SESAL ANIN

1393 Kata
“Sesudah pernikahan abang dengan Mita, aku pernah tiga kali ke rumah Teteh bersama Mita, tapi sungguh aku nggak tahu pernikahan Abang dan Mita, mereka seperti orang gak kenal saja sih. Nggak ada tanda-tanda apa pun waktu di rumah Teteh,” jelas Anin. “Jadi aku nggak tahu sebelumnya. Aku tahu jelas sesudah ketemu Paman Sena.” “Disitu aku bingung sendiri gimana caranya aku mau kasih tahu Teteh karena aku dan Teteh lagi nyiapin acara kejutan hari ulang tahunnya Abang minggu depan.” “Tapi akhirnya aku nggak tega kalau aku menghianati Teteh. Aku perempuan, aku sakit hati lah kalau suatu saat aku berumah tangga lalu suamiku selingkuh.” “Jadi aku dengan terpaksa cerita sama Teteh. Itulah yang bikin Teteh stres.” “Saat sedang mempersiapkan kejutan buat hari ulang tahun Abang, saat dia sedang hamil malah tahu bukti-bukti tentang pernikahannya Abang karena foto-foto di pernikahan itu banyak.” “Ada yang Abang pegang buku nikah dengan Mita dan segala macamnya, banyak lah itu.” “Kami memang nggak punya foto mereka sedang berbuat kotor, tapi ya photo pernikahan itu sudah mewakili perselingkuhan mereka ‘kan?” “Terus juga ada capture pesan kalau Mita itu bilang salam buat Teteh Echa, berarti kan dia tahu abang itu sudah punya istri dan karena dia sahabat aku jelas-jelas aku kenalin dia ke Teteh dan abang, jadi jelas dia tahu Abang sudah punya istri.” “Bukti capturenya kasih tahu saja dan kamu juga bilang kamu sudah mengajak Mita tiga kali ke rumah eh 5 kali ke rumah Abang sebagai temanmu, padahal saat itu Mita sudah nikah dengan Abang. Kasih tahu saja ke teman-temannya biar dia malu.” “Kalau aku nggak ketemu Laksmi, aku nggak tahu tentang pernikahan ini.” “Beneran aku nggak tahu. Aku minta maaf sama Teteh, mama dan ayah dan Bubu juga Papa.” “Beneran aku nggak pernah punya niatan buruk, karena aku juga perempuan, aku nggak mau kok digituin,” sesal Anin. Sungguh dia tak menduga pemaparan fakta membuat kakak iparnya harus keguguran. “Kalau aku nggak sayang Teteh, aku nggak akan cerita, aku akan nutupin karena darahku lebih kental ke Abang daripada ke Teteh, tapi jiwaku lebih berat ke Teteh,” jelas Anin, “Kita sebagai perempuan tahu sakitnya nggak ketulungan dikhianati. Aku baru pacaran seminggu saja pacarku sudah ngelirik ceweq lain, aku sudah sakit hati. Bagaimana Teteh yang saat hamil baru tahu suaminya sudah menikah lagi 4 bulan lalu.” “Aku bisa merasakan itu, maaf Bubu, maaf Ayah, seharusnya aku minta tolong Bubu dan Ayah buat cerita ke Teteh, biar Teteh enggak stres, tapi aku sudah sangat geram, jadi aku langsung cerita tanpa berpikir dampaknya akan membuat Teteh stres dan akhirnya kontraksi,” sesal Anin. “Aku minta maaf, maafin aku, maafin aku Ayah.” “Kamu nggak bersalah 100%, malah kami bersyukur, itu memang sudah jalannya Allah kalau baby nggak bertahan.” “Benar seperti yang Echa bilang kalau baby bertahan walau mereka sudah bercerai pun mereka tetap punya penghubung yaitu anak.” “Mereka tetap harus mendidik anak secara bersamaan dan itu akan lebih menyakitkan.” “Pasti Echa akan sakit kalau melihat Igra kan sudah punya pendamping, pasti dia sakit ingat betapa menjijikannya perbuatan Igra dan Mita dibelakang Echa. Memang Allah sudah memberikan yang terbaik untuk Echa yaitu dengan tiadanya anak ini.” “Walau siapa pun pasti sedih lah anaknya meninggal. Terlebih kami juga ingin lah punya cucu.” “Tapi apa mau dikata Allah berkehendak lain, kamu nggak salah, kamu tetap anak Bubu,” kata Kemala. “Tadi saya nggak berani ngomong, tapi sekarang saya berani ngomong, mohon agar persaudaraan kita tetap terjaga. Walau Igra salah tapi kita punya Anin anak kita berdua,” kata Rengganis pada Kemala. “Nggak kalian nggak bersalah, yang salah Igra. Jangan semua di pukul rata yang salah pada kami Igra, kalian nggak bersalah, kita tetap bersaudara,” ucap Gara. Dia sedih, putri tunggalnya malah mengalami nasib buruk dalam rumah tangganya. Apa pun alasannya, dia akan buat Mita merangkak tak akan pernah bisa berdiri lagi. Semua fakta sudah jelas, Mita tahu Igra punya istri. Itu akan memberatkan perempuan sampah itu. “Alhamdulillah kalau kamu bisa berpikiran jernih seperti itu,” kata Raka. “Ya bisalah, biar bagimanapun memang Igra yang salah. Anin nggak salah lebih-lebih kalian yang baru tahu sama seperti kita di sini. Kita nggak berperan apa pun, jadi ya memang nggak bersalah.” ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Astagfirullaaaah … Mamaaaaaaaa!” teriak Pramudita Permadi atau yang biasa dipanggil Dita, adik pertama Mita yang sedang kuliah di bidang ekonomi semester 6. “Bagaimana besok aku di kampus Ma?” Malam ini semua keluarga Mita tak percaya, di media sosial terpampang postingan Anindita Mandasari Bagaskara atau Anin adik kandung Igra yang asli, yang membeberkan tentang kelicikan Mita dan Igra yang menikah diam-diam dari istri pertama. Adik kandung Igra yang asli itu juga memaparkan kalau Mita itu sudah tahu Igra punya istri karena Anin sudah pernah memperkenalkan Mita dengan Lesha istrinya Igra jadi bohong besar kalau Mita bilang tidak tahu Igra sudah punya istri. Itu sebabnya ada hukum pidana yang menuliskan bahwa pelaku zina bila sudah tahu pasangannya punya pasangan maka hukumannya lebih berat. Yang membuat adik-adik Mita berat adalah Anin adik kandungnya Igra menuliskan siapa nama adik kandung Mita dan akun mereka ditandai atau di mention sehingga mau tidak mau nama mereka tersebar di kampus. Itu memang permintaan dari Gara, biar keluarga Mita hancur sekalian. Anin juga menyebutkan siapa nama kedua orang tua kandung Mita dan di mana mereka bekerja. Itu yang menyebabkan adik Mita tadi berteriak. “Sekarang kita pakai pengacara siapa pun sepertinya juga pasti cuma buang uang saja. Siapa yang bisa melawan profesor Gara dalam persidangan, kalau Papa pikir sebaiknya sudah kita lepas saja Mita karena kalau kita menolong Mita pun percuma.” “Pertama kita sudah keluar uang, kedua nama kita tetap hancur kok. Jadi lebih baik kita nggak usah nongol. Ngapain? Tetap hancur juga, tapi kan nggak ngebuang uang, uang buat ngelawan profesor Gara itu nggak mungkin sedikit,” Adiwinata Permadi, Papa Mita memutuskan tak akan membantu Mita, sebab dia yakin tak ada gunanya. “Bahkan kalau kita ambil 10 pengacara sekali pun buat melawan profesor Gara, itu nggak akan menang, karena dia paling hebat. Dia kan juga nggak sendirian, dia kan pakai team nggak mungkin lah dia akan turun sendiri.”’ “Tapi team-nya itu pasti konsultasinya lebih kuat karena kasus yang mereka tangani adalah kasus anaknya mereka sendiri. Sudah gitu istrinya juga pemilik law firm dan anak tunggalnya itu juga pengacara jadi salah besar kalau kita ngelawan.” “Mama nggak nyangka saja Mita sampai seperti itu, dikenalin sama kakaknya temannya malah dia kepincut jadi istri simpanan,” Yasmin Harjiman Mama Mita masih tak percaya putrinya sedemikian kotor. Semua perempuan yang masih bisa berpikir jernih pasti tahu perilaku Mita sangat nista, meraup kebahagiaan dengan cara menusuh hati perempuan lain. “Sebenarnya nggak istri simpanan juga sih Ma, dia sah secara negara dan agama kok,” balas Adiwinata. “Nggak bisa Pa, tadi ada kok di postingan adiknya Bang Igra soal hukum pidana pernikahan yang tidak sah. Pernikahan mereka nggak sah Pa karena Igra punya istri sah.” “Pernikahan mbak Mita dan bang Igra bisa sah kalau ada surat izin istrinya itu sah secara negara.” “Secara agama juga mereka tetap disebut zina kalau tidak ada izin, ada kok klausulnya,” “Jadi kita nggak bisa ngotot.” “Mau seperti apa pun kita nggak bisa ngotot Pa.” “Mbak Mita memang simpanan, kalau enggak simpanan, istri pertama dan keluarganya semua tahu, bukan sembunyi-sembunyi.” “Kalau bukan simpanan, bang Igra enggak pakai aktor buat jadi keluarganya saat lamaran dan nikahan.” “Terlebih Mbak Mita itu bukan ditipu oleh Abang Igra, kecuali Mbak minta ditipu, Abang Igra ngaku duda atau mengaku bujangan, ini kan Enggak Pa, mbak Mita sudah tahu. Banyak capture-an mbak Mita bilang salam buat istri kakak. Disitu sudah jadi bukti kuat buat menghancurkan mbak Mita.” “Rasanya hukuman penjara maksimal yang ada di klausul itu yang akan dikenakan ke mbak Mita. Lima tahun penjara.” “Mbak Mita sudah dikasih tahu sama Anin, dikenalin istrinya berarti kan memang salah mbak Mitanya.” “Aku setuju sama Papa lebih baik enggak usah diurusin,” ucap si bungsu Candrawathi Permadi atau Ira adik kedua Mita, yang masih kuliah di bidang seni semester 2.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN