"Kurang ajar sekali mulutmu itu!!!" Haryanto menampar dan menarik leher Badai sampai pemuda itu tersungkur. "Aaaaakhhh sakit, Paman!" Badai berteriak dan meringis. Kedua orang tuanya hanya mampu melihat dan menahan nafas. Haryanto memiliki alasan yang kuat untuk tak terkendali. "Kau sudah merenggut kehormatan putriku, dan kau menghinanya seolah dia juga bersama laki-laki lain! Kubunuh kau sekarang!" Haryanto menekan leher Badai dengan kuat sehingga wajah pemuda itu memerah pertanda ia butuh oksigen. "Hentikan! Tolonglah ... mari kita bicarakan baik-baik! Badai pasti akan mempertanggungjawabkan perbuatannya," tangis Nining memegang lengan Haryanto. Berharap, adik iparnya itu melemah. "Menurut kalian, apa aku harus diam saja ketika keponakanku dihina begini, hah?!" Haryanto mengalihkan

