Memilih Berpisah

1507 Kata

Aku dan Mas Huda terpaksa berpencar. Dia mencari Mbak Sinta di kampung sebelah, sementara aku dan Agus masih sibuk mencari di kampung sendiri. Berulang kali pindah gang supaya tak melewati rumah Mbak Ambar. Aku malas jika tetanggaku di sana makin kepo dan tanya macam-macam. Urusan akan semakin ribet dan nggak akan ada habisnya. "Bi, ibu ke mana ya, kok belum pulang juga. Coba telpon bapak, Bi. Kali aja ibu nyusul bapak, kan?" Suara Agus yang agak serak menahan isak cukup terdengar di telingaku yang tertutup helm. "Bapakmu sudah bibi telpon barusan, tapi nomernya nggak aktif, Gus. Mungkin lowbat," jawabku memberi pengertian. Entah lowbat atau memang sengaja nggak diaktifkan. Yang penting aku beralasan supaya Agus tak mikir aneh-aneh juga. "Rum, mau ke mana?" tanya Mas Iqbal yang baru sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN