Lagi pencahayaan bulan saja sebagai penerang pulang mereka. Salwa masih sulit bernapas dalam gelap, ia menyalakan senter ponsel dan tiba-tiba ikan kecil-kecil menghambur dari laut menuju cahaya ponselnya. Salwa terkejut hampir melempar ponsel. "Matikan. Memang ikan suka cahaya," kata pengemudi mereka. "Lihat bulannya Salwa. Kamu masih berpikir gelap menakutkan?" pinta Athan lembut merangkul pinggang Salwa. Salwa memperhatikan sekitarnya dan ia takjub. Pantulan bulan di air terlihat keren. Begitu juga taburan bintang di langit. Athan menggenggam tangan Salwa. "Masih takut?" Salwa menggeleng. Ia tenang, lebih tenang karena bersamanya ada Athan. Setelah sampai dermaga, Athan kembali menyetir. Salwa tidur saat perjalanan pulang, dan saat bangun seperti biasa ia berada di kamar. Salwa men

