“ Anak kedua saya adalah seorang putri cantik, dan pernah menghilang lima tahun yang lalu. Kecantikannya selalu membuat bangga keluarga. Namun dibalik kecantikannya itu, putri saya pun memiliki watak yang sangat keras, namun kami tetap menyayanginya.” Mata Amira terlihat berkaca – kaca saat mendengar pernuturan papahnya. “ Kami sempat kehilangan dia, yang pergi dari rumah karean lebih memilih menikah dengan laki – laki yang dicintainya. Tapi sayang, ternyata pengorbanannya itu tidak dihargai oleh sang suami, laki – laki itu lebih memilih untuk menikahi perempuan lain, dan mencampakan putri kami.” Tentu saja perkataan Muchtar pun membuat semua tamu undangan terkejut. ‘Membuang Putri seorang konglomerat adalah sebuah kebodohan!’ ‘Biasa saja laki – laki itu tidak tahu tentang status istri

