Hening. Kata itu lah yang tepat untuk mendeskripsikan keadaan di dalam mobil. Mereka saling terdiam dengan kegiatan masing-masing. Alvi sibuk dengan kegiatan menyetirnya sedangkan Raisya sibuk dengan handphonenya. Ia sibuk melihat foto-foto yang diabadikannya dulu. Foto-foto yang memiliki kenangan dan cerita tertentu. Meski mereka saling terdiam, tak membuat suasana terasa canggung. Mobil yang dikendarai mereka berhenti di depan kerajaan. Menoleh ke samping dan menatap matenya yang sedang sibuk melototi layar ponsel. "Kita sudah sampai, dear." katanya lembut. Raisya tidak mendengar ucapan Alvi karena terlalu larut dalam lamunannya. Matanya menatap kosong objek di layar handphonenya. Hanya raganya saja yang di dalam mobil, tapi pikirannya melayang-layang entah kemana. Kesal dicuekin,

