New Friends
Hari ini hari pertama SMA Anwara masuk sekolah dengan tahun ajaran baru.
"Sya lo sadar gak sih kita dari SMP satu kelas mulu yh. Lo gk bosen gitu satu kelas mulu sama gue?" kata Gina yang kemudian memasukkan bakso ke dalam mulut nya.
"Enggalah Gin. Malah gue udah terbiasa aja gitu sama lo, lo itu udah gue anggep kaya sodara gue," kata Nasya yang masih fokus pada mie ayam nya. "Kalo lo, bosen?" lanjut Nasya yang sekarang menoleh pada Gina sahabat nya.
"Enggalah Sya gue gak akan bosen sama lo terus," kata Gina, "Lo itu sahabat ter-the best Sya," lanjut nya.
Bel berbunyi tanda jam pelajaran dimulai, semua murid berhamburan masuk ke kelas mereka masing masing.
"Oke anak-anak sebelum pelajaran di mulai kita ada teman baru," kata guru Matematika yang ada di kelas XI-IPS 4 "sini Nak, masuk." Titah guru matematika itu pada murid baru. "Silahkan kenalkan diri kamu, Nak."
"Hai semua nama saya Amara Anastasya kalian bisa panggil Amara saya pindahan dari Bogor," kata si murid baru itu.
"Baik Amara kamu duduk di depan Nasya dan Gina," kata guru itu.
______________________________
"Hai gue boleh ke kantin bareng kalian gak?" kata nya yang masih duduk di tempat nya.
"Boleh kok," jawab nya.
"Sebelumnya nama kalian siapa? gue Amara," kata nya sambil mengulurkan tangan.
"Gue Gina,"
"Gue Nasya,"
Mereka bertiga berjalan menuju kantin bersama sambil mengobrol dan sesekali di selingi tawa.
Sesampainya di kantin mereka memesan makanan yang mereka inginkan.
Tiba tiba kantin yang tadi nya hanya suara orang orang mengobrol dan dentingan sendok sekarang menjadi ramai karena melihat most wanted SMA Anwara yang jago bermain basket dan cerdas datang ke kantin.
"Gin,Sya itu siapa ganteng banget," kata Amara bertanya dengan mimik muka yang kagum pada orang yang di maksud.
"Owh itu Kak Gilang," jawab Nasya sambil melihat orang yang dimaksud.
"Emm...kaya nya gue suka sama dia." Amara menatap kagum ke arah Gilang.
"Kalo lo suka sama dia banyak saingannya banyak yang bilang dia itu cowok perfect udah ganteng, humble, tinggi, jago main basket, pinter, tajir," jelas Gina, "yah jujur gue akui memang dia cowok perfect tapi gue gak suka sama dia."
"Owh gak salah gue suka sama dia," kata Amara sambil curi curi pandang ke cowok idamannya itu.
______________________________
Bel berbunyi sebanyak 3 kali itu artinya murid SMA Anwara sudah bubar , murid murid berhamburan ke luar kelas menuju gerbang.
"Sya gue maen ke rumah lo yah soalnya mama sama papa gue gak ada di rumah," kata Gina sambil berjalan bersisian dengan Nasya.
"Iya maen aja lagian ayah sama bunda gue juga masih ada di Malaysia," kata Nasya.
Kini Gina dan Nasya berada di dalam mobil mewah milik orang tua Nasya.
"Sya ada saingan baru yah," kata Gina sambik menatap Nasya yang sedang fokus pada smartphone nya.
"Iya nih gue kesel banget,gue susah susah masuk SMA yang sama,eh ternyata banyak saingannya," kata Nasya mengeluh.
"Yah mau gimana lagi Sya,lagian lo udah gue saranin buat nyatain duluan malah gak mau," kata Gina mencoba menenangkan.
"Yah gue gak mau lah," kata Nasya menatap Gina lekat.
"gue juga takut Gin,gue takut perasaan gue gak ada mati nya buat dia." keluh Nasya sambil menatap ke luar jendela.
Setelah menempuh waktu selama 25 menit akhirnya Gina dan Nasya sampai di rumah Nasya yang besar nya bukan seperti rumah tapi seperti istana.
Mereka berbincang dan bercanda di dalam kamar Nasya yang gede nya minta ampun.
Tak terasa mereka mengobrol sudah hampir 2 jam dan kini waktu menunjukan pukul 16.30 WIB.
"Sya gue balik yah udah sore," pamit Gina.
"Gue anter yah pake mobil,"
Yang di jawab anggukan oleh Gina.
Setelah mengantar Gina ke rumahnya Nasya memutuskan untuk pergi ke mall karena dia pikir di rumah juga bosan dan pasti tidak ada orang.
Setelah sampai di mall Nasya pergi ke suatu toko baju dan melihat lihat baju yang ada disana,akhirnya Nasya membeli salah satu baju.
Dan sekarang ia merasa lapar dan pergi ke salah satu cafe yang masih dalam mall.
"Saya pesen makanan apa aja yang enak kalo minuman nya saya mau green tea panas yah," kata Nasya kepada salah satu pelayan.
"Baik mba,tunggu sebentar yah," kata pelayan itu.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya makanan yang di pesan pun sampai dan Nasya langsung melahap nya.
Saat sedang melahap makanannya tiba tiba ada seorang lelaki.
"Permisi boleh saya duduk disini," kata orang tersebut.
Tak asing mendengar suara nya Nasya langsung melihat kepada orang tersebut.
"Ka Gilang," kata nya dalam hati, "dia kenal gue gak yah." lanjutnya masih dalam hati.
"Permisi kok malah melamun,saya gak boleh duduk disini yah," kata Gilang.
"Boleh boleh kok,duduk aja," Nasya tersenyum.
"Gue harus gimana nih," kata nya bingung di dalam hati "Nih jantung gak bisa diem lagi."
"Ehh kaka Gilang kan?" tanya Nasya yang akhirnya memecahkan keheningan.
"Iyah lo kok tau," ujar Gilang.
"Kita satu sekolah kak," ucap Nasya.
"Owh yah," kata Gilang, "kelas berapa?" lanjut nya.
"Kelas XI IPA 4," jawab Nasya
"Owh iya kita juga satu SMP loh kak,SMPN 19 kan?"
"Iya gue kok baru sadar yah lo si gk pernah sapa gue kalo lo sapa gue kan kita bisa deket," kata Gilang.
Degg...
Degg...
Degg...
"Hehe iya ka,kan malu kalo misalnya nyapa duluan nanti disangka SKSD," ucap Nasya.
"Yah enggalah,kalo nanti lo liat gue di sekolah lo sapa gue jangan diem aja ya," kata Gilang, "nama lo siapa?" lanjut Gilang sambil menjulurkan tangannya.
"Nasya," kata nya sambil membalas jabatan tangan nya itu.
"Gue duluan ya," lanjut Gilang
"Mbaaaa bil," kata Gilang memanggil pelayan.
"Ini mas bil nya," ucap pelayan itu sambil membawa selembar kertas.
Gilang merogoh kantung celana yang ada di depan kiri dan kanan depan belakang namun ia tak menemukan dompet nya.
Nasya yang melihat Gilang kebingungan ia bertanya.
"Kenapa ka?" tanya Nasya.
"Dompet gue gak ada," Jelas Gilang.
"Owh ya udah pake uang aku dulu aja ya," tawar Nasya.
"Gak usah Sya,gue cari ke mobil dulu aja ya," kata Gilang yang kemudian akan berjalan keluar cafe.
Namun ketika kaki nya mau melangkah.
"Mas mas ini gimana bayar dulu," kata pelayan itu menahan.
"Mana mba bil nya?berapa?" tanya Nasya.
"Owh nih mba uangnya sekalian sama yang saya ya,kembalian nya ambil aja," kata Nasya setelah melihat bil nya dan kemudian menyerahkan uang sebanyak 5 lembar uang berwarna merah.
Setelah membayar semua makanan Nasya dan Gilang keluar cafe bersama.
"Sya nanti duit nya gue ganti ya," kata Gilang merasa tidak enak.
"Iya ka gapapa kok gak di ganti juga gapapa," kata Nasya sambil tersenyum manis.
"Thanks ya,btw lo pulang naik apa?" tanya Gilang.
"Gue bawa mobil ka," kata Nasya.
"Tau kalo skenario nya bakal kaya gini gue tadi gak bawa mobil," kata Nasya dalam hati.
"Owh gitu," kata Gilang.
______________________________