20.49 wib
Rumah
Rania baru saja masuk ke dalam rumahnya dan langsung berjalan menuju dapur. Sesampainya didapur, ia langsung mengambil gelas dan menuangkan air ke dalam gelasnya.
Tuk.
Rania meletakkan gelasnya setelah ia meminum setengah dari isi gelas tsb. Wajahnya sangat datar, lebih datar dari jalan tol. Lah gimane?. Lupakan...
Jika mengikuti keinginannya, ia sama sekali tidak ingin kembali lagi ke rumah ini dan bertemu dengan Aldo. Sayangnya jika ia tidak tinggal disini, lalu dimana? Orang tuanya pasti tidak akan mengizinkannya untuk tinggal dirumah mereka lagi. Nasib...
Rania kembali memijit pergelangan tangannya yang sedikit bengkak akibat dipelintir oleh Aldo. "Aw!" gumam Rania saat ia tak sengaja menekan bengkak ditangannya.
Rania langsung berdiri dari duduknya dan mulai berjalan ke kamarnya.
Kamar
"Dari mana aja lo?" tanya Aldo dengan tatapan datarnya
"Perlu gitu lo tau urusan gue" ucap Rania datar
"Enggak" jawab Aldo singkat
"Yaudah ngapain nanya. Urus aja tuh cewek yang selalu bener" ucap Rania
"Dia emang ga salah. Karna lo yang bikin dia malu, bukan dia" ucap Aldo serius
"IQ lo rendah, jadi lo ga bakalan ngerti" ucap Rania dan langsung berjalan menuju balkon untuk mengambil handuknya
"Lo pikir, lo yang bikin dia malu terus dia yang harus minta maaf?" ucap Aldo
"Lo yang harus mikir! Kalo seandainya dia ga gangguin gue, gue bakalan ngelakuin hal kek gitu ke dia?!" ucap Rania dengan jari telunjuknya yang mengetuk didahinya yang mengartikan mikir.
"Lo kira dengan cara kek gitu lo bisa nunjukin ke semua orang kalo dia yang salah?" ucap Aldo
"Yaiyalah" ucap Rania
"Lo salah. Malahan orang bakalan mikir kalo lo yang salah" ucap Aldo
"Cuma orang i***t atau nggak orang yang berpihak sama mereka aja yang mikir kek gitu" ucap Rania
Tanpa basa-basi lagi, Aldo memberikan handphone nya kepada Rania.
"Apaan?" tanya Rania dengan alis yang terangkat sebelah
"Lo liat" ucap Aldo kembali memberikan handphone nya
Dengan perasaan penasaran Rania langsung mengambil handphone Aldo dan memutar video yang terpampang jelas dilayar handphone Aldo.
"Buka mulutlo!"
"Mau buka sendiri atau gue paksa Devan sama Bintang bukanya!"
Rania melotot. Ini? Kenapa videonya cuma ngeliatin gue yang jahat? f**k! - batin Rania
Rania langsung menghentikan videonya dan membaca caption yang tertera dibawah video tsb.
❤️️↗️____________________________
11.059 views • Liked by ayudmnik
mell.indaa taulah ya kalo cewek caper kerjanya apa. keknya kalo ga caper ga bakalan tenang idupnya. mending kalo caper biasa aja, lah ini? Nyakitin temen sekolahnya. takut kali ya kalo nanti @aldo suka sama @ayudmnik ? secara Monik kan udah mah cantik, anggun lagi. Ga kayak dia, tomboy. hahahah najis lu. @ayudmnik sabar yaa❤️ luvvyu kita tau kok rasanya digituin jangan sedih yaa karma berlaku
.
View all 1.234 comments
ayudmnik thanks yaa udah support aku aku gatau lagi mau bilang apa tangan aku sekarang lagi sakit gara-gara dipelintir sama dia tadi
___________❤️321_reply
___________mell.indaa sama-samaaa kaaakk @ayudmnik ❤️❤️ aaa ga nyangka bakalan dilike & komen keep strong babe❤️❤️ biarin, paling bentar lagi dia dapet karma cepet sembuh babe❤️❤️
___________❤️79_reply
___________ddegmezz_ @ayudmnik sbr kak aq sedich liyatnyah cpet sembuch yach kak tungu ajha karmah buwat diah aq sayank kakak
___________❤️12_reply
___________dini.arianii_ videonya kurang lengkap kan @ayudmnik ? Yailah, ngapain nyuruh orang buat upload setengah doang goblok
___________❤️541_reply
_______view more replies (199)
dimas.irwn_ bacot bambank! Ginian diupload, seneng banget cari perhatian. kurang perhatian? Goblok
___________❤️177_reply
___________cin_dyy. @dimas.irwn lah ngapain ditonton goblok
___________❤️111_reply
___________ayyan.nii @dimas.irwn biasa kalo caper mah. lagian yang bully sama yang dibully sama aja
___________vanyaa @dimas.irwn emang dasar gatau malu aja.
___________❤️98_reply
_______view reply (79)
peninggi.badan mau tinggi badan kamu ideal? yuk cek ig kita
___________❤️3_reply
___________yun.ii @peninggi.badan lah elu orang lagi ade masalah cem gini malah promosi asw
___________❤️15_reply
___________seto.ali @yun.ii yailah gua ngakak asw
___________❤️17_reply
desti.ana @mell.indaa gausah sembarangan ngomong deh. emang lo udah liat semuanya?
___________❤️321_reply
___________taniataniaaa_ @desti.ana ngapain belain si @rania ? mau sok jago gitu. emang benerkan dia brandal. model udah kek preman begituan. nyesel gue satu sekolah sama tuh anak. malu-maluin
___________❤️144_reply
__________wndii.krmla @desti.ana dibayar berapalu buat belain dia? najis
__________❤️97_reply
__________sofyaindr._ @desti.ana udah gausah dibelain. lu liatkan dia emang salah. buang tenaga belain dia goblok
__________❤️67_reply
_______view more replies (221)
dewi._ respect sama Monik. heran. kenapa masih ada yang ngebully. t***l tuh anak, mau tenar pake cara cari sensasi segala
__________❤️211_reply
devan kurang ajarlo bikin ginian. hapus. kalo gak lo nerima akibatnya.
__________❤️432_reply
__________mell.indaa @devan loh? kok Devan malah belain dia! dia yang salah! dia tuh keganjenan!
__________❤️123_reply
__________gilang @mell.indaa lo diem anjing!! lo gatau apa-apa! hapus tuh video!! kalo gak lo apus, gue pastiin besok lo gabakalan selamat!
__________❤️321_reply
__________heri @mell.indaa HAPUS ANJING
__________❤️320_reply
______view more replies (234)
erik_ cewek t***l. kalo lo disini udah gue bunuh lo
__________❤️123_reply
__________nbil.aa @erik_ bunuh aja dia. orang kek gitu ga pantes idup
__________❤️24_reply
bintang.rmdn hapus bgst!
__________❤️477_reply
__________mell.indaa @bintang.rmdn loh? kok lo belain dia? lo kenal dia? gue yakin Rania emang keganjenan ajg!
_________❤️134_reply
_________bintang.rmdn @mell.indaa jaga mulutlo bgst!
_________❤️345_reply
_________devan @mell.indaa sekali lagi lo ngomong gitu gue hajar lo sampe mampus!
________❤️345_reply
_____view more replies (332)
randi lo ga disekolahin sama ortu lo?
________❤️543_reply
_____view replies (98)
(+)
Karena sudah tak tahan melihat tanggapan para pengguna media sosial yang melihat video tsb, Rania langsung mengetik satu kalimat dikolom komentar. Tanpa menyadari bahwa...
aldo hapus ato gue sebar full videonya.
________❤️987_reply
Ia mengomentari postingan tersebut menggunakan akun Aldo.
Ia mematikan handphone Aldo dan langsung mengembalikannya kepada sang pemilik.
"Lo--" ucapan Aldo terpotong
"Gue ada urusan" ucap Rania dengan tatapan penuh amarah dan mata berkaca-kaca. Ia segera melemparkan handuknya ke atas kasur dan berlalu pergi melewati pintu kamarnya
"Ran! Lo mau kemana?!" teriak Aldo
___________________________________________
23.53 wib
"Pokoknya besok, kita lakuin" ucap Rania tak terbantahkan
Eh jagoan sekolah atau sok jago.
Cantik sih tapi kasar.
Tampang gini mah senggol dikit bacok.
Ngapain juga, paling caper sama ketos.
Udah telat, berantem lagi.
Biasaaa caper.
Idup ga guna banget, cuma buat caper.
Pantesan kasar, orang temennya cowok semua.
Ini pasti gara-gara si Rania.
Sekarang puas? Mau sekalian mama berhentiin kamu sekolah? Biar kamu jadi gembel!
Kata-kata itu seolah memenuhi fikiran Rania. Jika biasanya Rania hanya mengabaikannya dan tak perduli, kini berbeda. Ia marah. Mengapa semua orang menganggapnya salah? Seburuk itukah Rania?
___________________________________________
05.07 wib
Aldo (point of view)
Hmm..
Aldo.. bunda serius nak
Iya bun.. ntar Aldo cari dia kok
Kamu yang bener ya.. bunda
gamau dia kenapa-napa nak
Hmm..
Yaudah kamu siap-siap aja.
Pulang sekolah langsung cari dia
Iyaa bun. Assalamualaikum
Waalaikumsalam
Tut Tut Tut
Aldo mengacak rambutnya kasar. Kemana Rania pergi? Ah gadis itu memang selalu mengganggu ketenangannya.
Sekolah
06.12 wib
Aldo memarkirkan mobilnya dan segera keluar.
Tut Tut Tut
"Aakhh!" geram Aldo karena sedari tadi ia menelpon Rania, tapi tak sekali pun Rania jawab
Aldo langsung mematikan handphone nya dan memasukkannya ke dalam saku celananya. Ia segera berjalan menuju kelasnya.
"Aldo emang lagi deket sama Rania ya?"
"Keknya gitu. Tapi masa cogan sekolah mau sama cewek berandal kek gitu"
"Gue yakin Rania pake pelet"
"Aahh Aldo ganteng bat pagi-pagi"
"Harum bat sih Do parfumlo, numpang peluuuk"
"Lah emang kenapa?"
"Lu galiat di ig?"
"Eh seriusan itu si Aldo?"
"Iyalah. Lo liat aja akunnya asli punya Aldo"
"Idiihh bener-bener si Rania. Dasar caper"
"Yailah, godaan dipagi buta. Liat cogan sekolah udah kek liat aer es pas puasa"
"Es kelapa lagi"
"He'em. Kalo bisa tambah s**u putih, ya Allah.. makin adem diliat"
"Gula aja udah cukup"
"Lah iya, ketos aja sampe diembat gitu"
"Takutnya ntar Aldo jadi bucin lagi"
"Fix itu mah pelet"
"Iiihh tangan gue gatel pen cakar muka si caper njing"
"Mendingan Aldo sama anak baru. Rela gue mah dari pada sama Rania"
"Iyaa, tuh anak baru beehh cantik bat dah. Rela gue"
"Emang dia kelas berapa?"
"Kelas dua juga. Katanya MIA 3"
"Lah sekelas dong sama Rania. Ntar malah ketularan brandal"
"Ga bakalan juga. Tuh anak keknya anak baik-baik kok. Rania mah kelakuannya lebih parah dari yang paling b***k"
"Menurut gue sih 11 12 cantiknya sama Rania"
"Ya emang, tapi kelakuannya beda jauh dari Sabang sampe Merauke"
"Ya Allah, kuda putihnya dikemanain coba"
"Mak, jodohin gue sama ketos"
"Hahah iya dong. Ga mungkin bisa nularin anak baru"
"Bang sama gue aja"
Itu lah omongan yang didengar oleh Aldo sewaktu ia melewati koridor.
Ia memasuki kelasnya yang tiba-tiba sunyi saat ia masuk. Aldo melirik sekilas teman-temannya yang belum banyak datang.
Entah mengapa, rasanya aneh. Aldo tidak tau kenapa semua diam, tak seperti biasanya yang bahkan suara gunung meletuspun kalah.
Ia menoleh kepada Erlan yang duduk disebelahnya, "Lan, napa anak-anak pada aneh?" tanya Aldo
"Ya mana gue tau. Lo tanya aja sama mereka" ucap Erlan sinis dan pergi meninggalkan Aldo
Aneh. Kenapa Erlan bertingkah seperti itu? Tak biasanya Erlan berbicara seperti itu pada Aldo. Apakah Aldo berbuat salah?
Ah sudahlah. Bagaimana pun juga, sekarang Aldo harus mencari Rania dan membawanya pulang. Kalau tidak, bunda nya akan semakin khawatir.
Ting Ting Ting Ting Ting!!
Bel masuk pun berbunyi.
Semua siswa-siswi masuk ke dalam kelasnya masing-masing.
"Selamat pagi anak-anak" sapa pak guru yang baru saja masuk
"Pagi pak" jawab seisi kelas Aldo
-
Istirahat telah tiba, dan Aldo segera membereskan peralatan belajarnya.
Tanpa Dion dan Erlan, Aldo berjalan menyusuri koridor.
"Ah ilah, ganteng bat sik"
"Mau ditemenin gak?"
"Eh Dion sama Erlan kemana?"
"Lah mana gue tau"
"Yaudah sama gue aja"
"Idih ngarep, gue lah"
"Eh anju gantengnya ga nahan ih"
"Seandainya dia pacar gue, udah gue temenin kemana aja. Jadi gausah jalan sendiri lagi"
"Gausah ngarep lu p****t panci"
"Apalah dayaku yang tampangnya kayak batang kelapa. Udah mah lurus, gaada bentuk, idup lagi huaa"
"Daripada gue kek ondel-ondel, gerak aje susah"
"Bukan ondel-ondel, tapi perkedel"
"Bang aku padamu"
"Halalin gue Do. Siap guee"
Itulah omongan siswi-siswi yang ada dikoridor ketika melihat Aldo lewat.
Aldo berhenti berjalan ketika melihat seorang siswi berjalan mendekatinya.
"Aldo?" tanya siswi tsb
"Hmm" gumam Aldo
Siswi tadi diam sambil menatapi wajah Aldo tanpa berkedip.
"Lo siapa?" tanya Aldo to the point
"E-eh? Oh iyaa. Kenalin gue Vanya, murid baru disini" ucap Vanya memperkenalkan diri
"Trus" ucap Aldo
"Gue mau masuk Osis. Bisa kan?" tanya Vanya
"Kenapa ga langsung ke pak Andi aja" ucap Aldo
"Pak Andi ga masuk. Lo bisa tanyainkan?" tanya Vanya sambil tersenyum
"Besok" ucap Aldo
"Oh gapapa kok" ucap Vanya
"Udahkan" ucap Aldo
"O-oh iya. By the way, thanks ya" ucap Vanya
"Hmm" gumam Aldo dan kembali melanjutkan perjalanannya menuju kantin
___________________________________________
10.21 wib
Rania (point of view)
Kini Rania dan teman-temannya berada diwarung yang berada tidak jauh dari sekolahnya.
"Eh eh anak-anak udah pada keluar tuh" ucap Devan
"Yaudah ayok" ucap Rania mengajak Devan
Rania berjalan sambil menelpon Gilang.
Halo Ran
Gue sama Devan udah didepan
gerbang, lo sama Heri langsung aja cegat dia
Oh okee
Tut Tut Tut
Rania kembali memasukkan handphone nya ke dalam saku celananya.
-
Rania dan Devan berdiri tepat didepan gerbang sekolah.
Terlihat Gilang dan Heri berjalan dibelakang seorang siswi.
"Woi" sapa Gilang terdengar santai
Siswi tsb berbalik menghadap Gilang dan Heri. "Eh, iya?" ucapnya terlihat kaget
"Mukalo napa kaget gitu?" tanya Heri
"Ha? Enggak. Iyaa gapapa, emang kenapa?" ucapnya dengan senyuman yang antara ingin dan tidak ia tampilkan
"Ah biasa aja kali mukanya. Dikira gue sama Heri mau bully lo apa" ucap Gilang dengan santai
"Oh enggak kok. Gu-gue cuma kecapean" ucap siswi tsb
"Namalo siapa?" tanya Gilang
"Gue.. Melinda. Lo bisa panggil gue Meli" ucapnya memperkenalkan diri
"Melinda? Kayak kenal. Ya gak Her" ucap Gilang seolah-olah
"Iya. By the way, lo mau ke gerbang?" tanya Heri basa basi
"Iya" ucap Meli
"Yaudah bareng kita aja" ucap Heri
"Oh.. iya deh" ucap Meli
"Yaudah yuk Lang" ucap Heri sambil memberikan kode kepada Gilang
Mereka bertiga mulai berjalan dengan posisi Gilang dan Heri berada dikiri dan kanan Melinda.
Ketika sudah mendekati gerbang, Heri mengajak Meli untuk mengobrol.
"Lo kelas berapa emang?" tanya Heri basa basi
"Gue kelas 11 IIS 2" ucap Meli
"Oh.. pantes" ucap Heri
"Pantes? Apanya?" tanya Meli heran
Bruk..
"Aakkhh!" pekik Meli
Tiba-tiba Meli tersandung karena.. Rania menghadangkan kakinya saat Meli sibuk berbicara dengan Heri.
"Lo siapa! Kurang ajarlo ya!" ucap Meli emosi dan kembali berdiri
"Taulah ya kalo cewek caper kerjanya apa. Keknya kalo ga caper ga bakalan tenang idupnya. Mending kalo capernya biasa aja, lah ini? Nyakitin temen sekolahnya. Takut kali ya kalo nanti Aldo suka sama Monik? Secara Monik kan udah mah cantik, anggun lagi. Ga kayak dia, tomboy. Hahahah NAJIS LU ANJING!" ucap Rania membacakan caption yang ditulis oleh Meli diakun i********: pribadinya, dan diakhiri makian Rania kepada Meli
Meli melotot dari awal Rania membaca captionnya.
"Kenapa? Kaget? Ga heran sih. Lagian ngomong kok dibelakang, cupu dasar" ucap Rania memaki Meli "emang lo tau kejadiannya gimana? Lo liat sendiri?" lanjutnya dengan tatapan menantang
Meli terdiam.
"Ngomong g****k! Beraninya disosmed doang, cupu!" maki Rania
Meli masih terdiam dengan tubuh yang mulai bergetar dan pucat. Bagaimana tidak? Rania sudah membully Monik hingga tangan Monik sakit, dan korban lainnya adalah Dion dan Erlan saat mereka bertengkar ditoilet. Dan sekarang? Ia dikepung oleh Rania dan teman-temannya. Oh tidak, bagaimana keadaannya nanti? Apakah ia akan mengalami patah tangan? Kaki? Rusuk? Atau bahkan retak ditengkorak kepala? Oh no!
"Ngapain diem? Ngomong" ucap Devan mendesak
"Oh.. perlu sentuhan dulu baru bisa ngomong? Dimana? Pipi? Idung? Mata? Ato tangan?" ucap Rania
"E-enggak.. gu-gue.." ucap Meli terbata-bata
"Ngomong yang jelas! Lo gagap?!" ucap Rania
Meli menggeleng cepat.
"Ayok ngomong depan gue sekarang!" ucap Rania mendesak
"E-enggak.. hiks" ucap Meli dengan isak tangisnya
Plak..
"Aakkhh" pekik Meli
"Apa?! Sakit?! Ha!" ucap Rania emosi
"Sa- hiks.. sa-sakit hiks.. Ran" ucap Meli kesakitan akibat tamparan Rania
"Gitu aja lo udah ngeluh sakit! Ha! Apalagi gue! Lo nyebar video yang salah! Terus apa?! Gue dibully sama orang-orang yang ga gue kenal sama sekali anjing!" ucap Rania emosi dan kembali akan menampar Meli
"Aakh" teriak Meli histeris, ia menunduk karena takut Rania akan menamparnya lagi
"Lo apa-apaan sih!" ucap Rania emosi kepada orang yang menahan tangannya
Orang tsb menatap Rania tajam. "Ikut gue" ucapnya dan langsung menarik lengan Rania
"Lepasin!" ucap Rania emosi
"Woii lo apa-apaan!" ucap Devan, Gilang, dan Heri bersamaan
"Lo pada gausah ikut campur" ucapnya dengan penuh ancaman
"Lo yang ikut campur urusan kita!" ucap Devan dengan nada tinggi
"Lo gausah ikut campur" ucapnya dengan tatapan tajam
"Lo--" ucapan Devan terpotong
"Lo urus si lambe aja, ini lo serahin ke gue. Tenang aja" ucap Rania dengan nada pelan yang hanya bisa didengar oleh Devan
"Tapi Ran--" ucapan Devan kembali terpotong
"Percaya sama gue" ucap Rania