Sesudah salat Subuh, sebelum Ruslan meminum apa pun. Halimah sudah memberinya jus buah pinang muda. Meski memang saat hendak minum, Ruslan menguatkan hati agar tidak mual. Demi cintnya untuk Halimah. Semua minuman masuk seutuhnya ke dalam perut Ruslan. Halimah mengeluarkan kata-kata ajaibnya, "Abang, konsentrasi! Pikirkan kebahagiaan kita, jangan memikirkan rasa mual. Apalah rasa mual dibandingkan rasaku padamu, Bang!" Seketika Ruslan tertawa mendengar Halimah mengeluarkan gombalannya. "Bagaimana rasanya?" bisik Halimah. "Ya, begitulah. Aneh!" sahut Ruslan. "Tidak pahit, kan? Anggap saja ini adalah minuman ajaib pengantar kebahagiaan sejati," ucap Halimah pelan sambil mengusap-usap punggung Ruslan. "Sedikit sepet tapi ada manis dari madu," jawab Ruslan. "Agak enek karena telur ment

