Terjawab
Rindu terbangun dari tidurnya karena ingin buang air kecil selain itu dia juga merasa haus. Rindu merasa sisi kosong di sampingnya dan menyadari William tak ada di sana. Rindu segera duduk di satu sisi tempat tidur dan menghela nafas panjang, dia tersenyum kecut meski itulah yang terjadi setiap malam mereka. William lebih memilih tidur di kamar tamu atau di sofa daripada tidur di sampingnya. Rindu tak mengerti mengapa William mau menikah dengannya kalau dia tak menyukainya.
Ini adalah bulan ketiga dia menjadi istri William tapi sampai saat ini William tak pernah menyentuhnya secara fisik kecuali ciuman ringan saat mereka berada di antara keluarga. Entah apa yang membuat William tak mau menyentuhnya, mungkin karena dia tak mencintainya atau karena memang William tak menyukai wanita.
Rindu menikah dengan William karena desakan dari Angel tiri adik William. Orang tua Angel dan William menikah saat William masih kecil. Angel sendiri adalah sahabat Rindu waktu SMA, mereka bertemu kembali setengah tahun yang lalu di sebuah butik kenamaan di mana dia menjadi pelayan di sana. Angel yang sangat cantik dengan bentuk tubuh yang sempurna membuat hampir semua laki-laki di sekolah mereka dulu menyukainya. Selain cantik Angel juga ramah dan tidak sombong, dia juga pandai dan sangat disukai guru-guru di sekolah mereka. Sayangnya Angel sama sekali tak tertarik kepada mereka karena dia sudah memiliki kekasih. meski Rindu tak pernah tahu siapa kekasih Angel karena gadis itu selalu merahasiakannya.
Sebulan setelah pertemuannya dengan Angel, gadis itu mengenalkan Rindu pada kakaknya, William. Itu adalah pertemuan pertamanya dengan William dan Rindu segera tertarik pada wajah tampan William yang mengingatkannya pada Edward Cullen si Vampire tampan kekasih Bella Swan. Meski begit Rindu tak berani menunjukkan ras sukanya pada William apalagi William sama sekali tak pernah terlihat suka padanya.Rindu bahkan merasa sebal dengan sikap William yang dingin dan acuh tak acuh.
Tak seperti Angel yang berwajah asli Indonesia, William adalah blasteran Indonesia Jerman karena ibunya asli Amerika. Ayah dan ibu William bercerai ketika dia masih berumur lima tahun dan hak asuh William jatuh pada ayahnya. Sejak perceraian itu ibu William kembali ke Amerika dan saat itu William tak pernah lagi bertemu dengan ibunya.
Dua minggu setelah pertemuan pertamanya dengan William, Angel memintanya untuk menikah dengan William, tentu saja hal itu sangat mengejutkan Rindu. Meski dia menyukai laki-laki itu tapi rasanya aneh menikah dengan orang yang tak begitu dikenalnya? Selama ini Angel juga jarang bercerita tentang William.
“Apa? Menikah dengan kak Will? Bagaimana mungkin menikah dengannya sedang dia sama sekali tak pernah melihatku!” Rindu tentu saja terkejut dengan permintaan Angel yang menurutnya tak masuk akal.
Bagaimana mungkin Angel memintanya menikah dengan sang kakak sedangkan selama ini William selalu bersikap dingin padanya bahkan seperti menganggapnya tak ada saat dia bersama mereka? Meski William selalu bersikap dingin pada orang-orang di sekitarnya, tapi dia selalu manis pada Angel dan melindungi adik semata wayangnya itu. Rindu bisa melihat bagaimana overprotectifnya William pada Angel selama ini, kalau ada yang mengganggu Angel maka William tak segan-segan bertindak. William sangat memanjakan adiknya sehingga kadang Rindu merasa iri melihatnya karena membuatnya jadi ingin memiliki kakak laki-laki yang memanjakan dan melindunginya karena satu-satunya kakak yang dimilikinya adalah kakak perempuan yang bahkan sangat cuek dengannya.
“Bukankah kamu suka padanya?” Angel mengerling.
“Eh, itu... Apa sejelas itu?" Rindu tersenyum malu, dia tak menyangka ternyata Angel mengetahui kalau dia menyukai William.
“Aku tahu kamu suka pada kak Will, makanya daripada dia nikah dengan orang lain, aku lebih suka dia nikah sama kamu. Aku sangat tahu siapa kamu karena itu aku yakin kamu pasti bisa menjadi istri yang baik buat Kak Will,” Angel tersenyum lebar dengan tatapan yang berbinar.
“Kalaupun aku mau belum tentu kakakmu yang ganteng itu mau menikah denganku,” elak Rindu padahal dalam hati gadis itu merasa sangat senang seandainya benar-benar menikah dengan William yang ganteng itu apalagi dia ngefans berat sama Robert Patinson, pemeran Edward Cullen si Vampire.
“Kalau aku yang minta dia pasti mau!” Angel terkekeh.
Rindu menatap Angel tak mengerti.
“Kakakmu tampan dan mapan, pasti dia sudah punya pacar,” Rindu menelan ludah. Ya, gak mungkin orang seganteng dan semapan William masih sendiri. William adalah CEO di salah satu perusahaan milik papanya karena itu banyak gadis yang mengejarnya karena menginginkan hartanya.
“Percaya saja! Aku akan memintanya untuk menikah denganmu!”
Rindu hanya tertawa, mendengar perkataan Angel, bagaimana mungkin William akan setuju begitu saja untuk menikah dengannya hanya karena permintaan Angel. Tapi ternyata perkataan Anggel tak salah, seminggu kemudian dia Angel dan William menemuinya. Mereka mengajaknya ke sebuah kafe dan di sana Angel menyatakan kalau William setuju untuk menikah dengannya. Rindu menatap kedua kakak beradik itu dengan tatapan tak percaya.
“Kamu yakin mau menikah denganku?” tanya Rindu tak yakin, laki-laki itu masih sedingin biasanya.
Laki-laki itu hanya mengangguk bahkan tanpa senyum.
“Kamu sudah memikirkannya matang-matang? Aku tak yakin kamu mempunyai rasa padaku, kalaupun ada rasamu padaku, tolong pertimbangkan juga barangkali itu hanya perasaan sesaat kamu saja yang mungkin akan hilang dengan berlalunya waktu,” Rindu mencoba bersikap bijak. Meski dia merasa tertarik pada William tapi dia mencoba bersikap logis. Bagaimanapun dia tak pernah melihat William memperhatikannya.
Tanpa sepengetahuan Rindu, Angel dan William saling menatap, Angel memberi kode pada William.
“Gak masalah, Rin. Kak Will bilang dia ingin menikah denganmu,” Angel mencoba meyakinkan Rindu.
“Asal kamu mau, aku akan menikahi kamu, “ Sudut-sudut bibir William sedikit tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman, es yang membeku dalam dirinya sedikit mencair.
Rindu terpana melihat senyum William, ini adalah pertama kalinya dia melihat William tersenyum dan senyum itu tertuju padanya membuat jantung Rindu berdenyut dengan kencang. Dia berpikir, mungkin selama ini dibalik sikap dinginnya diam-diam William memang menyukainya. Rindu hanya menunduk sambil tersenyum.
“Ayolah, Rin. mau, ya?” bujuk Angel.
Rindu mengangkat kepalanya dan menatap William dengan ragu, William kembali tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Kali ini senyumWilliam lebih lebar dari sebelumnya, laki-laki menatapnya dengan tatapan memohon. Saat Rindu akhirnya menganggukkan kepalanya dia bisa melihat kelegaan di wajah William dan Angel.
“Thanks Rin, kita akan menikah secepatnya setelah semua urusanku selesai.” William menarik tangan Rindu dan mengecup punggung tangannya membuat Rindu merasa ada aliran listrik yang menyengatnya saat bibir William menyentuh punggung tangannya.
Rindu sama sekali tak menyadari kilat aneh di mata di mata Angel karena dia terlalu bahagia dengan kenyataan William memintanya untuk menikah dengan laki-laki itu.
***
AlanyLove