Elina dan kedua orang tuanya telah sampai di Singapore beberapa jam yang lalu. Mereka sekarang sudah berada di sebuah apartement. “Mama.” Suara lemah Elina dengan wajah pucat. “Hai sayang, kau sudah bangun?” Mama Mika memeluk Elina. “Mama.” “Iya sayang.” “Bolehkah Elina meminta sesuatu?” “Kau ingin apa sayang?” “Aku ingin operasiku dipercepat mama.” “Apa? Dipercepat?” “Iya mama. Apakah bisa?” “Bisa saja sayang. Tapi, apa kau sudah siap?” “Aku sangat siap mama.” “Lalu kapan kau ingin operasi?” “Besok ma.” “Besok? Mama akan bicara pada papa.” “Iya ma. Terima kasih.” “Istirahatlah. Kau harus kuat ya sayang.” Mengecup kening ELina. “Iya mama.” Mama Mika pun pergi dari kamar Elina dan menghampiri papa Farzan dengan wajah yang terlihat khawatir. “Papa.” “Iya ada apa ma?” “E

