bc

Mimpi Dalam Islam

book_age4+
26
IKUTI
1K
BACA
others
others
family
others
moonlight
campus
city
office/work place
Writing Academy
spiritual
like
intro-logo
Uraian

mimpi di alami oleh banyak orang, terkadang cerita mimpi itu ada yang menjadi kenyataan, seolah mimpi memiliki implikasi nyata dalam kehidupan.

maka dari itu mimpi akan di bahas secara pandangan islam

chap-preview
Pratinjau gratis
MIMPI DALAM PANDANGAN ISLAM
MIMPI DALAM PANDANGAN ISLAM _______________________________________ ALLAH & NABI MUHAMMAD SAW DI DALAM MIMPI MUHAMMAD QASIM BIN ABDUL KARIM. ____________________________ Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh الحمدلله و صلاة و سلام على رسول الله و آله وصحبه اجمعين Bismillahirrahmanirrahim *** DAFTAR ISI : Bab 1. MACAM-MACAM MIMPI. Bab 2. MIMPI BAIK & BENAR KEPADA NABI Bab 3. MIMPI BAIK & BENAR SELAIN NABI Bab 4. MIMPI ADALAH MEDIA TELEKOMUNIKASI MILIK ALLAH SWT Bab 5. MIMPI BAGIAN DARI IMAN. ________ BAB 1. MACAM-MACAM MIMPI. A. DUA MACAM MIMPI. ▪Ibnu Sirin berkata ada dua macam mimpi yaitu: yang hak dan yang bathil. 1.KATEGORI MIMPI YANG HAK. Mimpi yang hak adalah mimpi yang dilihat seseorang dalam keadaan jiwa yang stabil, tidak sedang memikirkan atau mengharap sesuatu. 2. KATEGORI MIMPI YANG BATHIL. Mimpi yang bathil adalah mimpi yang berasal dari bisikan hati, cita-cita, keinginan, mimpi bercampur (s*****l) juga mimpi yang menakutkan dan membuat pilu hati yang berasal dari Syaithan maka mimpi seperti ini tidak ada tafsirannya. (Ibrahim 2013 :26) B. TIGA MACAM MIMPI : ▪Dari riwayat abu Hurairah Radhiyallahu, Rasulullah Saw bersabda : وَالرُّؤْيَا ثَلَاثَةٌ فَرُؤْيَا الصَّالِحَةِ بُشْرَى مِنْ اللَّهِ وَرُؤْيَا تَحْزِينٌ مِنْ الشَّيْطَانِ وَرُؤْيَا مِمَّا يُحَدِّثُ الْمَرْءُ نَفْسَهُ فَإِنْ رَأَى Mimpi itu ada tiga macam: (1) Mimpi yang baik sebagai kabar gembira dari Allah. (2) mimpi yang menakutkan atau menyedihkan, datangnya dari syetan. (3) dan mimpi yang timbul karena ilusi angan-angan, atau khayal seseorang. [Shahih Muslim : 4200] ▪Dari riwayat abu Hurairah ra, rasulullah saw bersabda: وَالرُّؤْيَا ثَلَاثٌ فَالرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ بُشْرَى مِنْ اللَّهِ وَالرُّؤْيَا تَحْزِينٌ مِنْ الشَّيْطَانِ وَرُؤْيَا مِمَّا يُحَدِّثُ بِهِ الْمَرْءُ نَفْسَهُ فَإِذَا رَأَى Maka mimpi ada 3 macam : mimpi yang benar adalah kabar gembira dari Allah, mimpi yang menyedihkan adalah datang dari setan dan mimpi yang berasal dari lamunan-lamunan seorang [Sunan Abu Daud : 4365] PENJELASAN : ▪KATEGORI PERTAMA Mimpi baik & benar sebagai kabar gembira adalah dari Allah SWT. Artinya Islam mengakui keberadaan mimpi sehingga dapat menarik seseorang kepada nilai keimanan dan memiliki implikasi nyata dalam kehidupan. ▪KATEGORI KEDUA mimpi dari setan adalah mimpi yang melahirkan rasa takut dan sedih pada diri manusia yang bisa terbawa hingga dia terjaga dan mengakibatkan rasa murung, lesu dan penuh kekhawatiran. Contoh mimpi Dari setan : A. Riwayat dari Jabir. عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لِأَعْرَابِيٍّ جَاءَهُ فَقَالَ إِنِّي حَلَمْتُ أَنَّ رَأْسِي قُطِعَ فَأَنَا أَتَّبِعُهُ فَزَجَرَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ لَا تُخْبِرْ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِكَ فِي الْمَنَامِ dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa seorang Arab dusun datang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Ya Rasulullah! Aku bermimpi dalam tidurku, kepalaku di penggal lalu aku mengikutinya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu memperingatkan kepadanya: "Janganlah kamu menceritakan kepada orang lain permainan setan denganmu ketika kamu tidur." [Shahih Muslim : 4211] B. Sakit di sebabkan bermimpi. Riwayat dari Abu Salamah dia berkata; ' كُنْتُ أَرَى الرُّؤْيَا أُعْرَى مِنْهَا غَيْرَ أَنِّي لَا أُزَمَّلُ حَتَّى لَقِيتُ أَبَا قَتَادَةَ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الرُّؤْيَا مِنْ اللَّهِ وَالْحُلْمُ مِنْ الشَّيْطَانِ فَإِذَا حَلَمَ أَحَدُكُمْ حُلْمًا يَكْرَهُهُ فَلْيَنْفُثْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلَاثًا وَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ Aku bermimpi sesuatu yang menyebabkan aku sakit dan waktu itu aku tidur tanpa selimut. Lalu aku bertemu dengan Abu Qatadah lalu aku menyampaikan hal itu kepadanya hingga kemudian dia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mimpi yang baik datang dari Allah dan mimpi yang buruk datang dari setan. Apabila kamu bermimpi sesuatu yang tidak kamu senangi, maka meludahlah ke kiri tiga kali, kemudian berlindunglah kepada Allah dari bahaya kejahatannya, niscaya dia tidak akan membahayakan." [Shahih_Muslim : 4195] ▪KATEGORI KETIGA mimpi bisikan hati/khayal/angan-angan manusia adalah seseorang bermimpi di karenakan sebelum tidurnya dia memiliki angan-angan, keinginan dan semisalnya yang memenuhi isi fikirannya sehingga terbawa ke dalam tidur, jenis mimpi inilah yang dikemukakan oleh Freud melalui teori pemadatan (condensation) dan pemindahan (displacement) di mana mimpi sebagai jalan pemenuhan keinginan (wish-fulfillment) dari alam bawah sadar yang kita represi. ____________________ BAB 2. MIMPI BAIK & BENAR KEPADA NABI/RASUL. A. ALASAN MIMPI DATANG KEPADA NABI/RASUL. ▪Allah SWT berfirman : لَهُمُ الْبُشْرٰى فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰخِرَةِۗ Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. (Yunus : 64) PENJELASAN : Surah Yunus ayat 64 telah tafsirkan oleh Rasulullah Saw. Dari riwayat abu darda, Rasulullah Saw bersabda : رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بُشْرَاهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ يَرَاهَا الْمُسْلِمُ أَوْ تُرَى لَهُ وَبُشْرَاهُمْ فِي الْآخِرَةِ الْجَنَّةُ "Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan dunia, yaitu mimpi benarnya seorang muslim atau yang dimimpikan oleh seorang Muslim, sedangkan kabar gembira di kehidupan akhirat adalah dengan surga [Musnad Ahmad : 26250] ▪Artinya, mimpi baik & benar berfungsi sebagai pemberi kabar berita gembira di dunia yang akan di mimpikan oleh nabiasul dan umatnya. B. MACAM-MACAM FUNGSI MIMPI BAIK & BENAR KEPADA PARA NABI & RASUL. 1. WAHYU. ▪Dari riwayat Ummul mukminin Aisyah Ra. أَوَّلُ مَا بُدِئَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْوَحْيِ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ فِي النَّوْمِ Permulaaan wahyu yang datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah dengan mimpi yang benar dalam tidur. [ Shahih Bukhari : 03] PENJELASAN : Sebelum menjadi seorang nabiasul, nabi muhammad saw telah menerima wahyu dalam bentuk mimpi. 2. PERINTAH ALLAH SWT. Allah SWT berfirman : فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab, "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." [Ash-Shaffat 37 : 102] PENJELASAN : Mimpi nabi Ibrahim as berfungsi sebagai media allah swt untuk memberikan perintah kepada nabi ibrahim as 3.KABAR BERITA TAKDIR MASA DEPAN. A. NABI YUSUF AS. Allah SWT Berfirman : اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ (٤) قَالَ يٰبُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلٰٓى اِخْوَتِكَ فَيَكِيْدُوْا لَكَ كَيْدًاۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ (٥) (Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku". Ayahnya berkata, "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia." [Yusuf 12 : 4] وَرَفَعَ اَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوْا لَهٗ سُجَّدًاۚ وَقَالَ يٰٓاَبَتِ هٰذَا تَأْوِيْلُ رُءْيَايَ مِنْ قَبْلُۙ قَدْ جَعَلَهَا رَبِّيْ حَقًّاۗ وَقَدْ اَحْسَنَ بِيْٓ اِذْ اَخْرَجَنِيْ مِنَ السِّجْنِ وَجَاۤءَ بِكُمْ مِّنَ الْبَدْوِ مِنْۢ بَعْدِ اَنْ نَّزَغَ الشَّيْطٰنُ بَيْنِيْ وَبَيْنَ اِخْوَتِيْۗ اِنَّ رَبِّيْ لَطِيْفٌ لِّمَا يَشَاۤءُۗ اِنَّهٗ هُوَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ (١٠٠) Dan ia menaikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf, "Wahai ayahku inilah ta'bir mimpiku yang dahulu itu, sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merusakkan (hubungan) antara aku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. [Yusuf 12 : 100] PENJELASAN : Mimpi nabi yusuf as berfungsi sebagai pemberi kabar berita gembira tentang takdir masa depan yang pasti akan terjadi tanpa keraguan. B. NABI MUHAMMAD SAW. Allah SWT berfirman : لَقَدْ صَدَقَ اللّٰهُ رَسُوْلَهُ الرُّءْيَا بِالْحَقِّۚ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ اٰمِنِيْنَۙ مُحَلِّقِيْنَ رُءُوْسَكُمْ وَمُقَصِّرِيْنَۙ لَا تَخَافُوْنَۗ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوْا فَجَعَلَ مِنْ دُوْنِ ذٰلِكَ فَتْحًا قَرِيْبًا (٢٧) Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tidak kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat. [ Al-Fath 48 : 27 ] PENJELASAN : mimpi Nabi Muhammad Saw berfungsi sebagai pemberi kabar berita gembira tentang takdir masa depan yang pasti terjadi tanpa keraguan melalui mimpi. Sehingga menjadikan umat islam untuk bersabar dan memperteguh dalam keimanan mereka. 4. MEMBERIKAN MOTIVASI Allah SWT berfirman : اِذْ يُرِيْكَهُمُ اللّٰهُ فِيْ مَنَامِكَ قَلِيْلًاۗ وَلَوْ اَرٰىكَهُمْ كَثِيْرًا لَّفَشِلْتُمْ وَلَتَنَازَعْتُمْ فِى الْاَمْرِ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ سَلَّمَۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ (٤٣) (yaitu) ketika Allah menampakkan mereka kepadamu di dalam mimpimu (berjumlah) sedikit. Dan sekiranya Allah memperlihatkan mereka kepadamu (berjumlah) banyak tentu saja kamu menjadi gentar dan tentu saja kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan itu, akan tetapi Allah telah menyelamatkan kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. [Al-Anfal 8 : 43] PENJELASAN : Mimpi Nabi muhammad saw berbeda dengan realita, namun mimpi itu berfungsi memberikan motivasi karena sudah berhasil menghilangkan kegentaran tentara muslim yang berjuang bersama Rasulullah saw. Di dalam perang, selain peralatan dan strategi perang, maka mental dan kepercayaan diri seorang prajurit perlu di perhatikan, karena Peralatan canggih dan strategi jitu tidak bermanfaat jika seorang prajuit hilang kepercayaan dirinya. Artinya mimpi yang menyenangkan bagi si pemimpi dan bagi orang lain walaupun pada kenyataannya tidak sesuai dengan realita kehidupan nyata akan tetapi dapat memberikan dampak positif dalam nilai akidah & realita kehidupan nyata. Maka mimpi itu adalah dari allah swt. Hal ini sudah di terangkan dalam sabdanya. ▪dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam berkata: إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ الرُّؤْيَا يُحِبُّهَا فَإِنَّمَا هِيَ مِنْ اللَّهِ فَلْيَحْمَدْ اللَّهَ عَلَيْهَا وَلْيُحَدِّثْ بِمَا رَأَى "Apabila salah seorang diantara kalian bermimpi yang menyenangkannya maka itu berasal dari Allah, maka hendaknya ia memuji Allah karenanya dan menceritakan apa yang ia lihat [ Tirmidzi : 3375 ] PENDAPAT AHLI TAFSIR AYAT AL-ANFAL : 43 ▪At-Thabari menukil perkataan ibn Ishaq bahwa mimpi nabi saw itu menjadi keberanian mereka menghadapi musuh dan menghilangkan rasa takut karena kelemahan mereka (At-Thabari : 2000 :13 :569) ▪Kalau saja Allah memperlihatkan kepadanya musuh itu berjumlah banyak tentulah para sahabat Nabi akan gagal, takut dan tidak sanggup memerangi kaum kafir. Tentu pula akan terjadi perselisihan diantara mereka mengenai perang, karena di antara mereka ada yang kuat iman dan tekadnya sehingga mereka mentaati Allah dan Rasul-Nya lalu berperang. Ada pula yang lemah dan berlambat-lambat untuk berperang sambil mengajukan dalih-dalih, seperti yang pernah mereka ajukan kepada Rasulullah saw. Sebagaimana telah diterangkan dalam firmannya pada Surat al-Anfal ayat 6. ( Al-Maraghi : 9) ▪Allah swt. mengajarkan kepada Rasulnya dan kaum mukminin bagaimana cara mempersiapkan diri untuk menghadapi perang, maka Allah memperlihatkan kepada Nabi saw. jumlah sedikit tentara kafir dengan tujuan agar mereka yakin akan menang melawan kaum kafir dengan mudah maka Rasulullah saw. melihat dalam tidurnya bahwa tentara kafir tidaklah banyak sebagaimana mereka juga melihat tentara muslim berjumlah sedikit agar masing-masing merasa yakin akan menang dalam pertempuran, kalau tidak demikian maka perang tidak akan berlangsung. (Sya'rawi :4796) ▪Bila dikatakan melihat sedikit terhadap jumlah yang banyak adalah kesalahan bagaimana itu bisa terjadi? Muhammad Sayyid Thantawi memberikan dua alternatif jawaban pertama Allah perlihatkan hanya sebagian musuh maka yang sebagian itu yang dikatakan sedikit kedua yang dimaksud sedikit adalah lemah walaupun jumlah mereka mendekati seribu tentara namun mereka tidak memiliki kekuatan, mereka banyak dari jumlah namun terhitung sedikit dalam perang karena mereka tidak memiliki iman yang menjadi penguat hati. (Muhammad Sayyid Thanthawi, Tafsir al washith li al Quran al karim, : 131) 5. ALLAH SWT BERJUMPA & BERDIALOG KEPADA HAMBANYA. Riwayat dari Mu'adz bin Jabal. احْتُبِسَ عَنَّا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ غَدَاةٍ عَنْ صَلَاةِ الصُّبْحِ حَتَّى كِدْنَا نَتَرَاءَى عَيْنَ الشَّمْسِ فَخَرَجَ سَرِيعًا فَثُوِّبَ بِالصَّلَاةِ فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَجَوَّزَ فِي صَلَاتِهِ فَلَمَّا سَلَّمَ دَعَا بِصَوْتِهِ فَقَالَ لَنَا عَلَى مَصَافِّكُمْ كَمَا أَنْتُمْ ثُمَّ انْفَتَلَ إِلَيْنَا ثُمَّ قَالَ أَمَا إِنِّي سَأُحَدِّثُكُمْ مَا حَبَسَنِي عَنْكُمْ الْغَدَاةَ أَنِّي قُمْتُ مِنْ اللَّيْلِ فَتَوَضَّأْتُ وَصَلَّيْتُ مَا قُدِّرَ لِي فَنَعَسْتُ فِي صَلَاتِي فَاسْتَثْقَلْتُ فَإِذَا أَنَا بِرَبِّي تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِي أَحْسَنِ صُورَةٍ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ قُلْتُ لَبَّيْكَ رَبِّ قَالَ فِيمَ يَخْتَصِمُ الْمَلَأُ الْأَعْلَى قُلْتُ لَا أَدْرِي رَبِّ قَالَهَا ثَلَاثًا قَالَ فَرَأَيْتُهُ وَضَعَ كَفَّهُ بَيْنَ كَتِفَيَّ حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَ أَنَامِلِهِ بَيْنَ ثَدْيَيَّ فَتَجَلَّى لِي كُلُّ شَيْءٍ وَعَرَفْتُ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ قُلْتُ لَبَّيْكَ رَبِّ قَالَ فِيمَ يَخْتَصِمُ الْمَلَأُ الْأَعْلَى قُلْتُ فِي الْكَفَّارَاتِ قَالَ مَا هُنَّ قُلْتُ مَشْيُ الْأَقْدَامِ إِلَى الْجَمَاعَاتِ وَالْجُلُوسُ فِي الْمَسَاجِدِ بَعْدَ الصَّلَوَاتِ وَإِسْبَاغُ الْوُضُوءِ فِي الْمَكْرُوهَاتِ قَالَ ثُمَّ فِيمَ قُلْتُ إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَلِينُ الْكَلَامِ وَالصَّلَاةُ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ قَالَ سَلْ قُلْ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ وَحُبَّ الْمَسَاكِينِ وَأَنْ تَغْفِرَ لِي وَتَرْحَمَنِي وَإِذَا أَرَدْتَ فِتْنَةَ قَوْمٍ فَتَوَفَّنِي غَيْرَ مَفْتُونٍ أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّكَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهَا حَقٌّ فَادْرُسُوهَا ثُمَّ تَعَلَّمُوهَا "Pada suatu pagi, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tertahan dari kami untuk shalat shubuh hingga hampir saja kami melihat matahari, beliau keluar dengan cepat lalu shalat diiqamati, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam shalat dan mempercepatnya, saat salam beliau memanggil dengan suara keras, beliau bersabda pada kami: "Tetaplah di shaf-shaf kalian seperti ini." Setelah itu beliau meninggalkan kami lalu bersabda "Ingat, sesungguhnya aku akan memberitahukan kepada kalian apa yang menahanku dari kalian pagi ini. Di sebagian malam aku bangun lalu wudhu dan shalat semampuku, saat shalat aku mengantuk hingga tertidur. Tiba-tiba aku berada dihadapan Rabbku Tabaraka wa Ta'ala dalam wujud yang paling indah lalu bertanya: Hai Muhammad, ' aku menjawab: Baik, Rabb. Ia bertanya: 'Tahukah kamu apa yang diperdebatkan malaikat tertinggi? ' Beliau menjawab: Rabb aku tidak tahu.' Ia mengucapkan tiga kali, aku melihatNya lalu Ia meletakkan tanganNya di atas pundakku hingga aku merasakan dinginnya ujung-ujung jariNya diantara dadaku lalu segala sesuatu terlihat jelas olehku dan aku mengetahui. Ia bertanya: 'Hai Muhammad, ' aku menjawab: Baik, Rabb. Ia bertanya: 'Tahukah kamu apa yang diperdebatkan malaikat tertinggi? ' Aku menjawab: Tentang Penebus (dosa). Ia bertanya: Apa itu? Aku menjawab: Melangkahkan kaki menuju (shalat) jamaah, duduk dimasjid setelah shalat, menyempurnakan wudhu pada saat tidak disukai, ' lalu Ia berfirman seperti yang aku ucapkan: Memberi makan, melunakkan kata-kata, shalat di malam hari saat orang-orang tidur.' Ia berfirman: Mintalah, ucapkan: ALLAHUMMA INNI AS'ALUKA FI'LAL KHAIRAAT WA TARKAL MUNKARAAT WA HUBBAL MASAAKIIN WA AN TAGHFIRALII WA TARHAMNII WA IDZA ARADTA BI IBAADIKA FITNATAN FAQBIDLNI ILAKA GHARA MAFTUNN AS'ALUK HUBBAKJA WA HUBBA MAN YUHIBBUKA WA HUBBA AMALIN YUQARRIBU ILA HUBBIKA.' (Ya Allah, sesungguhnya aku meminta-Mu berbuat kebaikan, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang-orang miskin, ampunilah aku dan rahmatilah aku, bila Engkau menghendaki suatu fitnah pada hamba-hambaMu, wafatkan aku kepadaMu dalam keadaan tidak terkena fitnah, aku mengharap cintaMu, cintanya orang yang mencintaiMu, cinta pada amalan yang mendekatkanku pada cintaMu). Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya itu benar, pelajarilah, " mereka mempelajarinya. [ Sunan Tirmidzi : 3159 ] PENJELASAN : Mimpi berfungsi sebagai media yang di gunakan Allah swt untuk bisa berjumpa dan berdialog kepada hambanya. Adapun nabi muhammad saw melihat wujud allah swt di dalam mimpi, bukan dalam arti melihat wujud hakikat yang sebenarnya. PENDAPAT ULAMA : ▪Ibnu Taimiyyah Seorang mukmin kadang melihat Rabb nya saat ia tidur dalam berbagai bentuk tergantung keimanan dan rasa yakinnya, apabila imannya benar maka ia hanya akan melihatnya dalam bentuk yang indah, apabila ada kekurangan dalam keimanannya maka ia akan melihat apa yang menyerupai keimanannya. Melihat dalam mimpi memiliki hukum yang berbeda dari melihat saat terjaga, mimpi memiliki ta'wil dan ta'bir sebab ia mengandung permisalan dan perumpamaan dari kenyataan yang sebenarnya. [Majmu' al-Fatawa 3/390] ▪syaikh Ibnu Baz menerangkan: Ibnu Taimiyyah dan yang lainnya menyebutkan bahwa seseorang dimungkinkan untuk melihat Rabbnya di mimpi, akan tetapi apa yang ia lihat bukanlah bentuk yang sebenarnya karena tidak ada sesuatu pun yang menyerupai Allah ta'ala. Allah ta'ala berfirman: {لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ} Tidak ada sesuatu pun yang menyerupainya dan Dia maha mendengar lagi maha melihat (asy-Syura:11) [Majmu' Fatawa Ibnu Baz 6/367 & 369] _______________ Bab 3. MIMPI BAIK & BENAR SELAIN DARI NABI/RASUL. A. ALASAN MIMPI SELAIN DARI NABI/RASUL DAPAT DI PERCAYAI. 1. PEMBERIAN DARI ALLAH SWT SEBAGAI KABAR BERITA GEMBIRA DI DUNIA. Allah SWT berfirman : لَهُمُ الْبُشْرٰى فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰخِرَةِۗ Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. (Yunus : 64) PENJELASAN : Surah Yunus ayat 64 telah tafsirkan oleh Rasulullah Saw. Dari riwayat abu darda, Rasulullah Saw bersabda : رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بُشْرَاهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ يَرَاهَا الْمُسْلِمُ أَوْ تُرَى لَهُ وَبُشْرَاهُمْ فِي الْآخِرَةِ الْجَنَّةُ "Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan dunia, yaitu mimpi benarnya seorang muslim atau yang dimimpikan oleh seorang Muslim, sedangkan kabar gembira di kehidupan akhirat adalah dengan surga [Musnad Ahmad : 26250] ▪Artinya mimpi baik & benar berfungsi sebagai pemberi kabar berita gembira di dunia, yang akan di mimpikan oleh nabiasul dan umatnya. 2. TIDAK ADA LAGI NABI/RASUL Riwayat dari abu Hurairah Radhiyallahu, Rasulullah Saw bersabda : لَمْ يَبْقَ مِنْ النُّبُوَّةِ إِلَّا الْمُبَشِّرَاتُ قَالُوا وَمَا الْمُبَشِّرَاتُ قَالَ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ Kenabian tidak ada lagi selain berita gembira, " para sahabat bertanya; 'apa maksud kabar gembira? ' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab; "mimpi yang baik." (HR. Bukhari: 6475) PENJELASAN : Setelah wafatnya nabi muhammad saw tidak ada lagi nabiasul kecuali Mimpi baik & benar yang berfungsi sebagai kabar berita gembira yang akan menghampiri orang beriman. 3. DERAJAT MIMPI SEORANG YANG BERIMAN ADALAH KATEGORI MIMPI BAIK & BENAR. ▪MIMPI BAIK BERASAL DARI ALLAH SWT. dari Abu Qatadah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ مِنْ اللَّهِ وَالْحُلْمُ مِنْ الشَّيْطَانِ Mimpi yang baik adalah berasal dari Allah dan mimpi buruk berasal dari setan. [Shahih_Bukhari : 6471] ▪DERAJAT MIMPI BAIK. dari Abu Sa'id Al Khudzri, ia mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ "Mimpi yang baik adalah bagian dari empat puluh enam kenabian." [Shahih_Bukhari : 6474] ▪DERAJAT MIMPI ORANG BERIMAN. dari Anas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: رُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ Mimpi orang yang beriman adalah bagian dari empat puluh enam bagian kenabian." [ Musnad_Ahmad : 11596 ] PENJELASAN : Derajat mimpi seorang beriman adalah 1 bagian dari 46 bagian kenabian yang merupakan kategori mimpi baik & benar yang datangnya dari allah swt sehingga orang beriman bisa mendapatkan mimpi baik & benar yang berasal dari allah swt. Dengan hal itu, jika mimpi hanya satu-satunya yang berperan sebagai kabar berita gembira setelah wafatnya Rasullullah saw sehingga tidak ada lagi nabi & rasul, maka orang beriman perlu untuk memperhatikan isi pesan-pesan di dalam mimpinya ataupun mimpi orang lain. Karena mimpi baik & benar datangnya dari allah swt yang menghampiri orang beriman sehingga dapat menarik seseorang kepada nilai keimanan dan memiliki implikasi nyata dalam kehidupan. ▪Maka dari itu pada saat imam Malik ditanya: "Bolehkah setiap orang menakwil mimpi ?" Beliau menjawab: "Apakah ia hendak bermain-main dengan kenabian.? Karena mimpi itu bagian dari kenabian, maka jangan bermain-main dengannya." (Fathul baari 12/363, Al-Asqalani :510) B. MACAM-MACAM FUNGSI MIMPI ORANG BERIMAN SELAIN DARI NABI/RASUL. 1. KABAR BERITA TAKDIR MASA DEPAN. ▪MIMPI 2 ORANG PELAYAN. Allah SWT berfirman : وَدَخَلَ مَعَهُ السِّجْنَ فَتَيٰنِۗ قَالَ اَحَدُهُمَآ اِنِّيْٓ اَرٰىنِيْٓ اَعْصِرُ خَمْرًاۚ وَقَالَ الْاٰخَرُ اِنِّيْٓ اَرٰىنِيْٓ اَحْمِلُ فَوْقَ رَأْسِيْ خُبْزًا تَأْكُلُ الطَّيْرُ مِنْهُۗ نَبِّئْنَا بِتَأْوِيْلِهٖۚ اِنَّا نَرٰىكَ مِنَ الْمُحْسِنِيْنَ (٣٦) Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda. Berkatalah salah seorang di antara keduanya, "Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku memeras anggur." Dan yang lainnya berkata, "Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku membawa roti di atas kepalaku, sebagiannya dimakan burung." Berikanlah kepada kami ta'birnya, sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai (mena'birkan mimpi). [Yusuf 12 : 36] يٰصَاحِبَيِ السِّجْنِ اَمَّآ اَحَدُكُمَا فَيَسْقِيْ رَبَّهٗ خَمْرًاۗ وَاَمَّا الْاٰخَرُ فَيُصْلَبُ فَتَأْكُلُ الطَّيْرُ مِنْ رَّأْسِهٖۗ قُضِيَ الْاَمْرُ الَّذِيْ فِيْهِ تَسْتَفْتِيٰنِۗ (٤١) Hai kedua penghuni penjara, "Adapun salah seorang di antara kamu berdua, akan memberi minuman tuannya dengan khamar, adapun yang seorang lagi maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku)." Q.S Yusuf [12] : 41 PENJELASAN : Mimpi selain dari nabi & rasul dapat berfungsi sebagai pemberi kabar berita tentang takdir masa depan yang pasti terjadi tanpa keraguan. 2. PERINGATAN DAN SOLUSI UNTUK SEBUAH MASALAH MASA DEPAN. ▪MIMPI SEORANG RAJA. Allah SWT berfirman : وَقَالَ الْمَلِكُ اِنِّيْٓ اَرٰى سَبْعَ بَقَرٰتٍ سِمَانٍ يَّأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَّسَبْعَ سُنْۢبُلٰتٍ خُضْرٍ وَّاُخَرَ يٰبِسٰتٍۗ يٰٓاَيُّهَا الْمَلَاُ اَفْتُوْنِيْ فِيْ رُؤْيَايَ اِنْ كُنْتُمْ لِلرُّءْيَا تَعْبُرُوْنَ (٤٣) Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya), "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering. Hai orang-orang yang terkemuka, terangkanlah kepadaku tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat mena'birkan mimpi." [Yusuf 12 : 43] يُوْسُفُ اَيُّهَا الصِّدِّيْقُ اَفْتِنَا فِيْ سَبْعِ بَقَرٰتٍ سِمَانٍ يَّأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَّسَبْعِ سُنْۢبُلٰتٍ خُضْرٍ وَّاُخَرَ يٰبِسٰتٍۙ لَّعَلِّيْٓ اَرْجِعُ اِلَى النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَعْلَمُوْنَ (٤٦) قَالَ تَزْرَعُوْنَ سَبْعَ سِنِيْنَ دَاَبًاۚ فَمَا حَصَدْتُّمْ فَذَرُوْهُ فِيْ سُنْۢبُلِهٖٓ اِلَّا قَلِيْلًا مِّمَّا تَأْكُلُوْنَ (٤٧) ثُمَّ يَأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ سَبْعٌ شِدَادٌ يَّأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ اِلَّا قَلِيْلًا مِّمَّا تُحْصِنُوْنَ (٤٨) ثُمَّ يَأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ عَامٌ فِيْهِ يُغَاثُ النَّاسُ وَفِيْهِ يَعْصِرُوْنَ (٤٩) Yusuf, wahai orang yang sangat dipercaya! Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi) tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina) yang kurus, tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahui." Dia (Yusuf) berkata, "Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan. Setelah itu akan datang tahun, di mana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada masa itu mereka memeras (anggur)." (Yusuf : 46-49) PENJELASAN : Mimpi selain dari nabi & rasul dapat berfungsi untuk memberikan kabar berita tentang takdir masa depan yang pasti terjadi tanpa keraguan dan memiliki pesan-pesan di dalamnya baik peringatan dan solusi untuk menghadapi/keluar dari suatu masalah di masa depan, sehingga manusia dapat menggunakannya di dalam realita kehidupan nyatanya sehingga bermanfaat. 3. PETUNJUK/PERINTAH UNTUK MELAKUKAN SEBUAH AMALAN. A. DALIL LAILATUL QADR Riwayat dari Abdullah bin Umar. رَأَى رَجُلٌ أَنَّ لَيْلَةَ الْقَدْرِ لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ أَوْ كَذَا وَكَذَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فَالْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْبَوَاقِي فِي الْوِتْرِ مِنْهَا "Seorang laki-laki bermimpi bahwa lailatul qadr terjadi pada malam kedua puluh tujuh, atau malam ini dan ini. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku melihat mimpi-mimpi kalian telah sepakat, maka carilah lailatul qadr pada sepuluh malam terakhir, tepatnya pada malam-malam ganjil." [Musnad Ahmad : 4319] B. DALIL AZAN & IQOMAH. Riwayat dari Muhammad bin Abdullah bin Zaid. عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدٍ قَالَ لَمَّا أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالنَّاقُوسِ يُعْمَلُ لِيُضْرَبَ بِهِ لِلنَّاسِ لِجَمْعِ الصَّلَاةِ طَافَ بِي وَأَنَا نَائِمٌ رَجُلٌ يَحْمِلُ نَاقُوسًا فِي يَدِهِ فَقُلْتُ يَا عَبْدَ اللَّهِ أَتَبِيعُ النَّاقُوسَ قَالَ وَمَا تَصْنَعُ بِهِ فَقُلْتُ نَدْعُو بِهِ إِلَى الصَّلَاةِ قَالَ أَفَلَا أَدُلُّكَ عَلَى مَا هُوَ خَيْرٌ مِنْ ذَلِكَ فَقُلْتُ لَهُ بَلَى قَالَ فَقَالَ تَقُولُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ قَالَ ثُمَّ اسْتَأْخَرَ عَنِّي غَيْرَ بَعِيدٍ ثُمَّ قَالَ وَتَقُولُ إِذَا أَقَمْتَ الصَّلَاةَ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ قَدْ قَامَتْ الصَّلَاةُ قَدْ قَامَتْ الصَّلَاةُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَلَمَّا أَصْبَحْتُ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْتُهُ بِمَا رَأَيْتُ فَقَالَ إِنَّهَا لَرُؤْيَا حَقٌّ إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَقُمْ مَعَ بِلَالٍ فَأَلْقِ عَلَيْهِ مَا رَأَيْتَ فَلْيُؤَذِّنْ بِهِ فَإِنَّهُ أَنْدَى صَوْتًا مِنْكَ فَقُمْتُ مَعَ بِلَالٍ فَجَعَلْتُ أُلْقِيهِ عَلَيْهِ وَيُؤَذِّنُ بِهِ قَالَ فَسَمِعَ ذَلِكَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ وَهُوَ فِي بَيْتِهِ فَخَرَجَ يَجُرُّ رِدَاءَهُ وَيَقُولُ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَقَدْ رَأَيْتُ مِثْلَ مَا رَأَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلِلَّهِ الْحَمْدُ Abdullah bin Zaid dia berkata Sewaktu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak memerintahkan supaya memakai lonceng yang dipukul untuk mengumpulkan orang-orang yang mengerjakan shalat, ada seorang laki-laki berkeliling bertemu denganku, sedang saya dalam keadaan tidur. Ia membawa lonceng di tangannya, maka saya berkata; Wahai hamba Allah, apakah kamu mau menjual lonceng ini? Dia bertanya; Apa yang akan kamu lakukan dengannya? Saya menjawab; Saya akan pakai untuk memanggil orang-orang mengerjakan shalat. Kata orang itu; Maukah saya tunjukan kepadamu yang lebih baik dari itu? Saya katakan kepadanya; Tentu. Orang itu berkata; Engkau ucapkan; "Allaahu Akbar Allaahu Akbar, Allaahu Akbar Allaahu Akbar (Allah Maha Besar Allah Maha Besar, Allah Maha Besar Allah Maha Besar), Asyhaduan laa ilaaha Illallah, Asyhaduan laa ilaaha Illallah (Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah), Ayshadu anna Muhammadar Rasuulallah, Ayshadu anna Muhammadar Rasuulallah (Aku bersaksi bahwasannya Muhammad adalah utusan Allah, Aku bersaksi bahwasannya Muhammad adalah utusan Allah), Hayya 'alash shalaah, Hayya 'alash shalaah (Marlilah kita shalat, Marlilah kita shalat). Hayya 'alal falah, Hayya 'alal falah (Marilah meraih kemenangan, marilah meraih kemenangan). Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar). Laailaaha illallah (Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah). Abdullah berkata; Kemudian orang itu mundur tidak jauh dariku, lalu berkata; Apabila kamu membaca iqamah shalat, ucapkanlah; Allahu Akbar Allahu Akbar, (Allah Maha Besar Allah Maha Besar). Asyhaduan laa ilaaha Illallah, (Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah). Ayshadu anna Muhammadar Rasuulallah (Aku bersaksi bahwasannya Muhammad adalah utusan Allah), Hayya 'alash shalaah (Marlilah kita shalat). Hayya 'alal falah (Marilah meraiah kemenangan). Qad qaamatish shalat Qad qaamatish shalat (Sungguh shalat telah mulai didirikan Sungguh shalat telah mulai didirikan). Allahu Akbar Allahu Akbar (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar). Laailaaha illallah (Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah). Maka keesokan harinya, saya pergi menemui Rasulallah shallallahu 'alaihi wasallam dan memberitahukan kejadian mimpiku itu, maka beliau bersabda: "Sesungguhnya mimpimu itu adalah mimpi yang benar Insya Allah. Karena itu berdirilah bersama Bilal dan ajarkan kepadanya mimpimu itu, dan hendaklah dia yang adzan, karena suaranya lebih lantang dari suaramu." Maka saya pun berdiri bersama Bilal, lalu saya ajarkan kepadanya bacaan-bacaan itu, sementara dia menyerukan adzan itu. Dia berkata; Kemudian Umar bin Al-Khaththab mendengar seruan adzan itu ketika dia sedang berada di rumahnya, lalu dia keluar sambil menarik pakaiannya dan berkata; Demi Dzat yang mengutusmu dengan al-Haq, wahai Rasulullah, sungguh saya telah bermimpi seperti mimpi Abdullah itu. Maka Rasulullah bersabda: "Maka segala puji hanya bagi Allah. [Sunan Abu Daud : 421] PENJELASAN : Mimpi selain dari nabi & rasul dapat berfungsi sebagai petunjuk/perintah untuk melakukan sebuah amalan ibadah kepada ALLAH SWT. Petunjuk/perintah dapat di laksanakan selama tidak bertentangan, Tidak menghilangkan & tidak meninggalkan syariat islam yang sudah ada. Karena nabi muhammad saw adalah nabi & rasul yang terakhir, maka tidak akan pernah berubah syariat yang lama dengan syariat yang baru. Sebagaimana ulama Ibnul Qayyim rahimahullahu berkata: "Dan mimpi para Nabi adalah wahyu, karena mimpi mereka terjaga dari syetan; dan ini sudah menjadi kesepakatan umat (Islam); oleh karena itu Al-Khalil (Nabi Ibrahim 'alaihissalaam) mau menyembelih putranya Ismail 'alaihissalaam hanya karena mimpi. Adapun mimpi selain mereka maka harus dicocokkan dengan wahyu yang jelas; kalau cocok (maka diterima), kalau tidak maka tidak boleh diamalkan" (Madaarijussalikin 1/51) 4. ALLAH SWT BERBICARA KEPADA HAMBANYA. ▪IMAM AHMAD 100X Berjumpa dengan allah swt melalui mimpi. [ Hasiyyah Al-Baijuri 'Ala Jauharah At-Tauhid, Muktashar Minhajul Qashidin : hlm 51, Matjarur-Rabih : hlm. 535 hadits nomor 1106. ] ▪IMAM HASAN AL BASRI Kisah bersama habib ajmi. ▪IMAM TIRMIDZI Berkali-kali berjumpa dengan allah swt melalui mimpi. [Bughyatul Mustarsyidinnya Sayyid Abdurrahman Ba'alawi Hal 60 al-Hidayah] ▪IMAM AL GAZHALI Kisah keluar dari cinta dunia. ▪IMAM ABU HANIFA 1X berjumpa dengan allah swt melalui mimpi [Sharh Fiqh al-Akbar, Kitab Mulla Ali al-Qari, Ulama Mazhab Hanafi] PENJELASAN : Dengan pengalaman ulama ahlu sunnah yang jauh dari berkata dusta, maka mimpi selain dari nabiasul berfungsi sebagai media yang di gunakan Allah swt untuk bisa berbicara kepada hambanya. PENDAPAT ULAMA BISANYA SESEORANG BERJUMPA & BERDIALOG KEPADA ALLAH SWT MELALUI MIMPI. ▪Imam an-Nawawi menukil perkataan al-Qadhi 'Iyadh: Ulama' bersepakat tentang bisanya seseorang melihat Allah dalam mimpinya dan bersepakat tentang benarnya mimpi tersebut [Rujukan syarh nawawi shahih muslim 15/25] ▪Ibn Hajar. tidak ada perselisihan di kalangan ulama atas kemungkinan melihat Allah dalam mimpinya. (al-Fath 14/416, edisi Darul Fikr) ▪Ibnu Taimiyyah Seorang mukmin kadang melihat Rabbnya saat ia tidur dalam berbagai bentuk tergantung keimanan dan rasa yakinnya, apabila imannya benar maka ia hanya akan melihatnya dalam bentuk yang indah, apabila ada kekurangan dalam keimanannya maka ia akan melihat apa yang menyerupai keimanannya. Melihat dalam mimpi memiliki hukum yang berbeda dari melihat saat terjaga, mimpi memiliki ta'wil dan ta'bir sebab ia mengandung permisalan dan perumpamaan dari kenyataan yang sebenarnya. [Majmu' al-Fatawa 3/390] ▪syaikh Ibnu Baz menerangkan: Ibnu Taimiyyah dan yang lainnya menyebutkan bahwa seseorang dimungkinkan untuk melihat Rabbnya di mimpi, akan tetapi apa yang ia lihat bukanlah bentuk yang sebenarnya karena tidak ada sesuatu pun yang menyerupai Allah ta'ala. Allah ta'ala berfirman: {لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ} Tidak ada sesuatu pun yang menyerupainya dan Dia maha mendengar lagi maha melihat (asy-Syura:11) [Majmu' Fatawa Ibnu Baz 6/367 & 369] 5.TANDA AKHIR ZAMAN. Dari riwayat abu Hurairah Radhiyallahu, Rasulullah Saw bersabda : إِذَا اقْتَرَبَ الزَّمَانُ لَمْ تَكَدْ رُؤْيَا الْمُسْلِمِ تَكْذِبُ وَأَصْدَقُكُمْ رُؤْيَا أَصْدَقُكُمْ حَدِيثًا وَرُؤْيَا الْمُسْلِمِ جُزْءٌ مِنْ خَمْسٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ Apabila hari kiamat telah dekat, maka jarang sekali mimpi seorang Muslim yang tidak benar. Dan mimpi yang paling paling benar adalah mimpi yang selalu bicara benar. Mimpi seorang muslim adalah sebagian dari empat puluh lima macam Nubuwwah [Muslim : 4200] PENJELASAN : PENDAPAT ULAMA : Al-Hafizh Ibnu Hajar menjelaskan : Pada akhir zaman mimpi seorang mukmin nyaris tidak mengandung kebohongan artinya mimpi itu memiliki sifat dan arti yang jelas. Sehingga, tidak memerlukan penakwilan yang diliputi kebohongan. Bahkan, mimpi itu benar-benar menjadi kenyatan. Berbeda dengan mimpi orang lain yang membutuhkan penakwilan. Sehingga mimpi itu harus ditafsirkan oleh seorang penakwil mimpi. Namun, hasilnya tidak sesuai dengan realitas yang ada. Dengan kata lain, mimpi itu berikut penakwilnya dusta. Pada akhir zaman, kebenaran mimpi seorang Mukmin ini mengandung hikmah, karena pada saat itu setiap orang beriman akan terasing di tengah-tengah masyarakatnya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang mengatakan, "Islam muncul dari keterasingan dan nanti akan kembali kepada keterasingan." Pada saat itu, pendamping dan penolong seorang mukmin akan semakin berkurang. Namun, Allah SWT akan memulikan dengan mimpi baik yang dapat memberinya kabar gembira dan meneguhkannya di jalan kebenaran. [fathul bari jilid 19 hal 451] ___________ Bab 4. MIMPI ADALAH MEDIA KOMUNIKASI MILIK ALLAH SWT. PENDAPAT SAHABAT NABI MUHAMMAD SAW. Ubadah bin Shamith RA berkata : ”Mimpi seorang mukmin sebuah kalam (pembicaraan) yang Allah berbicara dengan hambaNya ketika tidur.” [Madarij Al Salikin, 1/51] PENJELASAN : Mimpi baik & benar datangnya dari allah swt & di pergunakan oleh Allah swt untuk berbicara kepada hambanya. Artinya mimpi ini dapat di umpamakan sebagai media, jika di dalam realita kehidupan manusia adalah perangkat telekomunikasi seperti handphone dan semisalnya. Di mana seseorang bisa mengirim gambar, video, pesan suara, atau berbicara langsung. Dari berbagai fungsi itu dapat di gunakan untuk memberikan arahan perintah atau memberikan kabar berita, baik dengan jelas atau dengan sandi/kode, apabila dengan sandi/kode perlu pemahaman untuk mengartikan/menafsirkannya. Alasan kenapa bisa di pahami seperti ini, di karenakan melihat dari macam-macam fungsi mimpi kepada nabi & rasul begitu juga selain dari mereka di tambah penjelasan ubadah bin shamit ra. ___________ Bab 5. MIMPI BAIK & BENAR MERUPAKAN BAGIAN DARI KEIMANAN. Shaikh Abdul Ghani al-Nabulisi "Barangsiapa yang tidak mempercayai mimpi yang baik dan benar" R'uya al-Saliha pastinya tidak beriman dengan Allah dan Hari Kiamat.'' [Nabulisi, Ta'teer al-Anaam fi tafseer al-Ahlaam Muqaddama ms 3] ____________ Allahu alam. Jazakallahu Khairan. Bersatulah semuanya akan terjadi sesuai mimpi-mimpi Muhammad qasim bin Abdul Karim

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

For my Baby

read
256.5K
bc

Billionaire's Baby

read
285.9K
bc

MENGGENGGAM JANJI

read
484.2K
bc

Because Alana ( 21+)

read
364.3K
bc

Call Girl Contract

read
338.9K
bc

Sweet Sinner 21+

read
918.5K
bc

Love Me or Not | INDONESIA

read
570.2K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook