BAB 5

1039 Kata
THOMAS POV Aku sangat bersyukur karena kondisi Felix membaik dan besok pagi ia di perbolehkan pulang oleh dokter. Diana terlihat sangat bersyukur karena kondisi Felix membaik karena ia tidak tega melihat Felix terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Selama beberapa hari ini aku membatalkan janji dengan klienku karena aku tidak bisa fokus bekerja ketika Felix berada di rumah sakit. Aku melihat Diana yang tidak berhenti mendampingi Felix karena aku tau ia sangat mengkhawatirkan kondisi Felix. Tiba - tiba ponselku berbunyi dan aku sangat terkejut mendengar berita yang membuatku mengharuskan ku untuk datang ke kantor. Saat itu aku berpamitan kepada Diana dan ia mengijinkanku untuk pergi ke kantor. " Sayang, baru saja karyawan ku memberitahu jika salah satu pegawai ku mengalami kecelakaan saat berada di tempat proyek dan aku harus pergi ke kantor untuk memeriksanya." Kataku sambil memberitahunya. " Baiklah kalau begitu, kau hati - hati di jalan." Kata Diana sambil mencium kedua pipiku. Akhirnya aku segera pergi ke kantor dengan melajukan mobilku. Tiba - tiba di tengah jalan aku melihat seorang anak laki - laki di gandeng oleh seorang wanita dan aku sangat terkejut ketika menyadari anak itu adalah anakku. Spontan saja aku memberhentikan mobil ketika anak itu dan wanita yang bersamanya hendak menyeberangi jalan. Saat itu aku tidak menyangka akan bertemu anak itu dan ia terlihat sangat bahagia bersama wanita yang menggandeng tangan nya Entah kenapa aku merasakan penyesalan telah menelantarkannya dan di saat itu ponselku berbunyi. Lalu aku teringat ketika harus segera pergi ke kantor dan aku segera melajukan mobilku. *** Tidak beberapa lama aku tiba di kantor dan disana sudah ada ambulance. Aku melihat karyawan ku di gotong dan di masukkan ke dalam ambulance. Aku melihat semua orang berkerumun dan aku bertanya kepada salah satu karyawan apa yang sebenarnya terjadi dan mereka menjelaskan jika karyawan itu terjatuh saat berada di tempat proyek. Aku sangat bersyukur karena karyawan ku sudah di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dari dokter. " Saya sangat bersyukur bapak bisa datang ke kantor. Apakah bapak berkenan jika kita sekarang pergi ke rumah sakit untuk mengetahui kondisi Rendy?" Tanya kepala pengawas proyek padaku. " Baik Pak, ayo kita berangkat sekarang." Kataku sambil mengajak ia pergi ke rumah sakit. Saat berada di tengah perjalanan, Robby menceritakan kronologi kejadian sampai Rendy mengalahkan kecelakaan. Waktu itu aku berpikir jika Rendy tidak akan bisa bekerja dalam waktu dekat sehingga aku memutuskan untuk memberinya cuti kerja sampai kondisinya membaik. Tidak beberapa lama kami tiba di rumah sakit dan kami melihat ada beberapa karyawan yang sudah berada di depan ruang operasi. Ternyata Robby menyuruh mereka untuk mengiringi Rendy sampai ke rumah sakit. Saat itu aku berdoa di dalam hati semoga Rendy bisa di selamatkan karena aku tau Rendy sosok pekerja keras dan ia menjadi tulang punggung keluarga. Tiba - tiba ponsel ku berbunyi dan Diana memberitahu ku untuk tidak lupa makan siang dan aku melihat arlojiku dan waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas siang. " Sayang, aku hanya ingin memberitahu mu untuk tidak lupa makan siang." Kata Diana sambil memberitahu ku. " Iya sayang, sebentar lagi aku akan makan siang." Kataku sambil menatap ke ruang operasi. Setelah selesai berbincang, aku mengajak karyawan ku untuk makan siang bersama di kantin rumah sakit. Aku melihat mereka sangat perduli terhadap Rendy dan ada sebagian dari mereka yang mau menunggu Rendy di rumah sakit. Setelah selesai makan siang, aku berpamitan kepada mereka karena aku ingin kembali ke rumah sakit untuk melihat keadaan Felix. *** Diana sangat terkejut melihat ku yang datang ke rumah sakit sambil membawakan makanan kesukaannya. Lalu ia menanyakan apa yang terjadi di kantor dan aku menceritakan tentang Rendy yang mengalami kecelakaan di tempat proyek. Saat itu Diana sangat terkejut mendengar hal itu karena dulu ia pernah bertemu dengan Rendy di tempat proyek. Diana mengenal Rendy sebagai sosok yang baik dan pekerja keras. Dulu Rendy pernah mengundang kami ke acara pernikahan adiknya dan disana ia banyak bercerita tentang keluarganya yang hidupnya sangat sederhana. " Aku tidak menyangka Rendy akan mengalami musibah seperti ini. Aku yakin keluarga nya pasti sangat terpukul mengetahui hal ini." Kata Diana sambil melihat Felix yang tertidur dengan lelap. " Kita doakan saja semoga kondisi Rendy segera membaik." Kataku sambil memegang tangan Diana. Rasanya hari ini aku sangat lelah dan aku memutuskan untuk duduk di sofa sambil memejamkan mata sejenak untuk menjernihkan pikiran ku. Tiba - tiba terlintas di pikiran ku kejadian saat aku bertemu dengan anak itu. Wajahnya sangat mirip dengan ku saat aku kecil dan rasanya aku tidak ingin mengingat anak itu karena mengingatkanku dengan kematian almarhum istriku. Aku berharap semoga aku tidak akan bertemu dengan anak itu karena semakin mengingatnya membuat ku semakin merasa bersalah terhadap Claire. *** Keesokan harinya, aku mengantar Diana dan Felix ke rumah karena Felix sudah di perbolehkan pulang oleh dokter. Aku melihat Diana yang tidak berhenti memandang wajah Felix. Di sepanjang jalan, Diana menyanyikan lagu anak - anak untuk Felix dan Felix terlihat bahagia dan tersenyum memandang Diana. Satu jam kemudian, kami tiba di rumah dan tidak beberapa lama aku pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi Rendy. Saat aku tiba di rumah sakit, aku melihat keluarga Rendy duduk di depan kamar inap. Aku datang menghampiri mereka dan menanyakan kondisi Rendy. Mereka memberitahu jika Rendy belum siuman dan aku berusaha menenangkan mereka agar mereka tidak cemas memikirkan kondisi Rendy. " Ibu dan bapak tidak perlu cemas memikirkan Rendy. Saya tau betul jika dokter akan memberikan penanganan yang terbaik untuk Rendy." Kataku sambil menenangkan orang tua Rendy. " Terima kasih atas perhatiannya kepada anak kami. Semoga anda sekeluarga di beri kesehatan oleh Tuhan." Kata ayah Rendy sambil mendoakan ku. Rasanya saat itu hati ku sangat tersentuh mendengar ada seseorang yang mendoakanku. Aku jadi teringat oleh orang tuaku dan selama ini aku sudah lama tidak menjenguk mereka karena kesibukan ku. Akhirnya aku menghubungi mereka dan aku terhubung dengan ibu. Beliau terdengar sangat senang saat aku menanyakan kabarnya dan beliau sangat ingin melihat Felix karena sudah lama tidak bertemu dengan nya. Aku tidak bercerita tentang Felix yang baru saja keluar dari rumah sakit karena aku tidak ingin membuat ibu khawatir. Ibu menyuruhku untuk datang menjenguknya karena ada yang ingin ayah bicarakan padaku. Entah kenapa aku merasa ayah ingin membicarakan sesuatu yang penting padaku dan aku berharap bukan sesuatu yang buruk.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN