Simbol itu kian dipertegas lagi, yang tadinya samar, yang tadinya memudar, yang tadinya akan mengerjap hilang kini hadir lebih pekat lagi. • Hadir membawa penegas bahwa uang itu perlu untuk hidup di dunia. • Uang, lebih lunaklah terhadap kami yang lemah akan kamu. • Uang, lebih manusiawilah kamu terhadap kami kaum yang tak berada. • Uang, kamu harus ingat, jikalau kamu bukan Tuhan. Kamu adalah sesuatu yang fana. Meskipun setiap orang mendambamu, mengaismu, mencari-cari penuh peluh akan kehadiranmu, itu tak lantas menjadikanmu sebagai Tuhan yang patut disembah. • Tidak, tidak akan pernah. •••••••••• Marni mengelap piring yang baru saja ia cuci, fokusnya bukan pada piring itu. Melainkan melayang jauh memikirkan ucapan majikannya kemarin lalu. Ingin rasanya ia menangis karena seda

