Lily merasakan perubahan suhu tubuh Arsen yang kian memanas, ciumannya berubah menjadi semakin liar dan kini tangannya sudah tidak bisa diam. Lily tau Arsen sudah tidak bisa lagi menahannya tapi dalam hati Lily tersimpan ketakutan, terlebih mereka melakukan hal ini di kantor. Lily tidak mau di katakan sebagai seorang pemuas nafsu oleh orang lain. "Stop," bisik Lily terengah mencoba melepas ciuman Arsen. "Sayang," ucap Arsen memelas, dia memohon pada Lily untuk di ijinkan melakukan suatu hal yang tertunda. "Mas, tidak boleh." Lily mencoba memberikan pengertian. "Boleh," ucap Arsen yang kini menggendong Lily menuju ruang rahasia di balik meja ruangan kerjanya. Jantung Lily berdetak dengan kencang, dia takut apakah kekasihnya kesurupan? dia bahkan tidak bisa dikendalikan saat ini. Lily

