Donatur Utama

2137 Kata

Raisa masih berdiri dengan anggun di samping Khalil, menyesap pelan suasana yang terus dipenuhi suara obrolan, alunan musik lembut dari panggung, serta bunyi denting gelas dan alat makan dari meja-meja tamu yang mulai dipenuhi hidangan. Gedung hotel itu tampak megah dalam sorot lampu kristal yang menggantung dari langit-langit. Ruangan ini dipenuhi banyak orang berpakaian rapi dan wangi—jas mahal, gaun malam mewah, sepatu mengkilap, dan senyum-senyum manis yang terasa dipaksakan. Dunia yang asing bagi Raisa, dunia yang hanya ia masuki karena status sebagai istri seorang politisi. Ia menatap sekeliling. Beberapa perempuan menyapanya dengan senyum tipis, beberapa yang lain hanya mengangguk, sisanya malah tampak tak peduli. Raisa tetap menjaga senyumnya, meski tangannya sudah mulai pegal kar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN