sensasi 3some yang luar biasa

760 Kata
Ga lama gw tidur , gw merasa ada yang tidak beres. Rasanya " tongkat sakti " gw serasa diemut - emut . Apa kah ini mimpi ? Gumam ku dalam hati. Maklum , sebelumnya gw belum pernah merasakan kenikmatan ini sama sekali. Bahkan , untuk memeluk cwe pun ga pernah. Maklum lah , resiko anak gelandang. Jadi ga ada yang mau. Rasa pada " tongkat sakti" gw semakin menggila. Karna gw penarasan apa yang membuat " tongkat sakti " gw terbangun , maka gw membuka mata secepat kilat . Kaget gw cok. Ibu rizal sedang mengemut burung gw . Anjir enak banget sumpah. Gw sampe ga bisa berkata kata. " kamu udah bangun ya. Maaf ya ibu ga izin dulu . Soalnya tadi selimut kamu terbuka. Dan ibu mendadak h***y melihat burung kamu keluar karna kamu lupa mengunci sletingnya. " ucap ibu rizal memandang wajah nafsu sange pada gw. " iya bu ga apa apa. Ibu enak banget emutannya. Saya belum pernah merasakan seperti ini " balasku memasang wajah senang. " kamu suka ya ? Ok biar ibu emut lebih liar lagi ." jawab bu rizal dan melanjutkan emutannya pada burung gw. Emutan demi emutan yang di lakukan ibu rizal pada gw makin menjadi jadi. Batang , kepala serta "biji biji " di jilat sampai mengkilat. Gw mendesah sejadi jadinya karna yang di lakukan ibu rizal membuat ku gila . Sementara gw dan ibu rizal sedang " pemanasan " kami dikejutkan ketukan pintu kamar. Bergegas gw memakai baju , sedangkan ibu rizal memakai sarung ketubuhnya dan menghampiri pintu kamar. Ya , yang mengetuk pintu tadi adalah kakak rizal , si janda belum punya anak. Dia melihat gw di dalam kamar. Gw malu , dan menunduk kepala. Dan setelah itu ibu rizal berbicara pada dinda di depan kamar. Gw mencoba menguping saat itu : " ibu sedang apa dengan teman rizal itu ?" Tanya dinda. " tadi rizal minta tolong ke ibu. Buat ngelatih ini bocah. " jawab ibu santai. " biasa nya kan ibu ngajak dinda. Ini kenapa ga diajak , bu ?" tanya dinda lagi karna dia pun mendadak h***y karna mendebgar desahan gw tadi. " ini jatah ibu loh. Dia masih perjaka ting ting. Jadi ibu pengen jadi yang pertama. " jawabnya dengan penuh nafsu " dinda ga mau tau. Dinda juga pengen rasain perjaka. Bila ibu ga ikuti permintaan dinda , ntar tak bocorin sama kepala desa !! " ancam dinda. " ya udah kamu boleh ikut. " memasang wajah marah , tapi membawa dinda ikut masuk ke kamar. Gw yang dari tadi udah menguping , menjadi bertambah nafsu ketika ke - 2 masuk ke kadalam kamar. Gw hadapkan pada 2 wanita yang cantik saat itu. Dan berlahan lahan mereka membuka pakaian mereka , agar nafsu gw semakin gila , gila , dan gila . Dan benar saja , rasanya gw ingin meraih itu TT mereka. Ga lama kemudian , mereka langsung menyerbu gw. Dinda fokus ciumi mulut dan tubuh gw. Ibunya mengemut dengan sangat liar pada burung gw. Gila ,gila , gila !!!!! Apa yang mereka lakukan pada gw ? rasanya gw pengen terbang menembus awan. " gumam gw dalam hati yang di penuhi suara desahan gw. Mereka semakin liar. Gw makin tak terkontrol . Serangan bertubi tubi yang mereka lakukan membuat burung gw rasa nya ingin mengeluarkan sesuatu. " bu , kak . Aku pengen keluuarrr!!!!!!!!!! Mendengar apa yang gw ucap tadi , mereka makin gila. Bibir mereka semakin cepat mengurut burung gw. Dan tak lama kemudian , burung gw dengan cepat mengeluarkan "lahar" nya . Sumpah!! Itu nikmat banget. Mereka dengan cepat menjilatin apa yang keluar dari burung gw dan menelannya. Gw pun terbingung buat apa mereka menelannya. Setelah mereka selesai , mereka memeluk gw sesaat sebelum memulai ronde pertama. Karna yang tadi hanya memecahkan perjaka gw. " bentar ya , harry . ibu keluar sebentar. mau beliin kamu jamu kuat ." ucap bu rizal . " jamu kuat buat apa bu ? " tanya gw heran. " kamu kan ngeladenin 2 wanita . jadi kamu butuh jamu itu biar joss. lagian kamu kan masih pemula , jadi biar keluarnya lama , gitu . " jawab kak dinda sembari menciumi gw penuh nafsu. " dinda , jangan main gas - gas aja. tungguin ibu. awas aja kalo dinda sosor harry. " ancam bu rizal pada kak dinda. " okey , ibu tenqng aja. dinda tunggu kok. " jawab kak dinda ke bu rizal dengan wajah m***m. dan setelah itu ibu rizal pun pergi meninggalkan gw dan kak dinda yang memeluk gw di kamar rumah.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN