bc

The Lost Paradise

book_age12+
1
IKUTI
1K
BACA
apocalypse
high-tech world
like
intro-logo
Uraian

Dunia yang mengalami kehancuran karena Monster yang yang entah dari mana mereka muncul. Kota-kota menjadi kota mati, malam menjadi mimpi buruk semua orang. Namun dalam mimpi buruk tersebut, beredar sebuah rumor kalau ada yang namanya surga diujung dunia ini. Dunia yang dimana sama seperti dunia yang sebelumnya, tidak ada monster, tidak ada yang menderita karena kelaparan. Dunia yang bagaikan surga, namun ada kah dunia yang seperti itu?

chap-preview
Pratinjau gratis
Volume 1 Bab 1: The Sister And Her Brother
"kakak... Sebenarnya apa yang sudah tejadi pada dunia ini?" Tanya Ryan kepada Jennifer. Ryan adalah seorang anak laki-laki yang jika dilihat, umurnya mungkin lebih dari 10 tahun. Yang sedang melihat keluar jendela. "Kakak sendiri pun tidak tahu, apa yang terjadi pada dunia ini. Yang terpenting, adalah bagimana kita bisa hidup" balas dari Jennifer. Jennifer, seorang perempuan kemungkinan berumur sekitar 25 tahun, berambut pirang dan memiliki beberapa bekas luka diwajahnya, badannya yang ramping namun atletis serta banyaknya bekas luka seperti bekas luka tebasan dan bekas luka tembak ditubuhnya, semakin memberitahu kalau perempuan tersebut telah melalui pertarungan sepanjang hidup yang dia jalani. Namun, apa yang telah dialami oleh permpuan tersebut? sampai-sampai memiliki banyak bekas luka ditubuhnya? Apa yang telah dia lawan? Sesama manusia? Atau sesuatu yang lebih buruk dari itu? Bumi yang dulunya masih begitu damai tiba-tiba mengalami perubahan total. Daripada disebut perubahan, mungkin lebih tepat kalau disebut kehancuran. Banyak Kota yang berubah menjadi Kota mati, dunia luar sudah menjadi tempat yang tidak aman bagi manusia. Malam menjadi ketakutan yang mendalam bagi umat manusia. Apa yang terjadi kepada dunia ini? Apa penyebabnya? Semuanya masih menjadi sebuah teka-teki. Tetapi 1 hal yang pasti, 20 tahun yang lalu, tiba-tiba sesosok mahluk yang tidak bisa dijelaskan bagaimana wujudnya tiba-tiba muncul di pemukiman warga dan membunuh serta memakan orang-orang yang mahkluk itu lihat pada malam hari. Orang-orang menyebutnya Monster Pemakan Manusia (Man Eater Monster). Semua orang ketakutan, pasukan militer mencoba membasmi mahkluk tersebut namun itu tidak membuahkan hasil karena jumlah monster yang begitu banyak dan s*****a pada tubuh monster tersebut dengan mudah membunuh manusia, serta malam hari yang sudah seperti membantu para Monster tersebut. Hanya dengan membutuhkan 1 malam, kota yang sebelumnya damai, dalam sekejap berubah menjadi Neraka. Jeritan ketakutan dimana-mana, suara Monster yang sedang memakan mangsanya, suara tembakan dimana-mana. Hanya dengan 1 malam, kota tersebut berubah bagaikan kota mati. Anehnya, saat matahari mau terbit. Monster-monster tersebut menghentikan serangan serta perburuan mereka. Dalam sekejam mereka menghilang kedalam kegelapan. Kabar baiknya Bantuan dari Militer segera mengevakuasi warga yang masih selamat. Namun kabar buruknya, keadaan tersebut bukan hanya terjadi pada kota tersebut saja, namun diseluruh penjuru dunia. Setiap malam Monster-monster tersebut terus melakukan perburuan mereka, dan hanya memakan waktu 1 tahun. Seluruh kota sudah bagaikan kota mati, tapi masih ada warga yang bertahan hidup. Namun malam hari menajadi mimpi buruk mereka. yang mereka bisa lakukan hanya membuat sebuah perkumpulan dan bertahan hidup bersama. "Malam itu sangat menakutkan, monster-monster itu selalu keluar dalam kegelapan, aku jadi bisa tidur" Kata Ryan yang sedang berbaring dipangkuan seorang perempuan. "Kakak ada disini,kau tau kakak itu kuat bukan? Untuk apa kau takut?" Balas dari Jennifer tersebut sambil tersenyum manis. Namun karena bekas luka di wajahnya, membuat siapapun yang melihatnya akan merasa ketakutan. "Tujuan kita sebenarnya... apa tempat itu memang ada?" Tanya Ryan kepada Jennifer . "Hmm.. kakak juga tidak yakin. Jika memang ada, kita akan menemukannya bersama" Balas Jennifer. Sebari mengelus rambut Ryan, sorot mata Jennifer benar-benar fokus melihat keluar jendela. Ditangan kanannya menggenggam sebuah pistol, kalau situasi darurat menghampiri mereka saat sedang tidur "Ryan, lebih baik kau tidak usah memikirkan apapun sekarang. Tidurlah, asalkan ada kakak semuanya akan baik-baik saja" Kata Jennifer sebari melihat Ryan yang masih terlihat agak ketakutan untuk menutup matanya. Ketakutan yang dialami Ryan bukanlah ketakutan biasa, melainkan sebuah Trauma. Orang Tua Ryan meninggal karena melindungi Ryan dari para Monster yang mengejar mereka. Dan Ryan dengan mata kepalanya sendiri melihat orang tua nya terbunuh dan membuatnya Trauma akan malam hari. "Hmn.." Jawan Ryan dengan menganggukkan kepalanya, dan perlahan menutup matanya Untunglah Ryan adalah tipe seseorang yang sangat cepat tidur, hanya dengan rasa aman dan nyaman yang Ryan rasakan. Itu saja sudah bisa menjadi obat tidur untuk Ryan. Karena dengan begitu, Jennifer tidak perlu khawatir kalau Ryan kesusahan untuk tidur "Anak yang malang" Ucap Jennifer dengan pelan, sebari mengelus rambut Ryan Jennifer, dulunya adalah sorang Ace dari Tentara Bayaran. Selama ini, hidupnya dia dedikasikan untuk membunuh para Monster itu dan juga orang jika itu diperlukan. Namun bukan berarti dia seorang yang berhati dingin. Jiwa kemanusiaan Jennifer masih ada dalam dirinya. Jennifer mengadopsi Ryan sebagai adik laki-lakinya, karena mereka berdua lah satu-satunya yang selamat dari rombongan yang dikawal oleh Tentara Bayaran yang dimasuki Jennifer. Karena kejadian tersebut, Pasukan Tentara Bayaran mereka harus bubar karena kehilangan banyak anggota mereka. Malam pun berlalu tanpa ada keganjalan. Matahari mulai terbit, dan Jennifer pun langsung terbangun sebelum matahari menyentuh kulitnya. "Sudah sepagi ini?! s**l, aku terlalu bersantai" Dengan cepat Jennifer langsung bangun dari ranjang dan mengemasi semua barang-barangnya. Ryan pun terbangun karena suara Jennifer yang sedang mengemasi barang-barangnya. "Kita sudah mau pergi? Hoaam... Bukankah ini terlalu pagi kak? Ryan yang menguap dan masih mengantuk pun segera turun dari ranjang dan bersiap untuk pergi juga "Ryan, kau sudah lupa atau apa? Seharusnya kita bangun lebih pagi dari ini" Ucap Jennifer yang selesai mengemasi barang-barangnya. Memakai jaketnya serta menutupi hidung hingga mulutnya dengan kain ketat "Hmm..? Itu berarti salah kakak sendiri dong" Balas Ryan dengan wajah mengantuk nya "Hah? Ryan... Kau tadi bilang apa?" Dengan Nada agak terkejutnya, Jennifer melihay Ryan dengan wajah agak marahnya. Seketika langsung menarik telinga Ryan. "Ryyyaaan!! Katakan lagi kepada kakak, barusan kau tadi bilang apa?!" Ucap Jennifer dengan senyum marah yang terlihat jelas dari balik Kain Masker nya "Adududuh.. k-k-kakak m-maafkan aku, Aku hanya keceplosan tadi. Aduduh..." Ryan yang kesakitan karena telinganya ditarik oleh Jennifer, langsung memegang tangan Jennifer dan meminta maaf "Huh! Baiklah akan ku maafkan, karena kau hanya keceplosan dan masih mengantuk. Kau tau apa yang terjadi jika kau mengulanginya lagi kan?" Ucap Jennifer yang wajahnya masih terlihat marah "Hehehe... Maafkan aku" Balas Ryan dengan tawa janggung nya Setelah Jennifer mengecek semua persenjataan, ia langsung memakai tas ransel nya dan bersiap untuk pergi "Baiklah, semuanya telah dibereskan. Ryan kau siap untuk pergi?" Ucap Jennifer sebari melihat Ryan dan berjalan ke pintu keluar rumah yang terbengkalai "Yup.. kita harus pergi mencari permukiman untuk mengisi ulang persediaan kita bukan?" Jawab Ryan. Setelah Ryan membereskan barang-barangnya, ia langsung berjalan keluar dari Rumah tebengkalai tersebut dan langsung berjalan didepan " Haaah.. aku malas sekali kalau soal negosiasi barang. Jika beruntung, kita bisa mendapatkannya secara cuma-cuma" Ucap Jennifer sebari mengikuti Ryan dari belakang "Kakak hebat dalam bertarung, tapi kenapa kakak selalu tidak tertarik jika membahas sesuatu yang rumit dan penting seperti negosiasi?" Tanya Ryan yang sedang berjalan sebari melihat Jennifer dibelakang "Yaa... Karena bertarung lebih mudah dilakukan" Jawab Jennifer sambil melakukan gerakan seorang petinju dengan tangannya "Dasar otak otot. Padahal dia bisa memikirkan rencana cadangan dengan sangat cepat saat darurat. Tapi kenapa dia tidak mau melakukan sesuatu yang rumit seperti negosiasi?" Gumam Ryan sambil melirik Jennifer "Hm? Apa kau bilang sesuatu?" Tanya Jennifer "T-tidak ada, k-kakak pasti salah mendengar" Jawab Ryan sambil melihat Jennifer dibelakang "Ku kira aku mendengar sesuatu" Ucap Jennifer "Fyuuh.. pendengarannya tajam sekali" Gumam Ryan lagi Jennifer dan Ryan pun berjalan keluar dari kota mati tersebut. Dan di seberang dari arah berlawanan dari Jennifer dan Ryan berjalan. Beberapa mayat monster yang telah mati. Mau percaya atau tidak, semua mayat Monster tersebut adalah Monster-monster yang telah Jennifer bunuh. Entah apa yang akan mereka berdua hadapi kedepannya. Rasa sakit? Kesedihan? Senang? Atau perpisahan?. Ini masihlah adalah sebuah awal bagi mereka untuk mengungkap misteri dari kekacauan di dunia ini, dan juga tempat misterius bernama Paradise dari rumor-rumor yang mereka dengar sepanjang perjalanan mereka

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Patah Hati Terindah

read
82.9K
bc

Marriage Aggreement

read
86.9K
bc

Scandal Para Ipar

read
707.8K
bc

Life of An (Completed)

read
1.1M
bc

Pulau Bertatahkan Hasrat

read
639.9K
bc

JANUARI

read
48.8K
bc

Life of Mi (Completed)

read
1.0M

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook