Samuel Hadi Wijaya adalah Seorang laki-laki berusia 22 tahun memiliki wajah tampan, hidung mancung dan kulit putih bersih. Sam nama panggilan Samuel bukan hanya memiliki wajah rupawan tapi juga merupakan anak dari salah satu pemilih Hotel yang sangat terkenal di Jakarta. Dari jaman sekolah sampai sekarang dia kuliah banyak wanita yang mengantri untuk menjadi kekasihnya. Meski banyak di gandrungi wanita Sam orang yang sangat selektif dalam memilih kekasih. Dia orang yang menyukai tantangan karna itu dia lebih tertarik pada wanita yang sulit di dekati dari pada wanita yang mendekatinya dengan agresif. Tapi saat dia benar-benar menyukai seorang wanita dia akan memperjuangkannya mati-matian. Dia juga mendirikan sebuah Café dengan Beni, sahabatnya.
Hana dan Sam merupakan pasangan yang cukup terkenal di SMA dulu, Hana yang merupakan salah satu siswi berprestasi berpacaran dengan salah satu cowok most wanted di sekolah. Awalnya Hana sama sekali tidak menyukai Sam karna banyak gossip tentang dia yang suka sekali mempermainkan hati cewek-cewek di SMAnya.Dan itupun juga harus dialami Hana yang harus terluka hatinya saat Hana tau kalau Sam berpacaran dengannya karna taruhan dengan teman-temannya. Hal itu cukup menyakitkan untuk Hana karna saat itu dia sangat menyukai Sam. Dan bagi Hana, Sam merupakan cinta pertamanya. Sejak putus dengan Sam sulit untuk Hana bisa membuka hati untuk laki-laki lain. Karna kepercayaannya sudah ternoda dengan kebohongan Sam saat itu.
Seorang laki-laki dengan setelah jas warna putih itupun masuk ke dalam ballroom yang sudah ramai, laki-laki itu adalah Sam.
“Eh itu Sam ya? Tambah tahun tambah ganteng aja tuh anak, wah benar-benar beruntung wanita yang nantinya jadi istrinya. Udah ganteng, manis, kaya lagi.” ucap salah satu teman Hana yang berdiri cukup jauh dari golongan Hana . Tapi Hana sendiri cukup mampu mendengar pembicaraan mereka.
“Aku denger sih dari mereka sudah putus dari Tari” ucap teman yang tadi sempat mendengar gossip perpisahan Sam dengan Tari.
“Tari? Tari anak sastra itu? “
“Iya, itu si Winda tadi cerita. Padahal Winda gak satu kampus sama mereka tapi dengar aja tuh anak kalau masalah cowok ganteng. Kenapa ya kira-kira mereka putus?”
“Entahlah. Padahal siapa yang gak suka sama si Tari, udah cantik, pinter , orang tuanya artis lagi. Yah wajar sih kalau dulu Sam sama Tari udah good looking dan kaya lagi mereka.”
Semenjak kedatangan Sam ke pesta itu banyak orang yang membicarakan perpisahan Sam dengan Tari. Tari salah satu gadis yang terkenal di fakultasnya. Bukan hanya cantik tapi setau Hana, Tari adalah anak dari salah satu artis yang sangat terkenal. Parasnya yang blasteran membuat banyak laki-laki yang mengantri untuk menjadi kekasih Tari. Dan Hana baru tau kalau Sam pernah menjadi kekasih wanita cantik itu.
Entah kenapa saat membicarakan Sam hati Hana terasa sakit. Hana merasa masih ada luka dihatinya meskipun tidak terlihat. Dia sadar dia hanya wanita biasa , gadis miskin dan yatim piatu yang hanya mengandalkan beasiswa untuk kuliahnya. Karna itu setiap kali berhadapan dengan Sam dia selalu tidak percaya diri dan merasa sangat kecil.
‘Duh kok dia datang sih’ batin Hana
“Eh aku ke toilet dulu ya” pamit Hana pada teman-temannya.
“Kamu sendiri gak apa-apa han?” Tanya Vina pada sahabatnya itu.
“Iya gak apa-apa aku sendiri aja” jawab Hana sembari berjalan menuju kamar mandi yang berada di luar ruangan.
Disebelah kamar mandi tersebut terdapat lorong yang menuju ke beberapa kamar yang biasa di gunakan tamu yang memiliki acara di Ballroom hotel untuk beristirahat. Begitu juga teman-teman Hana yang dari luar Jakarta akan memesan kamar tersebut untuk istirahat setelah selesai acara.
Setelah selesai dari kamar mandi Hana pun berniat untuk kembali ke ruangan acara tersebut tapi tiba-tiba ada tangan besar yang menarik pergelangan tangan Hana dan membawanya ke dalam salah satu kamar hotel tersebut.
“Sam? Sam kamu apa-apaan sih? Lepasin tangan aku” ucap Hana seraya mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Sam.
“Hana, tolongin aku. Aku udah gak kuat, panas han.” Ucap Sam seraya menyeret Hana dan mendorongnya ke kasur.
Sam pun mengunci pergelangan tangan Hana dan dengan kasarnya mencium Hana dengan paksa. Bukan hanya di bibir Sam pun juga mencium leher jenjang Hana dan meninggalkan banyak jejak di tubuh Hana. Hana yang kaget akan perlakuan Sam saat mencoba memberontak dan berteriak namun akhirnya dia kalah dengan kekuatan besar Sam dan ruangan yang kedap suara.
Srekkk…!!!
Sam merobek paksa baju yang dia kenakan. Sam benar-benar sudah kehilangan akal sehatnya itu bukan hanya merobek bajunya tapi juga dengan kasarnya mencoba membuka paksa baju yang Hana kenakan. Tubuh Hana yang tanpa sehelai benang itu pun lantas semakin membuat Sam menjadi semakin liar. Sam yang mencium dua gundukan p******a Hana yang semakin membuat Hana kelimpungan.
“Sam please lepasin aku… Ahhh..” satu desahan lolos dari bibir Hana.
Desahan yang dikeluarkan Hana semakin membuat Sam semakin bersemangat menuntaskan hasratnya. Hana terus saja memohon pada Sam untuk melepaskannya tapi terlambat. Sam sudah benar-benar diluar kendali. Dan dengan sekali hendak Sam memasukkan kejantanannya ke bagian sensitive Hana. Darah keperawanan Hana menghiasi sprei yang mereka gunakan. Hana merasa seperti seorang ja***ng.
“Sa..kit...Aargh..”teriak Hana tertahan.
Air mata keluar dari wajah cantiknya. Hana tidak menyangka apa yang sudah dia jaga selama ini harus terenggut dengan cara yang keji seperti ini.
Hana hanya bisa menangis dan terus berteriak. Tapi itu tidak berpengaruh pada Sam yang sudah kehilangan akal sehat. Sam terus saja memompa kejantanannya dan itu semakin membuat Hana seperti cacing kepanasan. Baru pertama kali ini Hana merasakan sakit yang seperti ini. Dia merasa tubuhnya seperti terbelah menjadi dua. Sampai Hana dan Sam merasakan ada sesuatu yang akan keluar dari tubuh mereka.
"Aku..udah.. gak..kuat..."ucap Sam tertahan.
“Ahhhh…” teriak mereka berbarengan.
Sam langsung jatuh terkulai di atas tubuh polos Hana. Sedangkan Hana hanya mampu menangisi apa gang sudah Sam perbuat. Entah sudah berapa kali Sam melakukan itu pada Hana sampai- sampai membuat Hana terkulai tak berdaya. Hana merasa perih di sekujur tubuhnya. Bahkan bukan hanya fisiknya yang sakit tapi hatinya justru lebih sakit karna apa yang sudah dia jaga selama ini sudah diambil paksa oleh orang yang menjadi masa lalunya itu. Hana menyesali keputusannya untuk ikut ke acar reuni itu. Harusnya dia tidak hadir ke acara itu.
Hana yang sudah lemah tiba-tiba merasa kepalanya sangat berat dan diapun pingsan.
Malam itu merupakan malam yang tidak akan Hana lupakan seumur hidupnya. Malam yang akan merubah hidup bukan hanya Hana tapi juga Sam. Malam yang akan menumbuhkan sesuatu yang akan mengikat mereka menjadi satu.