Aluna duduk di tepi jendela kamar, menatap langit malam yang tampak gelap. Angin sepoi-sepoi menerpa wajah. Ada rasa hampa, hatinya terasa lebih gelap dari malam pekat. Mata memandang kosong ke luar. Merasa seperti sedang terperangkap dalam kegelisahan yang tidak tahu harus dihadapkan kepada siapa. "Sudahlah, Aluna. Dia itu cuma membutuhkan ibu buat Saga. Mungkin juga untuk memperkuat statusnya untuk hak asuh," gumam Aluna, mencoba meredakan gelisah. "Lagian, mungkin aja dia mau balikan sama mantan istrinya demi Saga." Wanita itu bicara sendiri. "Aku ini sebenarnya kenapa sih? Bukannya aku yang nolak dia? Tapi kenapa aku juga yang galau?" Aluna masih terjebak dalam perasaan yang membuatnya bimbang. Ada sesal menyelinap karena merasa telah salah dalam mengambil keputusan. Setelah meras

