TIDAK MUDAH TUMBANG!

581 Kata
Ke esokan harinya Lang Buri kembali mengikuti kegiatan perkuliahan seperti biasa, seperti biasa pula dia sehabis istirahat masih sering pergi ke bawah pohon. Sepertinya akar pohon tersebut sudah mengikat Lang Buri. Tak sengaja Lang Buri melihat David yang lewat di depannya, David memperlihatkan sorot mata dan senyum sinis kepadanya. Namun Lang Buri tidak begitu menanggapinya, dia tidak peduli dengan orang tersebut, karena baginya dia tidak lebih seperti kotoran yang terus-terusan mengeluarkan baunya. Kegiatan perkuliahan pun selesai Lang Buri bergegas langsung ingin pergi ketempat latihannya, akan tetapi saat dia sampai di parkiran dia tidak menemukan motornya. Lalu dia melihat surat tepat dibawah tempat dia memakirkan motor tersebut, lalu raut wajah Lang Buri pun berubah penuh amarah dan kesal, ternyata isi surat tersebut demikian. Pecundang sudahkah kamu pegang surat ini? Kalau sudah baguslah, sekarang motormu ada di halaman belakang kampus dekat gedung teknik, jika ingin motormu kembali kemarilah bermain-main. Lalu Difa menghampiri Lang Buri dan bertanya ada apa karena dia melihat wajah Lang Buri yang begitu menakutkan. “Lang ada apa? Kamu ada masalah kah?motormu mana?” Ujar Difa yang kebingungan, Lang Buri pun menyaut sembari memegang pundak Difa “Dif bantu aku sekarang! Aku jelaskan di jalan” “Baiklah kalau begitu.” Saut Difa. Lang Buri pun langsung datang ke halaman belakang sekolah dekat gedung teknik, saat dia datang ternyata dia sudah di sambut sekitar 10 orang di depannya, dan 5 orang menutup gerbang di belakangnya. Jelas sekali disini Lang Buri akan di keroyokok karena orang-orang tersebut sudah menggerak-gerakkan tangannya. Namun bukannya Lang Buri takut sorot matanya malah semakin tajam seakan sudah siap dengan apa yang akan terjadi, Mental Lang Buri seperti sudah biasa menghadapi hal seperti ini. “Kembalikan motorku, agar kalian tidak perlu mencium tanah!” Lang Buri. Dengan tertawa jahat David membalas perkataan Lang Buri. “Berani sekali ya jagoan ini” Mereka semua yang disana tertawa seakan-akan mereka sudah tahu pasti bakalan menang melawan Lang Buri yang sendirian. “Dengan alasan apa mau mengeroyok saya?” Lang Buri. “Gila gak sadar diri dia,hahaha” David. David kembali tertawa sini layaknya mafia bengis “Mau minta ampunan hah?” “Lu udah rebut Mira dari gw, udah bikin malu gw juga, lu pikir bisa tenang hidup lu?” David dengan mata yang melotot. Dengan postur dan wajah santai Lang Buri membalas perkataan dari David “Pecundang tidak berhak menentukan hidup orang lain” “Masih belagu aja ni orang, cepet abisin bro!” David sambil menunjuk Lang Buri Semua orang disana mengeroyok Lang Buri, akan tetapi Lang Buri tetap tenang dengan situasi seperti itu. Dia bergerak secara lincah agar tidak ditangkap dengan mudah oleh banyak orang, titik butanya bukan kelemahannya. Dia menyerang dan bertahan secara seimbang, sehingga satu persatu lawannya tumbang. Kepalanya pukul oleh kayu akan tetapi dia bisa bangkit lagi dan tetap tenang, sepertinya keinginan untuk mendapatkan motornya kembali menjadi kekuatan tambahan bagi Lang Buri. Karena motor tersebut adalah pemberian dari ayahnya, tidak mungkin Lang Buri begitu saja membiarkannya. Lang Buri bangkit kembali dan menghajar semua lawannya. Hingga tersisa 7 orang, David mulai resah dan meneriaki semua kawannya agar cepat menghajar Lang Buri. Akan tetapi mental kawan-kawannya mulai down sehingga konsentrasinya kacau, Lang Buri pun mudah untuk menumbangkan mereka, hingga yang tersisa hanyalah David. Lang Buri pun mencekik David dan menjatuhkannya kebawah, Lalu berkata didekat mukanya. “Kau berurusan dengan orang yang salah, pecundang” Lang Buri. David dan kawan-kawannya tidak bisa berdiri kembali mereka semua terkapar mencium tanah sesuai dengan apa yang dikatakan Lang Buri.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN