Violin masuk ke ruang kerja Leon namun tidak melihat Leon berada di sana bahkan Darren pun tidak ada , Violin mencari keberadaan Leon di seluruh istana kerajaan Rion
“Aku lelah! Di mana anak itu” guman Violin
Wajah Violin terlihat merah menahan amarah karena tidak jumpa dengan Leon , para pengawal juga tidak menjumpai Leon ataupun Darren ketika wanita itu bertanya kepada pengawal yang lewat
Pengawal istana adalah bawahan Ren dan Vince , walaupun hanya sedikit tapi kekuatan pengawal Leon tidak bisa di remehkan sedikit pun karena mereka di latih langsung oleh 3 naga
Violin melihat Arita yang belajar memanah menggunakan busur barunya , kekuatan Arita adalah angin dan Arita suka memanah jadi 3 naga berinisiatif menggabung keduanya
Arita di buatkan busur oleh 3 naga yang dapat menyalurkan sihirnya menjadi panah , Violin mendekat ke arah Arita
“Apakah kau melihat Leon?” tanya Violin
“Oh yang mulia ratu , pangeran Leon lagi pergi bersama Darren ke kerajaan witch” jawab Arita sopan
Leon di bilang pangeran karena belum resmi menjadi raja , saat ini Violin yang mengambil alih tugas Raja karena Raja Elgart yang sudah tiada
“Oh begitu , ya sudah bilang sama dia ibu mau ke kerajaan Serpent! Mau mengunjungi seseorang” ujar Violin yang membuat Arita terkejut
“Sebaiknya ratu tidak melakukan itu , maaf jika saya lancang! Saya takut anda kenapa-kenapa di sana” ujar Arita dengan nada khawatirnya yang membuat Violin merasa hangat
“Aku pergi bersama Titanoboa , tidak apa-apa aku suka kau begitu mengkhawatirkanku” ujar Violin tersenyum teduh
“Bagaimana jika pangeran Leon tahu? Dia pasti sangat marah mendengar hal ini” ujar Arita yang masih mengkhawatirkan ratu Violin
“Kau bilang saja Titanoboa yang melindungku , ya sudah hari semakin siang aku sebaiknya pergi” ujar Violin lalu melengang pergi meninggalkan Atita
“Aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskan kepada Leon nanti saat dia pulang” guman Arita lalu melanjutkan latihan memanahnya
Di lain tempat Ren sedang menjumpai Piliph , dia sudah izin untuk menjadi tangan kanan Piliph . Sebenarnya dia tidak mau namun demi kerajaan dan Leon dia rela melakukannya
“Raja Piliph , saya menerima tawaran anda untuk menjadi tangan kanan anda” ujar Ren yang masih memakai topeng
“Benarkah?” tanya raja Piliph dengan mata yang berbinar , Ren ingin sekali mencungkil matanya Piliph
“Benar , saya langsung pergi menemui tuan dan mengkhianati kerajaan darkness namun saya minta gaji saya mulai dari hari ini” ujar Ren
‘Selagi bisa di kuras hartanya , kuras saja Ren! Lumayan buat jajan selama menjalankan misi’ ujar Ren dalam hatinya yang tanpa sadar malah terhubung dengan pikiran Leon
“Baiklah! Ini bayaranmu” ujar Piliph mencampakkan uang di dalam kantong di depan Ren
“Terima kasih” ujar Ren
“Tapi sebelumnya aku mempunyai satu permintaan” ujar Piliph yang membuat Ren sedikit waspada
“Apa?” ujar Ren dengan nada datar
“Kenapa kau memakai topeng?” tanya Piliph dengan tatapan curiga
Sudah pasti Ren sudah memikirkan pertanyaan ini sehingga Ren dapat menjawab dengan keyakinan penuhnya agar Piliph mempercayainya
“Aku ini alergi sinar matahari , aku akan mendapat luka bintik merah yang membuat orang melihatku dengan jijik” jawab Ren
“Aku ingin kau membukanya!” ujar Piliph , Ren sebelumnya sudah merencanakan ini jika saat dia di tanya Piliph sudah ada bukti dan betul saja Piliph menanyakan masalah topengnya
Ren membukanya , Piliph terkejut saat melihat wajah Ren yang di penuhi bintik-bintik besar merah di wajahnya yang membuat Piliph bergidik ngeri
“Itu karena kau alergi?” tanya Piliph dengan suara yang menunjukkan bahwa dia jijik
“Ya! Aku tadi ke pasar namun lupa memakai topeng akhirnya aku mendapat ini” ujar Ren
“Pakai saja topengmu, nanti malam aku ingin meresmikan kau menjadi tangan kanan utamaku” ujar Piliph
Ren sudah tahu panglima Dion menguping pembicaraan mereka , Ren memiliki ide licik di kepalanya agar panglima Dion mendapat balasan karena hampir membuat nyawanya melayang
“Raja bolehkah saya bertanya?” tanya Ren
“Tentu saja boleh” ujar Piliph
“Di mana panglimamu yang menjadi tangan kananmu?” tanya Ren
Unik! Satu kata itu Piliph menggambarkan kepribadian Ren karena Ren tidak tampak hormat kepadanya bahkan takut saja tidak kepada Piliph namun selalu saja membuat Piliph tertarik kepadanya
“Dia lagi sakit sudah tidak pantas aku memakainya karena dia sudah tua” ujar Piliph yang membuat Ren tersenyum miring
“Habis manis sepah di buang ha?” tanya Ren yang membuat Piliph tertawa jika saja yang ngomong orang lain sudah di pastikan kepalanya sudah tidak berada di tempatnya lagi
“Aku tidak mau begitu tapi aku tidak suka panglima yang ceroboh dan sembrono” ujar Piliph membela dirinya
Panglima Dion yang sudah baikkan dan ingin menerima tugas mengepalkan tangannya merasa kecewa dengan apa yang dia dengar dari mulut raja Piliph , Dion memilih untuk ke lapangan latihan agar dia bisa meluapkan kekesalannya
Ren yang melihat Dion pergi tersenyum miring dan merasakan kemenangan tapi Ren tahu bahwa ini bukanlah akhir ya tapi baru awalnya saja
“Aku mendengar baru-baru ini kalau panglimamu itu membunuh Leon sang raja kerajaan Serpent” ujar Ren
“Ya! Tapi itu saja belum cukup masih ada Darren dan dia tidak bisa memusnahkan keduanya! Aku yakin jika masih ada Nephilim itu pasti dia yang akan memimpin pasukan untuk membalaskan dendamnya” jelas Piliph dengan wajah serius
“Oh begitu! Kau mau menghabisi seluruh warganya?” tanya Ren
“Ya! Akan aku bunuh semua warganya hingga tidak tersisa satu orang pun!” ujar Piliph dengan yakin , Ren merasa ada yang janggal dengan perkataan raja Piliph
“Dari mana kau tahu jika kerajaan Rion masih ada warganya?” tanya Ren
‘Apakah Leon pernah bilang waktu di sekap di sini?’ lanjut Ren bertanya dalam hati
“Aku mengirim seseorang ke sana” jawab Piliph yang membuat Ren terkejut
Ren merasa sakit hati mendengarnya lalu mengepal tangannya , Ren baru tahu jika ada mata-mata di lingkaran mereka namun Ren tidak tahu dan harus melaporkan kejadian ini kepada Leon agar lebih waspada
“Siapa?” tanya Ren
“Kau tidak berhak tahu , sekarang tugasmu memungut pajak! Sudah waktunya mereka membayar pajak karena ini bukanlah tanah milik mereka tapi kerajaan” ujar Piliph membuat Ren menghela nafas
“Aku tidak mau! Lebih baik kau menyerahkan aku tugas berperang karena aku tidak suka berkumpul dengan rakyat yang bukan dari kalangan bangsawan” ujar Ren yang membuat Piliph menghela nafasnya
Piliph berpikir jika Ren sangat keras kepala dan terang-terangan menjawab dan menolak perkataan raja dengan nada tidak suka , Piliph harus sedikit bersabar karena dia tidak mau kehilangan tangan kanannya yang hebat seperti Ren
“Ya sudah kau berpatroli saja ke wilayah kota tempat di mana kalangan atas berada” ujar Piliph mengusir Ren
‘Baguslah jadi aku tidak terlalu sering melihat wajahmu , lagi pula aku tidak tega dengan warga sini yang menanggung terlalu banyak pajak , dasar tamak!’ Ujar Ren dalam hati
Ren langsung pergi namun sebelum pergi Ren melihat ke arah Piliph dengan tatapan tajam membuat Piliph melihatnya dengan alis terangkat satu
“Aku ingin kamar yang besar karena di saat aku tinggal di darkness kamarku setara dengan raja Zarael” ujar Ren yang langsung pergi
Piliph mengepalkan tangannya , dia sangat emosi dengan perkataan Ren karena selain sudah di bayar mahal , tugas harus pilih-pilih, lalu kamarnya juga harus yang besar dan itu semua sukses membuat Piliph merasa kesal
Di sisi lain Leon terkekeh mendengar pikiran Ren yang akan menguras harta Piliph , Leon sudah tahu bahwa otak Ren sangat licik yang bisa dia gunakan untuk saat-saat seperti ini
“Kau kenapa?” tanya Darren yang melihat Leon terkekeh
“Ren akan menguras semua harta Piliph” jawab Leon yang membuat Darren mengangguk mengerti namun di dalam hati dia sangat memuji Ren
Saat ini Leon tengah makan siang bersama dengan kerajaan witch , tujuan Leon dan Darren ke sana untuk menjalankan perjanjian persahabatan kerajaan
“Aku tidak menyangka bahwa kerajaan Rion akan berdiri lagi” ujar Karlina senang dan hanya di balas senyuman oleh Leon
“Kami akan ke sana di saat peresmiannya” ujar Kurt
“Terima kasih Raja dan Ratu” ujar Leon dan Darren bersamaan
“Kami juga akan mengekspor beberapa berlian ke kerajaan kalian” ujar Karlina setelah mereka selesai makan
“Kami juga akan mengekspor beberapa peralatan perang yang bisa di aliri sihir tidak hanya itu kami juga akan mengekspor beberapa perhiasan” ujar Leon dengan tenangnya
“Baiklah! Kami setuju! Sekarang kita akan terus menjalinkan persahabatan ke kerajaan” ujar Karlina
“Lalu kami akan mengirimi pengawal untuk membantu kalian jika kalian terlibat peperangan” ujar Kurt
“Kalian seperti tahu saja kami akan berperang” ujar Leon ramah
Setelah selesai dengan penanda tanganan kontrak kerja sama dan mendiskusikan lagi beberapa hal penting lainnya Leon dan Darren memutuskan untuk pergi ke kerajaan darkness
“Kau hilang akan mengekspor senjata dan perhiasan yang bisa di aliri sihir? Kita tidak punya pengrajin Leon” ujar Darren
“Kau yakin? Kita akan mengajak mereka bergabung Leon! Apa kau lupa dengan mereka?” tanya Leon yang membuat Darren mengingat siapa yang di maksud Leon
“Baiklah! Akan kita pujuk mereka” ujar Darren bersemangat yang hanya di lihat Leon dengan tatapan tidak bisa diartikan