PART 1

917 Kata
Tak terasa sudah hampir satu tahun Aku menikah dan keadaan rumah tangga ku biasa-biasa saja tidak ada yang spesial, Dan seperti biasa mas Rizki akan pulang larut lagi, aku nggk tau pekerjaan nya apa yg membuat sesorang pulang hampir jam 10 malam dan itu membuat aku sempat penasaran, tapi perasaan itu aku buang jauh-jauh. Detik berganti menit dan menit berganti lagi dengan jam mas Rizki belum juga pulang jam menujukan pukul satu malam. "nggk biasa nya mas Rizki pulang nya jam 1 malam." tak lama terdengar suara ketukan sepatu dan Aku pun menoleh pandangan keruang tamu dan ternyata mas riski pulang dengan baju yg berantakan "mas kenapa? Kok berantakan gini?" kata ku sambil mengambil tas jinjing nya dan tak lupa mencium punggung tangan nya "banyak kerjaan. " jawab nya singkat "bukankah mas punya sekretaris? seharus nya ia bisa membantu mas meringan kan pekerjaan dan...." "Cukup aku kerja seharian dengan badan letih bukan untuk medengar omelan mu bukannya terima kasih malah diceramah, sudah sana bikin pusing aja." aku pun terdiam, ya begini lah menjadi orang yang tidak berdaya. "Mas mau makan dulu apa mau mandi dulu." dia tidak menjawab dan langsung berlalu begitu saja. Tak terasa air mata ku pun jatuh,melihat sikap nya setiap hari seperti ini membuat ku sakit "ya allah mengapa menikah dengan nya harus sesakit ini." ______________________________ Subuh pun tiba dan azan subuh mulai berkumandang aku bangun dari tidur ku dan melihat kekasur sebelah ku terdapat sesosok pria yg sudah menjadi suami ku. "Mas bangun udah subuh." kata ku sambil menepuk-nepuk tangan kekar nya pelan dan tampa ku duga ia menepis tangan ku dengan kasar "bisa nggak sih tiap pagi kamu nggk usah ganggu aku lagi tidur." bentak nya, aku pun terdiam sejenak dan tersenyum lalu pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri dan wudu setelah selesai aku pun mengerjakan sholat dengan khusyuk dan berdoa untuk keselamatan ku dan suami ku. Aku berkutat didapur untuk membuat sarapan tak sengaja mata ku melirik kearah kamar ku dan melihat mas Rizki telah rapi dengan stelan kerja nya. "serapan dulu mas." kata ku kearah mas Rizki dan dia hanya melirik ku sekilas lalu kembali membetul kan dasi nya,melihat ia kesusahan aku pun berjalan kearah nya dan membetul kan dasi nya untuk. satu ini iya tidak pernah protes dan aku cukup senang akan itu "selesai." kata ku sambil tersenyum kearah nya "mas sarapan dulu." kata ku lagi "nggk usah, aku buru-buru." yah seperti biasa ia selalu menolak makanan yg aku buat. Aku memang seorang istri bukan berati kerjaan ku hanya menyapu memasak mengepel dan lain sebagainya aku juga punya perkerjaan,bukan berarti suami ku tidak mampu memberi ku uang yg cukup malahan mas Rizki memberi nafkah untuk ku lebih dari kata cukup dan uang pemberian nya aku pakai hanya untuk kebutuhan rumah tangga nya selebih nya aku simpan. aku memiliki usaha, yang terletak dijakarta, bisnis ku lumayan lancar dan aku juga memiliki banyak anak cabang "Hey."sapa ku "eh ada buk bos." kata tiara cengengesan tak jelas "apaan banget deh ekspresi lo. Gimana restoran nya, aman?" kata ku sambil melihat-lihat sekeliling restoran "aman dong bos." aku pun hanya mengangguk pelan "aku keatas dulu ya." pamit ku ketiara dan di jawab anggukan oleh nya. aku pun Pergi menuju lantai dua dimana letak ruangan ku, dan mulai berkutat dengan perkerjaan ku dan tak terasa hampir magrib dan aku pun mulai membereskan meja ku. "Tiara aku pulang dulu ya bay." "Iya buk bos tiati ya."teriak nya Aku membawa mobil dengan kecepatan sedang dan tiba perumahan elit, setiba dirumah aku melihat buk ijah pembantu rumah tangga ku "buk kenapa kok belum pulang."kata ku heran biasa nya buk ijah ini memang setiap jam 5 dia sudah pulang "mm anu non." "anu apa buk." "Itu lo tuan udah pulang dari siang tadi dan tuan marah-marah liat non nggk ada dirumah." mendengar itu pun aku langsung masuk kedalam dan benar saja aku melihat mas Rizki berdiri sambil menekan pinggang dan berjalan kearah ku. karna merasa takut dengan tatapan nya akupun menunduk tidak berani melihat wajah nya yg menyeram kan "kamu dari mana?" Kata nya dingin aku hanya mengeleng kan kepala ku "KAMU DARI MANA!!" Bentak nya membuat aku tersintak kaget akan suaranya "A..Aku dari bekerja mas." jawab ku pelan,saking pelan nya hampir tidak kedengaran "a u a u a u yang jelas ngomong nya, kamu dari mana." bentak nya lagi "Aku hiks hiks dari bekerja mas hiks" kata ku sesugukan "apa?kerja? Apa uang yg aku kasih kekamu itu kurang masih belum cukup iya ha." jujur aku tidak pernah berfikir seperti itu "nggk mas aku hanya bosan dirumah dan Aku ingin cari" PLAK sebelum Aku menyelesai kan perkataan ku, Aku pun sudah terjatuh kelantai akibat tamparan dari mas Rizki "apa kamu bilang bosan, JADI MAKSUD KAMU, KAMU BOSAN MENGERUS KU BEGITU KAMU BOSAN DENGAN KU begitu kan maksut mu, dasar istri tidak berguna." setelah mengatakan itu Rizki pun berjalan kekamar dan brak bunyi pintu yang dibanting,  Tak lama buk Ijah pun masuk, Aku tau kalau buk Ijah melihat semuanya. "ayo non berdiri." Aku pun berdiri dan buk Ijah pun menuntun ku keruang tengah "buk jangan kasih tau siapa-siapa ya termasuk mommy sama daddy nya mas Rizki" dan dengan berat hati buk Ijah mengangguk. Ya Allah mengapa menikah dengan nya harus tersiksa batin seperti ini dari dulu sampai sekarang tidak pernah merasakan yang nama kasih sayang. buk Ijah sangat perhatian pada ku,sampi ia mau menemani ku, ia cemas kalau meninggl kan ku dengan keasdaan kacau seperti ini. akhir nya bik Ijah memutus kan untuk tetap tinggal dan menemani ku sampai pagi
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN