42. (Sudah Revisi)

1109 Kata

Ervan mengetuk-ngetuk pulpen di tangan hingga menimbulkan bunyi saat bersentuhan dengan meja. Adam dan Maya yang berada di sana untuk berdiskusi masalah pekerjaan, saling bertukar pandang. Satu sama lain bertanya melalui tatapan mata. Namun mereka sama-sama tidak menemukan jawaban. Ervan masih asik sendiri dengan pikirannya. Ia khawatir tiba-tiba Aluna datang dengan menyerahkan kartu undangan pernikahan dan menyampaikan bahwa tidak bisa lagi menjadi donor ASI untuk Sagara. Memikirkan hal itu, benar-benar membuat kepalanya pusing dan tidak rela. Ia yakin, jika sampai itu terjadi, tidak relanya karena Sagara mungkin saja kehilangan donor ASI. Bukan karena ia takut kehilangan Aluna. "Dam!" Maya memberi isyarat pada pria di sampingnya untuk menyadarkan atasan mereka yang tampak sedang m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN