bc

Menjadi Permaisuri Kaisar Kejam

book_age18+
2.0K
IKUTI
11.0K
BACA
sex
body exchange
curse
powerful
queen
royal
victorian
witchcraft
passionate
lords
like
intro-logo
Uraian

WARNING 21+

(ADA ADEGAN DEWASA)

Alexis Joanna Anastasya seorang aktris kenamaan Amerika di abad 21 harus terbangun dalam tubuh seorang Permaisuri setelah kematian mendadak yang dialaminya

Dewa membangunkan Joanna sebagai seorang Permaisuri dari Kerajaan Mighal . Istri dari Oberon Lavaren, seorang Kaisar kejam yang memiliki hobi menebas leher orang yang tidak disukainya.

Sayangnya, Joanna adalah salah satu dari orang yang tidak disukai Oberon dan menjadi Salah satu dari orang yang akan ditebas lehernya oleh Raja Kerajaan Mighal tersebut. Sial!

Jadi, apakah Joanna berhasil bertahan hidup di Negri Mhigdal atau harus merasakan kematian untuk kedua kalinya?

Dan apakah gadis itu bisa meluluhkan hati Oberon dan membuat Kaisar bengis itu mengurungkan niat untuk menebas lehernya?

Simak kelanjutan kisahnya!

chap-preview
Pratinjau gratis
Aku, Seorang Permaisuri?
Kerajaan Mighal, dalam sebuah kamar tidur mewah di Paviliun Arsenik. Di atas ranjang besar dengan empat pilar berukir emas disetiap sudutnya. Terlihat begitu elegan dan nyaman. Diatasnya seorang wanita anggun tertidur pulas dengan rambut terurai indah bak putri dari negri dongeng. Gelas perak tergeletak disamping ranjang menyisakan setetes cairan yang hampir mengering. “Permaisuri Joanna….” Terdengar seruan dari Moris “Kenapa anda begitu sulit bangun pagi? Anda harus bergegas atau Kaisar akan marah” Moris menarik Joanna membawanya ke sebuah kolam pemandian disamping kamar tidur. Tubuh gadis itu gemetar saat Moris menyapukan air hangat dan menggosok punggungnya yang lebam. Tangan wanita tua itu begitu cekatan. Dalam sekejab Joanna telah siap dalam balutan gaun terracotta berenda dan pita. Kulit putih terang, rambut hitam mengkilap dan mata biru gadis itu membuat penampilannya kian sempurna. “Pergilah! Kereta kuda sudah menunggu di depan,” ucap Moris Dengan ragu Joanna masuk ke dalam kereta kuda dan menutup pintu. Kereta kuda itu melaju cepat melewati taman Istana yang ditumbuhi mawar, alamanda kuning, dan berbagai tumbuhan lain. Kereta berbelok melewati air mancur raksasa bertahta patung kesatria gagah diatas seekor kuda yang tengah mengangkat kaki depannya. Didepannya tampak Istana megah dengan pilar-pilar besar sebagai penyangga. Batu marmer hitam terpadu sempurna dengan warna emas yang mendominasi keseluruhan bangunan. Ditangga masuk utama terlihat seorang pengawal berdiri gagah menunggu kedatangannya “Selamat datang Permaisuri,” ucap pengawal berbadan tinggi besar menyambut Joanna dan membantunya turun dari kereta kuda. Joanna menjejakkan kaki ke dalam Istana. Pengawal itu mengantarnya kesebuah aula megah dengan banyak orang di dalamnya. Ia merasakan sorot mata dingin dan tajam dari semua orang yang ada disana. Dan sekarang lelaki dengan d**a bidang didepannya menatap tajam dengan mata menusuk penuh kebencian. “Apa yang kau lakukan? Kenapa tidak duduk?” Oberon tampak nyata memperlihatkan kebenciannya Dengan cepat Joanna duduk dan bergeming. Dia masih belum mengerti apa yang terjadi padanya. Alexis Joanna Anastasya dikenal sebagai aktris paling top diabad 21. Piala penghargaan berjajar rapi diapartement mewahnya. Telah menggeluti dunia akting sejak usia tujuh tahun, dia dipanggil gadis paling berbakat karena berhasil mendapat Piala Oscar dalam debut film pertamanya. Pada usia lima belas tahun, gadis itu berhasil lolos casting dan beradu akting dengan aktor kenamaan Amerika. Karirnya semakin cemerlang saat film Hollywood pertamanya, ‘The Battle Princess’ sukses besar dipasaran. Mereka memperoleh pendapatan kotor sebesar dua milyar dollar Amerika secara keseluruhan di seluruh dunia. Dan di usia ke dua puluh tahun, gadis itu berhasil mendapat dua ratus juta dollar Amerika hanya dalam sekali pemotretan. Gambar dirinya terpampang di setiap billboard yang tersebar di seluruh belahan dunia. Ia muncul di setiap iklan bergengsi produk kenamaan dunia. Sayangnya Joanna tewas setelah didorong dari balkon apartemen mewahnya yang berada di lantai tiga puluh tujuh tepat saat perayaan ulang tahunnya ke dua puluh lima oleh sahabatnya sendiri, Eva Elizabeth Jhanzi. Joanna tewas seketika setelah tubuhnya menghantam aspal lalu terbangun dan berada disini. Gadis itu terbangun sebagai seorang Permaisuri di tahun 1635 yang juga memiliki nama sama dengannya, Joanna “b******k! Jalang sialan! Aku akan mengejar dan membalasmu walau sampai ke neraka,” ucap Joanna, wajahnya memerah menahan amarah. Oberon terkejut dan memandangnya sinis. ‘Kenapa dia tiba-tiba marah?’ batinnya Beberapa kenangan lain yang bukan miliknya perlahan-lahan muncul dan bersatu dengan kenangan pribadi yang dimiliki gadis itu. Permaisuri Joanna menikah dengan Oberon Lavaren diusia yang masih sangat muda, empat belas tahun dan Oberon berusia lima belas tahun saat itu. Zarek adalah orang yang mengatur pernikahan antara Oberon dan Joanna. Lelaki itu adalah suami Princess Marie Emma Elizabeth adik kandung Raja Felix. Kala itu Marie menjadi ratu sementara menggantikan Oberon yang masih berusia lima belas tahun saat kematian sang ayah. Oberon belum bisa naik tahta sesuai peraturan kerajaan yang mengharuskan seorang Raja minimal berusia dua puluh tahun. Lima tahun setelahnya saat Oberon dinobatkan menjadi Raja, Joanna tidak dinobatkan disampingnya. Gadis itu hanya menemani Oberon selama penobatan. Kebencian Oberon pada gadis itu bukan tanpa alasan. Joanna adalah keponakan dari Zarek, laki-laki yang telah membunuh kedua orang tuanya. Dengan kelicikan dan semua siasat buruknya, Zarek yang saat itu menjadi orang kepercayaan Raja Felix berhasil membuat Raja menceraikan sang ratu dan mengasingkannya. Oberon kecil harus terpisah dari sang ibu dan melihat ayahnya dikendalikan oleh orang selicik Zarek hingga membawanya menuju kematian. Menurut Oberon, Zarek dengan sengaja menggunakan Joanna sebagai pion untuk memata-matainya Maka sangat disayangkan bahkan setelah sepuluh tahun menikah, bagaimanapun Oberon bahkan masih tidak menyentuhnya. Pria itu menganggap Joanna seperti lalat yang beterbangan diantara tumpukan sampah yang busuk. Membuatnya jijik dan mual. Dari seorang aktris terkemuka di abad 21 bertransformasi menjadi Permaisuri kerajaan Mighal. Satu-satunya yang Joanna sayangkan hanyalah proyek film bernilai tiga milyar dollar Amerika yang akan dibintanginya dan kesempatan untuk membalas dendam pada Eva yang tak mungkin dapat dilakukannya lagi. Entah sudah berapa lama Joanna larut ke dalam lamunan dan termenung, sekelibat ingatan melintasi kepalanya “Apa semalam kau berada di kamarku?” ucap Joanna sembari menatap pria di sampingnya Pertanyaan itu sontak membuat semua orang terperanjat tak terkecuali Oberon. Matanya memandang tajam gadis di depannya menyiratkan permusuhan. Sayangnya Oberon tidak bisa mengelak karena pria itu memang berada di sana semalam. Marie mencekokinya dengan obat perangsang dan menyeretnya ke dalam kamar Joanna. Walau sudah meminum obat perangsang, Oberon tetap tidak berselera untuk menyentuh gadis itu. Tidak ada malam yang panas, Oberon menghancurkan meja dan kursi lalu menendang Joanna hingga menyebabkan keributan di malam hari. Joanna menatap tajam dan mengepalkan tinjunya. Gadis itu hampir saja meludahi Oberon saat tiba-tiba rasa nyeri dan mual yang tak tertahankan menyerang perutnya “Huekkk,…” Joanna menundukkan dirinya tubuhnya terasa kurang enak dan lemas. Bahkan jantungnya berdetak tidak teratur dan ia kehilangan kesadaran. “Cepat panggilkan dokter kerajaan. Cepat!” Teriak Marie yang duduk dibarisan para mentri. Ia buru-buru memeluk Joanna ke dalam dekapannya. Gadis itu dibawa kembali ke Paviliun Arsenik. Marie menangis tersedu melihat Joanna yang terbujur lemas tak sadarkan diri. Wajah gadis itu memucat dan bibirnya menghitam. “Kenapa bibi sangat menyayanginya? Dia bahkan tidak berguna.” Oberon melipat kedua tangannya acuh tak ada kecemasan dalam wajahnya Marie menatap Oberon dan mendengus kesal, “Suatu saat kau akan berterimakasih padanya.” Dokter meletakkan beberapa botol obat disamping tempat tidur gadis itu, “Permaisuri hanya kelelahan. Bukan hal yang serius,” ujarnya “Bukankah obat ini terlalu banyak untuk seseorang yang hanya kelelahan?” Oberon menendang meja membuat botol obat jatuh ke lantai dan pecah “OBERON!!!” Marie menyeret pria itu keluar Paviliun dan mengusirnya. Joanna sedikit mendengar pertengkaran Oberon dengan Marie. Namun tubuhnya sangat berat dan lemas hingga suara pertengkaran perlahan menghilang dan gadis itu kembali tertidur. Pemilik asli tubuh ini pasti sudah mati semalam tepat saat jiwanya masuk, “Kita sama-sama melewati hal yang menyeramkan tadi malam,” ucap Joanna di dalam tidurnya Entah sudah berapa lama ia tertidur, Joanna terbangun karena aroma makanan diatas meja kecil disamping tempat tidurnya. Gadis itu perlahan bangkit dari tempat tidur, makan juga meminum obat. Dia masih bertanya-tanya alasan jiwanya masuk ke dalam tubuh Permaisuri Joanna. Karena merasa terlalu sesak, Joanna keluar Paviliun dan berjalan-jalan di taman yang tadi pagi dilewatinya. Taman itu memisahkan antara Paviliun Arsenik dan Istana tempat Oberon tinggal. Disamping danau di taman Istana Mighal dibawah birunya langit malam dan taburan ribuan bintang Joanna melihat seorang gadis tengah memeluk Oberon. Pria itu tidak terlihat menikmatinya namun tidak juga menolaknya Melihat itu membuat Joanna gemetar menahan amarah. Bukan kemarahan karena suaminya tengah dipeluk gadis lain, melainkan marah saat melihat paras gadis yang tengah memeluk Oberon. Gadis itu memiliki wajah yang sama persis dengan Eva, sahabat yang telah membunuhnya. Joanna berjalan mendekat dan mencengkram kuat tangan Angelina. Wajahnya memanas dan Jantungnya berhenti berdetak saat melihat tanda lahir ditangan kiri gadis itu persis seperti milik Eva. Sangat persis! “Jalang sialan!” Joanna menendang Angelina hingga tersungkur ke tanah Oberon tersentak, “Apa yang kau lakukan?” Pria itu menyeret Joanna yang berniat menginjak injak Angelina dan membawanya kembali ke Paviliun Arsenik. Oberon menariknya ke dalam kamar dan mendorongnya ke tembok, “Jangan berpikir untuk menyerangnya,” ujarnya Mendengar itu membuat Joanna semakin marah. Ia menendang perut Oberon dengan keras membuat pria itu terhuyung kebelakang. Di abad 21 Joanna adalah pemegang sabuk hitam di taekwondo. Dia mempelajari beladiri untuk film action yang dibintanginya. Melihat Joanna berlari menuju pintu, Oberon menghentikan gadis itu dengan menjigal kakinya. Tubuh Joanna terhuyung dan terbanting membentur lantai dengan keras namun dia merangkak mencoba melepaskan diri. Oberon dengan bersusah payah menarik tubuh Joanna lalu menampar wajahnya. PLAK,…! Oberon naik keatas tubuh Joanna, mengungkung gadis itu sembari mencengkram kedua pergelangan tangan gadis dibawahnya. Posisi yang sangat sensual ditengah pertengkaran mereka. Oberon memiringkan kepalanya, memperhatikan bibir merah Joanna. Sudut bibir gadis itu mengucur darah segar akibat tamparannya. Pria itu terpesona saat mengamati tubuh gadis dalam kungkungannya. Joanna memiliki kulit putih dengan tubuh yang ramping. Dadanya terlihat sintal, padat berisi membuat libidonya naik. Rambut hitamnya yang lusuh berantakan malah memberi kesan sexy “Cantik! Sangat cantik!” batin Oberon Pria itu menelan ludah saat melihat garis leher Joanna yang begitu menggiurkan. Membuatnya terlena. Dan Joanna memanfaatkan kesempatan itu untuk melepaskan diri dari cengkraman Oberon dengan menendang keras pangkal paha pria itu Oberon menggemeretakkan gigi menahan rasa sakit, “Ayah,… Ayah Angelina adalah mentri yang sangat berpengaruh, kau bisa terkena masalah jika menyerangnya,” ujarnya tersengal Akhirnya kalimat yang keluar dari mulut Oberon berhasil menenangkan Joanna. Gadis itu menarik tengkuk Oberon, menempelkan bibirnya tepat di daun telinga pria itu dan berbisik. “Terima ini!.” Joanna mengeluarkan belati dari sakunya dan menusuk paha lelaki yang tengah mengungkungnya itu. Jlebb! Darah mengalir membasahi gaun tidur Joanna. “Pergi! Aku muak melihatmu,” ucapnya Dengan ragu Oberon bangkit dan berjalan keluar kamar dengan tertatih. Baru kali ini dia melihat Joanna semarah itu. ‘Apa dia benar-benar cemburu melihatku dengan Angelina?’ gumamnya Sedang Joanna masih mencoba mengatur nafasnya, “Kenapa Eva juga ada disini?” pikiran itu membuat Joanna kembali mengamuk dan memecahkan beberapa barang di atas meja Moris mendengar kekacauan dari luar pintu dengan cemas. Dia jauh lebih cemas saat melihat Oberon keluar kamar dengan darah mengucur dari pahanya. “Akan kutangani sendiri. Urus saja gadis gila itu.” Oberon kembali ke Istana dengan tertatih dan membalut lukanya dengan kain kasa Sedang di Paviliun Arsenik, Moris mencoba membersihkan kekacauan yang dibuat Tuan dan Nyonyanya. “Lady Angelina memang sangat menyukai Kaisar Oberon,” ucapnya pelan “Seberapa besar rasa sukanya?” Joanna menggemeretakkan gigi mencoba menguapkan sisa kemarahannya setiap mengingat paras Angelina Moris membuang kelopak bunga yang menyangkut di puncak kepala Joanna lalu mengelusnya pelan, “Sangat besar. Bahkan Lady Angelina meminta ayahnya untuk melamar Kaisar Oberon” Bibir Joanna melengkung keatas matanya kembali bersinar, “Jika aku mengambil Oberon darinya, apa Angelina akan sangat menderita?” tanyanya “Te-tentu saja,” jawab Moris ragu. Gadis itu mengangguk beberapa kali, “Pergilah Moris. Bereskan besok saja.” Joanna merebahkan diri keatas ranjang menarik selimut dan memejamkan matanya

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Revenge

read
35.4K
bc

Oh, My Boss

read
386.9K
bc

Beautiful Pain

read
13.6K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.8K
bc

MY LITTLE BRIDE (Rahasia Istri Pengganti)

read
19.3K
bc

Penghangat Ranjang Tuan CEO

read
33.7K
bc

Hati Yang Tersakiti

read
6.7K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook