Keesokan harinya, pukul lima subuh, seorang wanita paruh baya tukang bersih-bersih sekolah membawa mesin pel. Semua harus bersih sebelum anak-anak datang, sebelum pagi menjelang. Wanita itu tidak sendiri, ada sekitar 20 tukang bersih-bersih di Serix di tiap ruangan berbeda. Bisa kalian bayangkan berapa sampah yang anak-anak manja itu hasilkan setiap hari. Gelar sekolah bersih seprovinsi yang didapat tak lain dan tak bukan adalah hasil usaha para tukang bersih ini. Dan wanita paruh baya itu kebagian membersihkan perpustakaan. Dia berbelok, menyeret mesinnya dengan susah payah meski beroda. “Aduh.” Wajahnya menabrak sesuatu. Saat ia membuka matanya yang perih, ia terkejut. Kaki? Perempuan itu mendongak. Tubuhnya langsung lemas seketika. Yang dilihatnya adalah jasad seorang murid

