CHAPTER 22

1368 Kata

“Elinaaaaaaa.” Ucap Aksa lirih dan menangis seperti apa yang ia bisa. Aksa merasakan sesak di dadanya. Rasanya ia ingin berteriak, berlari, dan menangis sekencang mungkin. Rasanya seperti waktu tiba-tiba berhenti. “Dan ini!” Pak prapto mengulurkan sebuah cincin. “Elina juga menitipkan ini untukmu. Ini cincin yang kau berikan untuk Elina bukan?” Lanjut pak Prapto “I-iya.” Suara Aksa bergetar. “Elina juga mengatakan pada bapak, bahwa kamu harus memberikan cincin ini untuk kekasihmu. Dan hari ini kekasihmu ulang tahun bukan?” “Ba-bapak benar-benar tahu semuanya?” Aksa masih tidak percaya jika pak Prapto bisa mengetahui semuanya tentang Elina daripada dirinya. “Ya, sudah kubilang, bapak tahu semuanya. Hari terakhir Elina sekolah, ia banyak bercerita pada bapak. Dan itu semua tentang mu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN