Tak ada yang mereka ucapkan pada Nayla. Padahal sebelum Nayla masuk ke dalam mobil Talia, baik Talia maupun Luna sudah berbicara panjang lebar tentang apa yang ingin mereka sampaikan. Tentang betapa mereka peduli. Tentang bagaimana mereka ingin Nayla tidak lagi menyimpan semuanya sendiri. Bahwa mereka ada untuknya. Namun, begitu Nayla benar-benar masuk ke dalam mobil setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit—setelah selamat dari maut—semua kata-kata itu seolah menguap begitu saja. Keduanya bungkam. Bingung harus memulai dari mana. Luna hanya melirik Talia, berharap ada isyarat dari sahabatnya untuk membuka pembicaraan, sementara Talia malah memandang lurus ke depan, tangannya tetap pada kemudi, seakan terlalu fokus pada jalanan di hadapan mereka. Di belakang, Nayla juga tak bersuara. T

