32

2737 Kata

-Brian's POV- Aku tidak mempedulikan jam weker yang berbunyi amat berisik sejak jam enam pagi. Hidupku kosong sejak insiden yang terjadi pada Luna. Aku merasa itu semua salahku karena tidak mengawasinya dengan benar. Lagi pula, kenapa dia pergi ke rooftop dan berakhir jatuh dari ketinggian gedung berlantai empat. Jika harus mencurigai seseorang, aku bertanya-tanya tentang eksistensi Isabelle yang sebelumnya membawa Luna pergi. Tapi sudah lah. Aku muak dengan semuanya. Yang terpenting adalah kesadaran Luna yang tak kunjung terjadi. Aku mengerang kesal kemudian bangkit dari tidurku. Setengah hati berjalan keluar kamar setelah berjam-jam kerjaanku hanya mendumel di dalam selimut. Kakiku melangkah menuruni anak tangga menuju dapur. Tak peduli dengan musim dingin dan segala jenisnya karena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN