50

1542 Kata

Seolah masih belum beranjak di antara ambang percaya dan tidak, keluarga Yunta mengerubungi Nino. "Ini berapa?" tanya Adrian, mengacungkan tiga jarinya di depan wajah Nino. "Tiga," jawab Nino. "Salah, ini lima—" Plak! Balasan jahil Adrian langsung dihadiahi pukulan Alin di kepalanya dari arab belakang, sontak saja membuat Adrian berteriak sambil melotot marah. Namun tidak ada yang mempedulikan respon berlebihan Adrian karena mereka semua hanya fokus pada Nino. "Rasanya benar-benar sekarang baru benar-benar keluarga kita terasa tengkap," ungkap Eliza, melirik Damar dengan rasa haru membuncah. Damar membalasnya dengan meremas lembut tangan Eliza. Nino tersenyum kikuk, sebisa mungkin tidak menunjukkan bahwa sekujur badannya masih terasa tidak nyaman. Rasanya aneh bisa melihat wuju

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN