersenyum. Begitu juga dengan Alecia, yang juga ikut tersentum bangga atas keberhasilan pacarnya.
"All right, Raefal. there is a word you want to convey?" tanya sang pembawa acara tersebut.
Raefal mengangguk kemudian, menerima mic yang diberikan oleh sang pembawa acara. Raefal kembali mencari-cari sosok Alecia.
Raefal tersenyum penuh arti saat sudah menemukan keberadaan Alecia. Raefal menangkat map wisudanya kearah Alecia. Dan Alecia mengangguk sambil tersenyum bangga.
"All this, is for someone I really love. I have promised him, if I will give something that is precious to me. love, that's normal because he is not my first love. but, the world and my success will be a precious treasure for me. so, I'll give it to you, honey. take my world, because only you can control it well. though not you my first love. but rest assured, you are my last love, dear." Raefal tersenyum setelah berbicara tentang isi hatinya.
Jika cinta yang Raefal berikan untuk Alecia di rate, tidak ada nilainya. Karena Raefal memang, sangat sangat mencintai Alecia. Alecia adalah bagian dari dunianya. Kalau bukan Alecia, Raefal tidak akan kembali kejalan yang benar seperti sekarang, karena tingkah buruknya dulu.
Raefal tampak menunjuk kearah Alecia dengan menggunakan jari telunjuknya, sebelum kembali berbicara.
"All of you who are here should know, who is the one who is precious to me. she is not only a woman to me, but she is my treasure and my angel. She is there. with a pink dress, and a sweet smile. I love you so much, dear."
Semua orang menoleh dan melihat kearah dimana Raefal menunjuk. Semua terpukau akan kecantikan dari Alecia. Suara tepuj tangan pun kembali memenuhi ruangan.
"He is so sweet."
"Where I can find a man like Raefal?"
Beberapa pujian keluar dari mulut orang yang melihatnya. Memang benar, suasana saat ini menjadi sangat romantis karena Raefal mengungkapkan cintanya.
Disisi lain, Alecia tersenyum dan mengelap air yang mengalir di ujung matanya.
"Dia selalu bisa buat aku bahagia dengan caranya sendiri." lirih Alecia dengan terus menatap Raefal dari kejauhan.
°°°°
Acara sudah selesai, dan kini saatnya untuk berfoto bersama. Raefal dan Alecia mengabadikan momen dengan menggunakan photographer yang sudah mereka sewa.
Sesudah berfoto bersama dengan keluarga dan Alecia, Raefal pun melepas topi wisudanya dan ia pakaikan pada kepala Alecia.
"Bentar lagi kamu yang pake ini." ucap Raefal sambil mencubit gemas pipi Alecia.
Alecia tersenyum malu sambil melepaskan tangan Raefal dari pipinya.
"Fal, om bangga sama kamu." ucap Afhseen dengan menepuk pundak Raefal pelan.
Raefal terseyum malu. "Berkat doa om sama yang lainnya juga." ucap Raefal.
Naresh pun tersenyum dan langsung memeluk anaknya dengan hangat. "Papa bangga sama kamu. Maafin papa, karena ngga bisa ajarin kamu tentang banyak hal." ucap Naresh dengan menangis.
Raefal membalas pelukan papanya, Naresh. Lalu melepaskannya, melihat dan menatap papanya dengan sopan.
"Papa ngga perlu minta maaf. Karena, Raefal yang harus minta maaf karena Raefal ngga bisa buat dapetin beasiswa buat kuliah disini. Dan berkat uang papa, aku jadi bisa kuliah disini. Dan papa jangan pernah buat ungkit masa lalu lagi."
Naresh menggelengkan kepala. "Uang papa semuanya buat kamu. Buat masa depan kamu, dan buat cucu papa nanti. Kamu ngga perlu minta maaf ke papa." ucap Naresh membantah ucapan anaknya Raefal.
Raefal tersenyum dan kembali memeluk papanya. Semuanya tersenyum saat melihat anak dan papanya berpelukan dengan hangat. Termasuk Alecia, yang tampak terlihat lebih bahagia saat melihat Naresh dan Raefal berpelukan.
Raefal pun melepaskan pelukannya, dan beralih menatap Alecia.
"Gimana?" tanya Raefal dengan menaikkan satu alisnya untuk menggoda Alecia.
"Apanya?" tanya Alecia dengan wajah datarnya.
Raefal mendengus kesal, karena Alecia tidak tahu maksudnya.
"Aku udah lulus. Jadi sekarang mau nikah kan?" tanya Raefal dengan merentangkan tangannya, supaya Alecia mau berlari ke pelukannya.
Belum sempat Alecia menjawab, tetapi Raefal sudah mendapatkan toyoran dari Afsheen.
"Cari kerja dulu, bangun rumah, beli mobil, kumpulin duit segudang, baru nikahin anak om." ucap Afsheen dengan berkacak pinggang dihadapan Raefal.
Raefal hanya tersenyum kikuk, dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Lama atuh om." ucap Raefal.
Afsheen menatap tajam Raefal saat mendengar perkataan Raefal barusan.
"Kenapa kalo lama? Ngga betah? Jangan nikahin anak om sekalian. Nikah sama yang lain. Yang mau hidup susah karena suaminya ngga mau cari kerja dan cuma bisa andalin harta orang tua." ucap Afsheen dengan tegas.
"Iya om. Minta maaf. Raefal bakalan giat kerja supaya bisa cepat nikahin putri om." lirih Raefal dengan menundukkan kepalanya karena merasa bersalah.
Afsheen mendekat kearah Raefal lalu menepuk pundak Raefal pelan.
"Kerja yang giat, kumpulin uang buat masa depan keluarga mu nanti. Om bakalan Jaga Alecia, supaya bisa nikah sama kamu." ucap Afsheen dengan tersenyum tulus.
"Beneran om?" tanya Raefal dengan antusias.
Afsheen hanya mengangguk dan tersenyum melihat calon menantunya yang mempunyai keinginan untuk bekerja keras demi keluarganya nanti.
Tidak hanya Afsheen, Alecia pun sudah tersenyum sejak tadi melihat papanya dan Raefal sudah akrab.
°°°°
Jangan lupa Vote dan Momentar ☺