Senyum Pertama!

526 Kata
Lang Buri dan Elmira pun mulai sering mengobrol di kampus, meskipun Lang Buri tidak berbicara panjang-panjang seperti biasa. Namun sepertinya Elmira senang melihat peningkatan respon dari Lang Buri, karena sebelumnya lelaki itu sangat acuh kepadanya. David melihat mereka berdua semakin dekat, hal itu membuatnya menjadi sangat benci kepada Lang Buri, entah apa yang ada di pikirannya sorot matanya jelas sekali menunjukan pikiran yang kejam. Elmira meminta tolong kepada Lang Buri untuk mengantarkannya memberikan buku-buku yang dia beli dari toko untuk di bagikan kepada anak yatim. Lang Buri pun mau mengantarnya, selepas perkuliahan selesai mereka pun berangkat menuju panti asuhan terdekat. Sesampainya mereka di panti asuhan, mereka langsung disambut oleh banyak anak-anak karena kebetulan saat Lang Buri dan Elmira datang anak-anak sedang melakukan olahraga sore. Elmira Langsung ditarik oleh anak-anak tersebut dan diajak main oleh mereka, dan ternyata Elmira memang sepertinya sudah sering mengunjungi panti asuhan ini karena anak-anak tersebut memanggil namanya. Terpaksa Lang Buri harus mengangkut buku-buku tersebut sendirian karena Elmira sedang sibuk bersama anak-anak tersebut. Saat Lang Buri selesai memindahkan barang-barang tersebut Lang Buri ditanya oleh pengurus panti asuhan yaitu ibu Kokom. “Aa pacarnya teteh mira?” Ibu Kokom. Sambil merapihkan buku Lang Buri menyaut. “Bukan bu, Cuma temen” “Maaf-maaf, kirain pacarnya soalnya baru kali ini ibu liat Elmira kesini sama laki-laki!” Ujar Ibu kokom sambil tersenyum Ternyata Lang Buri lah yang pertama kali laki-laki mengantar Elmira ke panti asuhan ini. “Begitu ya bu, Mira sering kesini?” Lang Buri. “Setiap dua minggu sekali Mira kesini untuk mengantarkan barang, kadang alat tulis, beras, makanan ringan, buku-buku dll.” Ibu Kokom sambil melihat barang-barang yang dibawa Ternyata Elmira memang baik hati, dia orang yang suka berbagi, Lang Buri awalnya menganggapnya berbuat baik dan berbagi pada saat itu saja, akan tetapi dengan mendengar pengakuan dari ibu Kokom Lang Buri paham bahwa Elmira berbuat baik dan berbagi disetiap kesempatan. Elmira pun mengajak Lang Buri bermain dengan anak-anak namun Lang Buri membalas dengan senyuman dan mempersilahkannya. Elmira kaget karena baru pertama kali dia melihat Lang Buri tersenyum kepadanya, mukanya pun memerah dan berusaha mencari pengalihan. “Teh Elmira kenapa mukanya memerah?” Anak-anak. Elmira langsung berusaha mengalihkan perhatian. “Engga-engga ayo lanjut main” Elmira pun bernyanyi bersama anak-anak, lalu Elmira meminta Lang Buri untuk memainkan gitar, anak-anak pun memintanya. Akhirnya mereka bernyanyi bersama dengan suka ria, muka Lang Buri yang biasanya serius tapi pada saat itu cukup ceria. Tak terasa hari mulai gelap mereka pun bergegas untuk pulang, Lang Buri pun mengantarkan Elmira kerumahnya. Rumahnya begitu besar, sepertinya memang Elmira memanglah orang yang kaya raya, akan tetapi dia tidak pernah sekalipun membawa mobil ke kampus. Lebih sering naik taksi ke kampus, padahal mungkin saja Elmira memiliki seorang supir pribadi. Dimalam hari Lang Buri beberapa hari ini sering melakukan sepertinya dia memikirkan Elmira. (apakah dia juga sedang memikirkanku?, sudahlah mungkin ini hanyalah bayangan karena beberapa hari ini aku sering bersamanya) Meskipun Lang Buri terlihat dingin kepada Elmira mungkin dia juga sedikit merasakan getir asmara dalam dirinya, namun sepertinya dia masih tidak mau menerima begitu saja Elmira harus singgah dihatinya, entah dengan alasan apa dia enggan begitu saja memberikan hatinya kepada seorang perempuan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN