1. Dilamar Untuk Orang Mati
Pernikahan orang hidup dengan orang mati sifatnya tertutup.
Ini membuat hanya kerabat dekat yang diundang ke pernikahan.
Sebagian besar keluarga mengabaikan ritual perjodohan yang rumit yang mendahului pernikahan, seringkali keluarga pengantin pria akan membayar mahal kepada keluarga istri yang dilamar untuk menutupi biaya pernikahan dan kompensasi kepada keluarga perempuan.
Pengantin pria dari mayat umumnya harus lebih tua dalam hal usia, dan memiliki pendidikan, pendapatan, dan status sosial yang lebih tinggi dari pengantin wanita.
Tergantung pada adat setempat, pernikahan berlangsung baik di rumah pengantin pria atau di kuil oleh pendeta.
Kemudian datang sebuah pesta, di mana orang mati mungkin diwakili oleh roh berupa sesuatu, ayam jantan putih, patung bambu dan kertas untuk dibakar sebagai persembahan pemakaman, atau bahkan secara langsung. Dikirim ke alam arwah .
***
Keluarga Mei Lan dulu hidup dalam kelimpahan. Tetapi sekarang dalam sepuluh tahun terakhir jatuh miskin.
Dari waktu ke waktu, ayah Mei Lan menjadi diam.
Tapi kini ayahnya meminta sesuatu darinya,
" Mei Lan, ada yang melamar kamu," kata ayah.
"Apakah kamu bersedia menikah hanya dalam waktu 3 tahun dan sesudah itu cerai?"
"Apa maksud ayah?"
Pembicaraan ayahnya sungguh mengherankan.
Perkawinan adalah sesuatu yang penting, tapi ini cuma 3 tahun. Apakah maksudnya setelah itu cerai?
Ayah Mei Lan mengatupkan bibirnya. Sulit sekali dia membicarakan hal itu dengan anaknya.
Beberapa lama, ayah yang jatuh miskin itu terdiam.
"Ceritakan saja ayah, aku mendengarmu," Mei Lan menahan napas.
Kasihan melihat ayahnya.
Ayah tersenyum pahit, membuat garis kecil di bibirnya yang mengatup.
"Seorang yang cukup kaya, teman ayah dulunya meminta kamu jadi pengantin untuk anaknya," ujar ayah.
"Selama 3 tahun kamu akan menjadi menantu mereka dan tinggal bersama mereka."
"Apakah itu perkawinan kontrak.?"
"Mungkin persisnya begitu, kamu juga jangan terkejut. Anaknya itu sudah meninggal. Kamu jadi pengantin dari orang yang meninggal."
'A..aku?!!" Mei lan tidak dapat meneruskan ucapannya.
Perkawinan dengan mayat, perkawinan hantu?
Apakah ayah bercanda? Tapi itu adalah ritual yang masih ada dijalankan oleh orang yang mempercayainya.
Tapi rasanya mengerikan, menikah dengan orang yang telah mati.
Bisa jadi dia juga akan mengikuti simayat dan jadi hantu. Mei Lan bergidik memikirkannya.
"Itu tidak seperti yang kau pikirkan. Tidak seperti zaman dulu yang kuno, dari pihak besan kamu cuma status. Memiliki menantu 3 tahun dan kemudian kamu meninggalkan mereka dan kalau beruntung sedikit warisan."
Ayahnya terdiam, tampak tidak bercanda, Setelah itu melanjutkan bicaranya.
"Umur kamu sekarang 19 tahun, jadi umur 22 tahun kamu bebas mencari jodoh kamu."
Mei Lan diam dan dalam waktu lama dia berpikir. Mengapa dia yang dipilih?
"Mengapa aku?" Pertanyaan Mei Lan seolah-olah kepada dirinya.
Ayahnya dapat menangkap pikirannya.
"Itu adalah permintaan mendiang anaknya sebelum meninggal. Nama anaknya David Lee'" ujar ayahnya pula.
"Bisa jadi dia pernah melihatmu."
Samar samar Mei Lan mengingat nama lelaki itu, tapi mungkin ia sudah lupa. Bisa lelaki itu lebih tua dan bukan favoritnya untuk tertarik dengan lelaki yang umurnya jauh diatasnya.
Meski begitu lama ia mengingat, ia tetap tidak tahu siapa lelaki itu.
"Aku tidak mau ayah, itu adalah Perkawinan aneh."
"Ini sudah biasa zaman dulunya Mei Lan. Di tempat kakekmu di China Daratan. Tapi kini keluarga itu cuma menginginkan 3 tahun saja, tidak mungkin sama dengan zaman dahulu. Pengantin mayat menjadi menantu selamanya menjadi janda tidak ada lagi. "
Mei Lan pernah mendengar itu. Biasanya dengan orang yang sekarat. Pasangan sejodoh dan nanti bersama di alam arwah.
Atau perkawinan orang mati dengan orang mati sama sama dikawinkan seperti orang hidup.
***
Keluarga Lee termasuk salah satu orang yang terkaya di kota itu. Praktek mengawinkan orang yang hidup dengan orang yang sudah meninggal bukanlah hal yang umum dizaman modern ini.
Tapi ada juga yang melakukan untuk menenangkan roh orang atau permintaan dari orang yang meninggal.
Pengantin yang meninggal masih lajang bisa jadi bersatu setelah kematian, atau nantinya akan tenang hidupnya.
Mei Lan masih mendengar tentang kebiasaan itu.
Namun, mengawinkan orang hidup dengan orang mati baginya adalah kejadian langka.
Peramal meramalkan bahwa dia akan beruntung kalau sudah menikah.
Tetapi mungkin dia hanya seorang optimis. - Ya, mereka menginginkanmu.
Yang ingin ditahuinya adalah bertanya, apa yang terjadi sesudahnya?
Namun keinginan dari Mei Lan dan keluarganya untuk lepas dari jeratan kemiskinan lebih kuat.
Kemiskinan di rumah selama bertahun-tahun selalu dialami keluarga itu.
Usaha yang gagal dan utang yang menumpuk dengan jaminan yang terancam hilang.
"Pernikahan itu akan menjadi lelucon, " pikir Mei Lan yang masih tidak percaya dengan hal hal yang tidak rasional.
Sejak kapan pernikahan menjadi lelucon? Pernikahan merupakan hal yang sangat penting bagi seorang wanita.
Selama beberapa hari ayahnya membicarakan terus dengan Mei Lan.
Ayahnya ingin sekali anaknya mengikuti hal itu.
Ketika Mei Lan menjadi takut, ayahnya hanya berkata.
'Pergilah kerumah itu jika ia mengundang kamu. Jangan kamu tolak dahulu, jika kamu tidak mau, tidak jadi apa."
Setelah itu ayahnya diam.
Ayahnya tidak menyebutkan lagi perjodohan itu.
Namun ayah Mei Lan makin tenggelam dalam kesedihan.
Ayah selalu terlambat pulang dan merokok lebih banyak.
Mei Lan sangat kasihan dengan orang tuanya. Mulai berpikir dengan tawaran itu. Tapi apakah pacarnya mau dia melakukan itu.?
Mestikah ia memutuskan hubungan dengan sang pacar jika tidak setuju?
Kemiskinan akan terus menerpa keluarganya dengan harta tergadai akan hilang, termasuk rumahnya.
***
Beberapa hari kemudian, keluarga mendiang David yaitu Tuan Lee mengirim undangan untuk pergi kerumahnya.
Undangan diterima ayah Mei Lan dan Ayahnya membujuk lagi.
"Pergilah ke rumah keluarga Lee untuk sekadar beramah tamah.
Tidak ada ikatan kamu harus menerima perjanjian itu." Bujuk ayahnya.
"Aku akan mempersiapkan kamu, " ujar ibunya.
Ibu meletakkan gaun terbaiknya.
Mei Lan hanya memiliki beberapa potong baju yang telah usang.
Mei Lan mengenakan gaun katun longgar, atau setelan blus dan 'pakaian terbaik yang dia punya.
Sering sekali, ketika gaun ini usang, dia akan merobek kerah dan manset bordir - berguna untuk pakaian lain.
Mei Lan mengepangnya rambutnya menjadi dua kepang yang rapi, atau gaya rambut tinggi dengan jepit rambut panjang.
Beberapa pernik hiasan yang bagus dikenakan dipinjam dari tetangga agar Mei Lan jadi bertambah cantik.
Mei Lan merasakan ketidaknyamanan beban seperti itu.
Tapi kata ibu, pakaiannya masih jauh dari perhiasan yang dikenakan oleh orang kaya.
Wanita bahkan yang termiskin memakai anting-anting, dan cincin emas.
Dia cuma disuruh berpakaian agar tidak memalukan di rumah orang kaya.
Dia akan segera melihat bagaimana Nyonya Lee dan rumah besar keluarga yang mewah.
Rumah keluarga Lee dibangun dengan gaya Cina yang cukup mewah.
Rumah cantik punya kolam renang dan cat warna cream.
Mei Lan tiba bersama ibunya melewati teras yang dipagari pot pot china mahal.
Ia dijemput mobil kekuarga Lee. Ia terpesona melihat porselen besar, perabotan mahal segala furnitur mewah rumah itu.
Menunggu di serambi besar sementara seorang pelayan berjalan ke depan untuk memberi tahu kedatangan mereka.
l