“Sebentar lagi para mafia itu datang!” Silvia memberi kabar, lalu menyilangkan tangannya di atas perut. Ia terkejut saat melihat Aulia berada di kamarku. Tanpa bicara lagi ia mendekati Aulia dan menarik kemeja lusuh gadis yang sejak tadi bersamaku. “Kak!” Spontan saja aku menarik tangan Silvia, namun ia menepis tanganku begitu kuat. Kudengar Aulia meringis, ia pun tampak kaget saat melihat Silvia dengan garang menarik kemejanya. Aulia tak berkata-kata apa pun, ia diam, hanya meringis dan sesekali berdecak kesal. “Jangan coba-coba bicara macam-macam sama anak baru in, apalagi sampai membocorkan rahasiaku!” ancam Silvia, seperti ia bersungguh-sungguh. Aku menatap Aulia yang seperti tidak ada takutnya. Ia hanya menarik sudut bibir sebagai respons, matanya tajam beradu dengan mata Silvia

